Teknologi

Agentforce Luncurkan Layanan Agen AI untuk Optimalkan Analisis dan Eksekusi Pekerjaan

Salesforce baru saja meluncurkan Agentforce, sebuah lini agen AI otonom yang dirancang untuk mendukung pekerja dan menyelesaikan berbagai tugas dalam sektor jasa, penjualan, pemasaran, dan komersial. Inovasi ini hadir sebagai solusi untuk menciptakan efisiensi dan kepuasan pelanggan yang lebih baik di era digital yang semakin kompetitif.

Dengan kemampuan analisis data dan pengambilan keputusan secara otomatis, Agentforce dapat menangani beragam pekerjaan, mulai dari menjawab pertanyaan pelanggan hingga melakukan kualifikasi dalam penjualan dan optimisasi kampanye pemasaran. Keunggulan ini memungkinkan organisasi di berbagai sektor untuk membangun, menyesuaikan, dan meluncurkan agen AI mereka sendiri guna memenuhi kebutuhan spesifik serta meningkatkan produktivitas.

CEO Salesforce, Marc Benioff, menyatakan bahwa Agentforce merupakan simbol dari Gelombang Ketiga AI. Ini adalah tatanan baru yang tidak hanya mengandalkan teknologi asistensi (copilot), tetapi juga menghadirkan agen-agen cerdas yang mampu memberikan hasil yang lebih akurat sekaligus mengurangi kemungkinan adanya respons yang keliru. "Visi kami jelas, yakni menyematkan Agentforce pada 1 miliar agen AI di penghujung 2025," ujarnya.

Daya tarik Agentforce terletak pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan data real-time dan dinamika bisnis yang cepat berubah. Layaknya mobil nirkemudi, agen AI ini beroperasi secara otonom dalam batasan yang ditetapkan oleh masing-masing organisasi, memastikan setiap interaksi dengan pelanggan tetap relevan dan berharga. Ketika diperlukan, Agentforce juga memudahkan pengambilalihan oleh manusia melalui penyajian ringkasan dari setiap interaksi, serta memberikan rekomendasi terkait langkah selanjutnya.

Salah satu contoh pemanfaatan Agentforce adalah oleh perusahaan Wiley, di mana agen ini telah dikonfigurasi untuk menyediakan layanan mandiri berbasis percakapan dinamis. Setiap pertanyaan terkait akses akun dapat diselesaikan secara otomatis menggunakan basis data yang telah terintegrasi dengan Salesforce. Hal ini membuat proses registrasi dan pembayaran pelanggan menjadi lebih efisien, dan Wiley melaporkan peningkatan sebesar 40% dalam penyelesaian masalah berkat kapabilitas Agentforce.

Menurut laporan dari Salesforce Trends in AI Report, terdapat temuan menarik yang menunjukkan bahwa 41% waktu karyawan dihabiskan untuk pekerjaan-pekerjaan yang bersifat rutin dan tidak terlalu berdampak. Sebanyak 65% pekerja kantor meyakini bahwa AI generatif akan membantu mereka berfokus pada pekerjaan yang lebih strategis. Hal ini menunjukkan potensi transformatif dari teknologi AI, seperti yang ditawarkan oleh agentforce, dalam mengubah cara perusahaan beroperasi.

Di tengah arus pertumbuhan bisnis yang pesat, banyak perusahaan kesulitan untuk menyelesaikan semua tugas yang ada, seringkali terhambat oleh keterbatasan sumber daya manusia. Agentforce hadir sebagai solusi dengan kemampuan untuk memperluas kapasitas kerja sesuai permintaan, sehingga SDM yang terbatas dapat lebih fokus pada tugas yang lebih bernilai dan strategis.

Pengintegrasian agen AI dalam dunia kerja di masa depan diprediksi akan menciptakan kolaborasi yang produktif antara manusia dan mesin. Hal ini diharapkan tidak hanya memperkuat daya saing perusahaan, tetapi juga menghadirkan pendekatan baru dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam berbagai industri. Keberadaan Agentforce diharapkan mampu membantu perusahaan untuk beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan yang terus berkembang dan kompleks.

Akan tetapi, pergeseran menuju penggunaan AI dalam pekerjaan juga memerlukan perhatian lebih dari segi etika dan dampak sosialnya. Penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi ini memberikan manfaat bagi semua pihak, termasuk karyawan dan pelanggan. Dalam konteks ini, pemberian pelatihan dan penyesuaian untuk karyawan menjadi hal yang esensial, sehingga mereka dapat berkolaborasi dengan agen AI secara efektif dan produktif.

Dengan keberadaan Agentforce, Salesforce menunjukkan bahwa inovasi di bidang teknologi AI tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam menjalankan operasi bisnis yang lebih kompleks dan dinamis. Melalui pendekatan ini, diharapkan perusahaan dapat melangkah lebih jauh dalam menghadapi tantangan yang ada, menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik, dan meraih hasil yang lebih maksimal.

Adopsi teknologi seperti Agentforce tentu saja menandakan sebuah langkah maju dalam transformasi digital bagi banyak perusahaan, membawa mereka lebih dekat ke masa depan yang didominasi oleh kolaborasi antara manusia dan mesin yang canggih. Meskipun tantangan dan pertanyaan etis mungkin muncul seiring dengan perkembangan teknologi ini, potensi untuk menciptakan dampak positif dan efisiensi operasional yang lebih besar tetap menjadi daya tarik utama bagi banyak organisasi di seluruh dunia.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button