Kesehatan

WHO Tetapkan Monkeypox Jadi Kondisi Darurat Kesehatan Global, Ini Cara Mencegahnya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menetapkan virus Monkeypox, yang juga dikenal sebagai Mpox, sebagai kondisi darurat kesehatan global. Keputusan ini diambil setelah meningkatnya kasus dan penyebaran penyakit tersebut di berbagai negara. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan himbauan tegas untuk mencegah penularan cacar monyet di dalam negeri. Penyakit ini merupakan ancaman serius yang tak hanya menular dari hewan kepada manusia, tetapi juga dapat ditularkan antar manusia. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui cara yang efektif dalam mencegah penyebaran virus ini.

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox, dengan penularan awal yang biasanya berasal dari hewan, seperti tikus dan primata. Nama "cacar monyet" sendiri berasal dari kasus pertama yang ditemukan pada sekelompok monyet yang sedang diteliti. Meskipun asal penularan dari hewan, penyakit ini dapat berpindah antar manusia melalui berbagai cara yang perlu diketahui oleh masyarakat luas. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan ruam atau cairan tubuh penderita, serta permukaan yang terkontaminasi.

Sejalan dengan peningkatan kasus Monkeypox, penting untuk mengenali gejala yang sering muncul bagi penderitanya. Gejala ini umumnya muncul 1-21 hari setelah terpapar virus dan mencakup demam, ruam merah di kulit, sakit kepala hebat, pegal-pegal, serta pembengkakan kelenjar getah bening. Keparahan gejala mungkin berbeda, terutama bagi individu dengan sistem imun yang lemah.

Dalam upaya mencegah penyebaran Monkeypox, Kemenkes RI menyarankan beberapa langkah yang dapat diikuti masyarakat. Pertama, hindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, serta hewan yang sakit atau mati mendadak. Hal ini menjadi langkah awal yang krusial dalam menekan kemungkinan penularan dari hewan ke manusia. Selain itu, masyarakat juga harus menghindari penggunaan benda atau perlengkapan tidur yang pernah digunakan oleh penderita Monkeypox.

Kedua, penting untuk memasak makanan dengan benar, terutama daging dan jeroan, hingga matang sempurna sebelum dikonsumsi. Proses pemasakan yang benar dapat membunuh virus yang mungkin ada dalam daging hewan terinfeksi. Selain itu, mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir juga merupakan langkah preventif yang sangat disarankan. Sanitasi diri yang baik dapat mengurangi risiko infeksi.

Ketiga, dalam interaksi sosial, sebaiknya hindari kontak dengan orang-orang yang menunjukkan gejala cacar monyet. Jika ada anggota keluarga atau orang dekat yang didiagnosis terinfeksi virus ini, penggunaan alat pelindung diri, seperti masker, perlu diterapkan saat merawat mereka. Selain itu, bagi mereka yang sedang mengalami infeksi, disarankan untuk melakukan isolasi mandiri guna menghindari penularan kepada orang lain.

Kementerian Kesehatan juga mengingatkan pentingnya melakukan tindakan pencegahan saat berhubungan seksual. Praktik seks aman dianjurkan, termasuk menghindari bergonta-ganti pasangan dan, jika diperlukan, menggunakan kondom saat berhubungan intim dengan penderita cacar monyet.

Dalam menghadapi situasi darurat ini, kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pola penularan dan langkah-langkah pencegahan menjadi hal yang sangat penting. WHO telah memberikan informasi yang jelas bagi semua negara dan masyarakat tentang cara penanganan efektif untuk menanggulangi penyebaran Monkeypox. Melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat, upaya pencegahan dapat dilakukan secara maksimal.

Penting untuk terus mengikuti perkembangan informasi terkini mengenai penyebaran Monkeypox dan langkah-langkah pencegahannya. Mengingat bahwa penyakit ini dapat menular bahkan sebelum seseorang menunjukkan gejala, kewaspadaan menjadi kunci utama dalam melindungi diri dan orang sekitar. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang telah disarankan oleh ahli kesehatan dan pemerintah, dapat diharapkan penyebaran penyakit ini dapat ditekan dan kesehatan masyarakat tetap terjaga.

Sikap proaktif dalam pencegahan cacar monyet bukan hanya tanggung jawab individu saja, tetapi juga tanggung jawab bersama. Pemerintah dan masyarakat diharapkan saling mendukung dan berkolaborasi dalam menghadapi tantangan kesehatan global ini. Sebaiknya semua orang tetap waspada dan disiplin dalam mengikuti protokol kesehatan yang ada, guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat.

YouTube video

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button