Warga Australia semakin banyak mengalami sindrom takikardia ortostatik postural (POTS), sebuah gangguan sistem sirkulasi darah yang mengakibatkan peningkatan signifikan pada detak jantung ketika pengidapnya berdiri dari posisi duduk atau berbaring. POTS masih terbilang kurang dikenal dalam dunia medis, namun, sejumlah pasien telah datang ke unit gawat darurat dengan gejala yang sama. Dennis Lau, seorang ahli elektrofisiologi jantung akademik, menegaskan bahwa pihak medis sering kali tidak menemukan apa pun yang salah dengan pasien yang menderita POTS, yang mengakibatkan kebingungan dan frustrasi bagi banyak penderita.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga berdampak serius pada aspek sosial kehidupan penderita. Hal ini disampaikan oleh salah satu penderita POTS, Tess Hansen, yang mengungkapkan bahwa kehidupannya secara sosial menurun drastis. Tess, yang kini tidak bisa menghadiri sekolah dengan rutin, bahkan pernah mengalami sampai 200 hari tidak bersekolah karena kondisinya tersebut. Penderita POTS sering kali merasa terpaksa untuk menjaga jarak dari orang lain, terutama dalam lingkungan yang ramai, yang lebih membatasi interaksi sosial mereka.
Meningkatnya jumlah kasus POTS di Australia diakui oleh ahli epidemiologi, Adrian Esterman. Menurutnya, jumlah penderita POTS meningkat secara signifikan setelah pandemi COVID-19, di mana sekitar 35.000 dari satu juta pengidap COVID-19 di Australia Selatan juga mengalami long COVID. Dari jumlah tersebut, diperkirakan sekitar 80% mengalami kondisi yang berdampak pada sistem saraf otonom mereka, termasuk POTS.
Para ahli khawatir bahwa kondisi ini mungkin terlupakan dalam pengobatan pasca-pandemi, mengingat perhatian medis yang biasanya terfokus pada komplikasi jangka pendek dari COVID-19. POTS adalah contoh nyata bagaimana dampak efek samping dari penyakit menular dapat membawa konsekuensi jangka panjang yang belum sepenuhnya dipahami.
Sebagai respons terhadap peningkatan angka penderita POTS, komunitas di Australia berinisiatif mendirikan Australian POTS Foundation pada tahun 2021. Organisasi amal non-pemerintah ini dibentuk untuk membantu menggalang dana penelitian, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang POTS, dan memberikan dukungan kepada orang-orang yang telah didiagnosa menderita kondisi ini. Melalui inisiatif ini, diharapkan penderita dapat memperoleh akses lebih baik untuk perawatan dan dukungan yang mereka butuhkan.
Perkembangan positif dari gerakan ini memberikan harapan bagi banyak penderita POTS yang secara bertahap mulai mendapatkan perhatian yang seharusnya. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam meningkatkan pemahaman tentang POTS di kalangan profesi medis dan masyarakat umum. Pendidikan tentang gejala dan dampak POTS sangat penting untuk memastikan bahwa penderita mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Diharapkan, dengan lebih banyak penelitian dan penyuluhan, POTS tidak hanya lebih dikenal, tetapi juga lebih diterima sebagai kondisi medis yang valid yang membutuhkan perhatian khusus. Dukungan dari pemerintah dan klinik kesehatan juga krusial dalam mendorong penelitian lebih lanjut dan menemukan solusi untuk meningkatkan kualitas hidup penderita POTS.
Dalam konteks sosial yang lebih luas, pergeseran pandangan mengenai kondisi ini diharapkan dapat membantu mengurangi stigma yang ada di sekitar gangguan ini. Penderita saat ini sering kali merasa sendirian dalam perjuangan mereka, lebih jauh memperburuk masalah kesehatan mental yang mungkin mereka alami akibat isolasi dan mangelty aktivitas sosial. Menciptakan ruang aman bagi para penderita untuk berbagi pengalaman dan mencari dukungan adalah langkah penting dalam mengatasi isu ini.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran dan pendidikan tentang POTS, harapannya adalah bahwa masyarakat akan menjadi lebih peka terhadap kondisi ini. Selain itu, peningkatan aksesibilitas layanan kesehatan bagi penderita POTS sangat penting, terutama untuk memberikan perawatan dan manajemen gejala yang lebih baik. Keberadaan Australian POTS Foundation menjadi salah satu langkah positif dalam mengatasi masalah ini dan memberikan suara bagi mereka yang sering kali terabaikan dalam sistem kesehatan.
Kondisi POTS merupakan tantangan besar tidak hanya bagi individu yang menderitanya, tetapi juga bagi sistem kesehatan secara keseluruhan. Mencari solusi untuk mendukung penderita POTS dan memastikan mereka mendapatkan perhatian medis yang layak akan menjadi tugas yang membutuhkan kerjasama multidisiplin. Dengan inisiatif dan dukungan yang tepat, diharapkan penderita POTS di Australia dapat menemukan jalan menuju pemulihan dan kualitas hidup yang lebih baik.
