Tips

Cara Penyimpanan Asi

ASI atau Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik untuk bayi karena mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal. Namun, ada kalanya seorang ibu tidak bisa memberikan ASI secara langsung kepada bayinya, entah karena alasan pekerjaan, kesehatan, atau lainnya. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk mengetahui cara penyimpanan ASI yang benar agar kandungan nutrisi dalam ASI tetap terjaga. Berikut ini adalah beberapa tips dan panduan lengkap tentang cara penyimpanan ASI:

1. Peralatan yang Diperlukan

Sebelum mulai menyimpan ASI, pastikan Anda memiliki peralatan yang steril, seperti botol penyimpanan ASI yang bisa ditutup rapat, label, freezer atau kulkas dengan temperatur yang konstan, serta kertas penanda. Pastikan semua peralatan tersebut telah dibersihkan dan disterilkan sebelum digunakan.

2. Cara Penyimpanan ASI Segar

ASI segar yang baru dipompa bisa disimpan pada suhu ruangan (di bawah 25 derajat Celcius) selama 4 jam. Namun, jika suhu ruangan lebih dari 25 derajat Celcius, ASI sebaiknya segera disimpan di kulkas atau freezer. Jika ASI tidak akan digunakan dalam waktu 4 jam, segera simpan ASI di kulkas atau freezer.

  • Penyimpanan di Kulkas: ASI bisa disimpan di bagian atas rak kulkas (bukan di pintu) selama maksimal 3-5 hari dengan suhu 4 derajat Celcius. Pastikan ASI diletakkan di belakang atau di tengah rak untuk menjaga suhu tetap stabil.
  • Penyimpanan di Freezer: ASI bisa disimpan di freezer dalam suhu -18 derajat Celcius atau lebih dingin selama 6 bulan. ASI sebaiknya diletakkan di bagian belakang freezer untuk mencegah perubahan suhu yang drastis.

3. Cara Penyimpanan ASI yang Sudah Dipanaskan

Jika ASI sudah dipanaskan, sebaiknya langsung digunakan dan tidak disimpan kembali. ASI yang sudah dipanaskan tidak boleh disimpan kembali di kulkas atau freezer karena kandungan nutrisinya kemungkinan sudah berubah dan dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan.

4. Mencairkan ASI yang Dibekukan

Jika Anda ingin menggunakan ASI yang sudah dibekukan, sebaiknya mencairkannya secara perlahan dengan meletakkannya di kulkas selama 12 jam atau menggunakan air hangat. Jangan menggunakan microwave untuk mencairkan ASI karena suhu yang terlalu panas dapat merusak nutrisi yang ada dalam ASI.

5. Cara Penggunaan dan Penandaan ASI

Ketika memberikan ASI kepada bayi, pastikan ASI yang digunakan adalah ASI tertua terlebih dahulu. Tulis tanggal dan waktu pengambilan ASI pada label yang ditempel pada botol penyimpanan ASI untuk memudahkan pelacakan. Hindari penggunaan botol plastik yang mengandung BPA (Bisphenol A) untuk menyimpan ASI.

6. Penyimpanan ASI Saat Bepergian

Jika Anda harus bepergian dan membawa ASI, pastikan untuk menggunakan cool bag atau eskrim untuk menjaga suhu ASI tetap dingin. Jangan biarkan ASI terpapar langsung sinar matahari atau suhu panas yang berlebihan. ASI yang dibawa bepergian sebaiknya segera dimasukkan ke dalam kulkas atau freezer setelah tiba di tujuan.

7. Menyimpan Sisa ASI yang Tidak Selesai

Jika bayi tidak selesai mengkonsumsi ASI yang disiapkan, jangan simpan sisa ASI tersebut kembali di kulkas atau freezer. Sisa ASI yang telah dipanaskan atau diberikan kepada bayi tidak boleh disimpan kembali karena berisiko menimbulkan kontaminasi.

8. ASI Donor

Bagi ibu yang memberikan ASI donor, pastikan untuk mematuhi protokol kebersihan yang ketat. Pastikan ASI donor tersebut disimpan dalam wadah yang benar dan diolah dengan baik sebelum diberikan kepada bayi.

9. Pemeriksaan Keamanan ASI

Sebelum memberikan ASI kepada bayi, pastikan untuk memeriksa kualitas dan keamanan ASI terlebih dahulu. Perhatikan apakah ASI memiliki bau yang aneh, tekstur yang berubah, atau warna yang tidak normal. Jika terjadi hal-hal tersebut, segera buang ASI tersebut dan jangan berikan kepada bayi.

10. Konsultasi dengan Ahli Laktasi

Jika Anda memiliki pertanyaan atau kebingungan mengenai cara penyimpanan ASI, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli laktasi atau petugas kesehatan lainnya. Mereka bisa memberikan informasi dan bimbingan yang diperlukan untuk memastikan bahwa ASI yang diberikan kepada bayi tetap aman dan sehat.

Dengan memahami dan mengikuti cara penyimpanan ASI yang benar, Anda bisa memastikan bahwa nutrisi yang diberikan kepada bayi tetap terjaga dan memberikan manfaat optimal bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Selamat memberikan ASI yang terbaik untuk si kecil!

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button