Gaya Hidup

Wisman Menurun, Sulsel Susun Strategi Baru untuk Benahi Sektor Pariwisata

Data kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Sulawesi Selatan (Sulsel) menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, dengan penurunan signifikan pada Juli 2024. Menurut kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel, Aryanto, jumlah kunjungan wisatawan asing mencapai 1.532 orang, yang berarti mengalami penurunan sebesar 12,71% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, ketika jumlah kunjungan mencapai 1.755 orang. Namun, ada catatan positif yang muncul dari data bulan sebelumnya, yaitu Juni 2024, di mana jumlah kunjungan Wisman melonjak hingga 40,29%, dari 1.092 menjadi 1.532 orang.

Menanggapi penurunan ini, Pemerintah Provinsi Sulsel segera menyusun strategi baru agar mampu menarik lebih banyak wisatawan ke daerah tersebut. Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menjelaskan bahwa pihaknya akan mengintensifkan konsep 3A, yang terdiri dari atraksi, aksesibilitas, dan amenitas, sebagai langkah awal untuk memperbaiki pengelolaan dan daya tarik tempat wisata.

Penguatan Daya Tarik Wisata

Salah satu fokus utama dalam strategi ini adalah penguatan atraksi wisata. Sulsel memiliki beragam daya tarik yang sangat potensial, mulai dari kekayaan alam yang menakjubkan, seni, budaya, warisan sejarah, tradisi, hingga berbagai bentuk hiburan. Jufri menyatakan bahwa pengelolaan daya tarik ini akan lebih dimaksimalkan agar lebih banyak wisatawan yang tertarik untuk berkunjung.

“Penguatan atraksi ini sangat penting karena wisatawan cenderung mencari sesuatu yang unik dan menarik saat berkunjung ke suatu daerah. Kita harus memastikan bahwa setiap destinasi memiliki daya tarik yang kuat dan berbeda dari yang lain,” ujarnya.

Memperbaiki Aksesibilitas

Tidak kalah penting adalah aspek aksesibilitas. Jufri menegaskan bahwa untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata, perlu adanya perbaikan dalam transportasi dan infrastruktur. Beberapa langkah yang direncanakan mencakup peningkatan layanan transportasi, penyediaan akomodasi yang memadai, serta akses informasi yang jelas.

“Aksesibilitas adalah kunci untuk mengatasi berbagai hambatan yang mungkin dihadapi wisatawan. Kami akan memperbaiki dan menambah sarana transportasi, agar wisatawan tidak mengalami kesulitan saat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu, kami juga memperhatikan aspek-informasi yang mudah diakses dan fasilitas yang ramah disabilitas,” tambahnya.

Peningkatan Amenitas

Aspek terakhir yang akan ditingkatkan adalah amenitas. Amenitas merupakan fasilitas penunjang yang sangat penting untuk meningkatkan pengalaman wisatawan. Fasilitas seperti rumah makan, restoran, toko cinderamata, sarana ibadah, dan sarana kesehatan harus disiapkan dengan baik. Agar wisatawan merasa nyaman dan aman selama berada di Sulsel, lain halnya dengan keamanan yang terus dijaga demi kenyamanan wisatawan.

“Kami akan mendorong semua kabupaten/kota untuk berinovasi dan kreatif dalam menyelenggarakan event-event pariwisata. Dengan begitu, tidak hanya atraksi dan aksesibilitas yang diperbaiki, tetapi pengalaman wisatawan secara keseluruhan juga akan lebih baik,” kata Jufri.

Wisatawan Lokal Mengalami Peningkatan

Sementara itu, meskipun kunjungan Wisman mengalami penurunan, sektor wisatawan lokal menunjukkan angka yang lebih menggembirakan. Dari data yang dirilis, wisatawan nusantara tercatat mencapai 22.118.860 perjalanan pada periode Januari-Juli 2024, meningkat 32,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 16.535.970 perjalanan.

Kondisi Pariwisata dalam Situasi Terkini

Dengan demikian, ada harapan meskipun kunjungan Wisman menurun. Pihak Pemerintah Provinsi Sulsel ingin memaksimalkan potensi wisata lokal sambil tetap berupaya menarik perhatian wisatawan mancanegara. Sulsel berpotensi untuk menjadi salah satu destinasi unggulan di Indonesia, dengan upaya yang sistematis dan berkelanjutan dalam mengembangkan pariwisata.

Dalam konteks yang lebih luas, tantangan yang dihadapi oleh sektor pariwisata di Sulsel dan di seluruh dunia mengharuskan daerah tersebut untuk beradaptasi dengan perubahan permintaan dan preferensi wisatawan. Melalui strategi solid yang melibatkan pemangku kepentingan pariwisata, diharapkan Sulsel dapat kembali meraih daya tariknya sebagai tujuan wisata yang diinginkan banyak orang.

Menciptakan Event Menarik

Melihat potensi tersebut, Jufri Rahman juga menekankan pentingnya penciptaan event-event yang menarik dan inovatif sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Event yang berkualitas tidak hanya akan menarik wisatawan lokal, tetapi juga wisatawan asing yang ingin merasakan pengalaman unik di Sulsel.

“Event-event ini harus dirancang dengan baik untuk memastikan bahwa pengalaman wisatawan akan menjadi tak terlupakan. Kami berharap setiap tahun dapat menyelenggarakan bidang seni dan budaya, serta festival lokal yang memperkenalkan tradisi dan kekayaan alam kita kepada dunia,” ujarnya.

Mendorong Kerjasama Antar Sektoral

Untuk mencapai tujuan tersebut, Jufri menekankan perlunya kolaborasi yang erat antara pemerintah, pelaku industri pariwisata, dan masyarakat lokal. Kesadaran akan pentingnya pariwisata dan peran serta masyarakat dalam menyambut wisatawan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang bersahabat dan mendukung bagi pengembangan sektor ini.

Dengan langkah-langkah strategis yang ditetapkan, Sulawesi Selatan berharap dapat membalikkan tren penurunan kunjungan Wisman. Upaya ini mencakup tidak hanya memperbaiki kondisi yang ada tetapi juga menciptakan daya tarik baru yang akan menjadikan Sulsel sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia, baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button