Kesehatan

Waspadai Obesitas dan Leher Menghitam pada Remaja Perempuan: Pertanda Awal PCOS?

Kasus Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS) pada remaja perempuan semakin sering dilaporkan, terutama di kalangan mereka yang mengalami obesitas. Gejala yang sering muncul, seperti gangguan haid dan resistensi insulin, menjadi perhatian khusus bagi orang tua dan tenaga medis. Dr. Mila Maidarti, seorang dokter spesialis obstetri ginekologi dari RSCM, memperingatkan bahwa kewaspadaan terhadap gejala awal yang dapat mengindikasikan PCOS sangat penting untuk kesehatan jangka panjang remaja.

Obesitas menjadi salah satu faktor utama yang harus diperhatikan. Menurut Dr. Mila, jika seorang remaja menunjukkan tanda-tanda kenaikan berat badan yang signifikan yang disertai dengan acanthosis nigricans, yaitu kondisi berwarna hitam di bagian belakang leher, perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut. "Jika remaja mengalami hal ini, serta memiliki gangguan menstruasi, sebaiknya segera dibawa ke dokter," tegasnya dalam sebuah wawancara.

PCOS sendiri dapat muncul pada remaja, bahkan sejak usia sepuluh tahun, namun, diagnosis pada usia ini terbilang rumit. Dalam perkembangan menstruasi remaja yang masih tidak teratur, orang tua seringkali merasa bingung untuk membedakan antara tanda normal atau potensi PCOS. "Menstruasi yang tidak teratur adalah hal yang umum pada remaja, sehingga penting untuk memantau tanda-tanda lain," tambah Dr. Mila.

Selain obesitas dan gangguan menstruasi, terdapat gejala lain yang perlu diperhatikan, seperti jerawat berlebih, pertumbuhan rambut wajah atau tubuh yang tidak normal, dan siklus menstruasi yang tidak teratur. Melihat dari aspek preventif, Dr. Mila menyarankan agar diet dan gaya hidup sehat diterapkan agar remaja tidak berkembang menjadi PCOS di masa dewasa.

Perubahan gaya hidup akibat pandemi COVID-19 juga diakui sebagai faktor pendorong meningkatnya prevalensi PCOS. Pembatasan sosial telah mengubah pola hidup banyak anak, di mana mereka lebih banyak menghabiskan waktu dalam posisi duduk tanpa banyak melakukan aktivitas fisik. Kebiasaan mengemil selama waktu-waktu ini berkontribusi terhadap kenaikan berat badan, yang kemudian dapat memicu perkembangan PCOS.

Aspek pola makan menjadi sorotan penting berikutnya. Makanan siap saji yang tinggi gula dan lemak seringkali menjadi pilihan, karena kemudahan dan rasa yang disukai banyak orang. "Pola makan yang seimbang dan aktifitas fisik sangat penting untuk mencegah risiko PCOS di masa depan," ungkap Dr. Mila saat menjelaskan pentingnya menjaga pola makan yang sehat bagi remaja.

Menyikapi pemahaman masyarakat, edukasi tentang PCOS, obesitas, dan perilaku gaya hidup sehat harus digalakkan. Menurutnya, pengetahuan yang cukup dapat membantu orang tua dan remaja mengenali tanda-tanda awal serta mencegah terjadinya komplikasi. Sebab, deteksi awal dan penanganan yang tepat dapat membantu menghindari masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari.

Upaya pencegahan tidak cukup sampai di situ. Sederet langkah juga perlu diambil untuk mendorong remaja agar mau menjaga kesehatannya. Hal ini meliputi pembentukan kebiasaan berolahraga, seperti bersepeda, jogging, atau ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang melibatkan gerakan fisik. Kebiasaan ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental, mengingat olahraga diketahui dapat mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.

Penting juga untuk melibatkan remaja dalam perencanaan makanan. Membiasakan mereka untuk memilih makanan sehat dengan melibatkan diri dalam memasak atau kegiatan lainnya dapat meningkatkan kesadaran mereka mengenai nutrisi dan kesehatan. Dengan demikian, mereka akan lebih memahami pentingnya pola makan yang seimbang.

Dalam pandangan jangka panjang, Dr. Mila juga mengingatkan bahwa baik masyarakat maupun pemerintah harus saling bekerja sama dalam memfasilitasi aktifitas fisik dan akses terhadap makanan sehat. Melalui program pendidikan kesehatan di sekolah-sekolah serta dukungan dari orang tua, dapat dibangun kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya menjaga kesehatan.

Secara keseluruhan, kesadaran akan obesitas dan gejala PCOS di kalangan remaja perempuan harus terus ditingkatkan. Ini menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua, tenaga medis, dan masyarakat untuk memberikan pemahaman yang mencukupi dan menciptakan lingkungan yang mendukung pola hidup sehat. Harapannya, dengan langkah-langkah preventif yang tepat, anak-anak kita dapat terhindar dari masalah kesehatan yang lebih serius di masa depan.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button