Teknologi

Solusi AI Hadir Sebagai Jawaban untuk Tantangan Layanan Kesehatan di Asia Pasifik

Dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam sektor layanan kesehatan, penerapan kecerdasan buatan (AI) menjadi salah satu solusi yang menjanjikan bagi negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Royal Phillips, dalam konferensi Hospital Management Asia yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 28 Agustus 2024, menegaskan bahwa teknologi dan wawasan berbasis data sangat penting untuk meningkatkan alur kerja, produktivitas, dan kualitas perawatan kesehatan.

Astri Ramayanti Dharmawan, Presiden Direktur Philips Indonesia, menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi oleh industri kesehatan saat ini, termasuk kekurangan tenaga kesehatan, kesenjangan data, dan isu keberlanjutan. Menurutnya, permasalahan ini tidak hanya terjadi di tingkat global, tetapi juga dirasakan di Indonesia. Dalam laporan bertajuk Indeks Kesehatan (Future Health Index) yang dirilis oleh Philips pada tahun 2024, ditemukan bahwa 50% pemimpin layanan kesehatan di wilayah Asia Pasifik mengalami burnout, sedangkan lebih dari 70% di antara mereka merasa khawatir akan dampak kekurangan tenaga kerja terhadap layanan dan perawatan pasien.

Di Indonesia, kebutuhan akan tenaga profesional kesehatan mencapai 166.000 untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Situasi ini menegaskan pentingnya langkah strategis dalam reformasi sistem layanan kesehatan, termasuk memanfaatkan teknologi digital dan data terintegrasi. Transformasi kesehatan digital telah menjadi agenda pemerintah dalam menyusun sistem kesehatan yang lebih saling terhubung.

AI dianggap mampu memberikan peluang besar dalam mengoptimalkan alur kerja klinis. Dengan mampu menganalisis data pasien secara menyeluruh, AI dapat menghasilkan insight yang dapat ditindaklanjuti. Ini juga sejalan dengan temuan dalam laporan FHI yang menunjukkan adanya keinginan untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber guna menciptakan narasi pasien yang lebih terpadu. Manfaat dari pendekatan ini mencakup peningkatan rencana perawatan, perbaikan jalur perawatan, dan penurunan angka rawat ulang di rumah sakit.

Dalam konteks ini, Dr. Mark Burby, Wakil Presiden Health Systems untuk Philips Asia Pacific, menyatakan bahwa meskipun tantangan seperti waktu tunggu yang lama dan kekurangan tenaga kerja masih ada, para pemimpin layanan kesehatan berkomitmen untuk melakukan perubahan besar dalam meningkatkan perawatan pasien. Mereka berfokus pada integrasi data untuk memaksimalkan potensi keputusan berbasis data melalui pemanfaatan AI.

Philips melihat masa depan layanan kesehatan yang lebih cerdas akan melibatkan jaringan terhubung antara layanan langsung dan virtual, didukung oleh wawasan real-time. Misalnya, penerapan clinical command center yang mengintegrasikan data dari berbagai sumber dapat menyederhanakan penyampaian perawatan, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, serta meningkatkan manajemen pasien dalam berbagai setting perawatan.

Di sektor radiologi, penggunaan solusi yang memadukan otomatisasi, AI, dan keahlian klinis dapat mempercepat alur kerja dan meningkatkan pengalaman kerja. Dalam bidang kardiologi, wawasan berbasis AI mendukung perencanaan perawatan yang lebih baik dan intervensi dini, memungkinkan prediksi terhadap potensi kejadian jantung dan penanganan situasi kritis dengan efektif.

Astri menekankan pentingnya data dan AI dalam transformasi digital sistem kesehatan di Indonesia. Philips berkomitmen untuk memanfaatkan kapasitas AI dan teknologi informatika serta menjalin kerjasama untuk mengembangkan teknologi pencitraan dan pemantauan. Melalui kemitraan ini, perusahaan berharap dapat menjawab kebutuhan akan solusi teknis yang lebih cerdas untuk meningkatkan akses serta kualitas layanan kesehatan.

Sebagai bukti komitmen terhadap pengembangan sistem kesehatan di Indonesia, Philips telah bermitra dengan lebih dari 500 rumah sakit dan melatih lebih dari 1.000 tenaga kesehatan. Usaha ini dimaksudkan untuk memperluas akses layanan serta mendukung peningkatan kualitas profesional dalam sektor kesehatan.

Kedepannya, Philips berencana untuk terus membantu penyedia layanan kesehatan dalam mengadopsi teknologi digital demi mengatasi tantangan sistemik dan memperluas akses perawatan ke lebih banyak orang. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mencapai kondisi Indonesia Sehat yang lebih baik di masa mendatang.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button