Tutorial

Cara Menghitung Simpangan Baku

Sebagai seorang yang sering berkecimpung dalam dunia statistik, tentunya Anda tidak asing dengan istilah simpangan baku. Simpangan baku atau standar deviasi merupakan salah satu ukuran penyebaran data dari rerata atau rata-rata. Dalam statistik, simpangan baku dapat memberikan informasi tentang sebaran data dari rata-rata, sehingga Anda dapat mengetahui seberapa jauh data individu dari rerata.

Apa Itu Simpangan Baku?

Simpangan baku merupakan ukuran statistik yang digunakan untuk mengetahui sebaran data dari rerata atau rata-rata. Dalam penelitian statistik, simpangan baku sangat penting karena dapat memberikan informasi mengenai seberapa jauh data individu dari rerata.

Simpangan baku biasanya dilambangkan dengan huruf σ (sigma) untuk populasi dan huruf s untuk sampel. Penggunaan simbol σ untuk simpangan baku populasi dan s untuk simpangan baku sampel ini berlaku secara umum dalam dunia statistik.

Langkah-langkah Menghitung Simpangan Baku

Untuk menghitung simpangan baku, terdapat beberapa langkah yang dapat Anda ikuti. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda lakukan:

  1. Hitung rata-rata (mean): Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menghitung rata-rata atau rerata dari data yang Anda miliki.
  2. Hitung selisih antara setiap data dan rata-rata: Selanjutnya, Anda perlu menghitung selisih antara setiap data dengan nilai rata-rata yang telah Anda hitung pada langkah pertama.
  3. Kuadratkan selisih setiap data dan rata-rata: Setelah mendapatkan selisih antara setiap data dengan rata-rata, langkah berikutnya adalah mengkuadratkan selisih tersebut.
  4. Jumlahkan semua kuadrat selisih data dan rata-rata: Setelah mengkuadratkan selisih setiap data dengan rata-rata, Anda perlu menjumlahkan semua hasil kuadrat tersebut.
  5. Bagi jumlah hasil kuadrat dengan jumlah data: Langkah terakhir adalah membagi jumlah hasil kuadrat tersebut dengan jumlah data yang Anda miliki.
  6. Akar kuadratkan hasil pembagian tersebut: Untuk mendapatkan simpangan baku, Anda perlu mengakar kuadratkan hasil pembagian tersebut.

Contoh Perhitungan Simpangan Baku

Untuk lebih memahami konsep menghitung simpangan baku, berikut adalah contoh perhitungan simpangan baku dari data set yang diberikan.

Misalkan Anda memiliki data set berikut: 2, 4, 6, 8, 10.

Langkah pertama adalah menghitung rata-rata dari data set tersebut:

Rata-rata = (2 + 4 + 6 + 8 + 10) / 5 = 6

Selanjutnya, hitung selisih antara setiap data dengan nilai rata-rata:

Selisih = ((2-6)^2) + ((4-6)^2) + ((6-6)^2) + ((8-6)^2) + ((10-6)^2) = 20

Jumlahkan semua hasil kuadrat selisih data dan rata-rata:

Jumlah = 20

Bagi jumlah hasil kuadrat dengan jumlah data:

20 / 5 = 4

Mengakar kuadratkan hasil pembagian tersebut:

√4 = 2

Jadi, simpangan baku dari data set tersebut adalah 2.

Kesimpulan

Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, Anda dapat menghitung simpangan baku dari dataset yang Anda miliki. Simpangan baku merupakan ukuran penyebaran data dari rata-rata yang dapat memberikan informasi penting dalam menganalisis data statistik. Semakin besar simpangan baku, semakin besar pula sebaran data dari rata-rata.

Selain itu, pemahaman yang baik mengenai simpangan baku juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat berdasarkan data yang ada. Dengan demikian, menghitung simpangan baku merupakan langkah awal yang penting dalam menganalisis data statistik dengan baik dan benar.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button