Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dante Saksono Harbuwono, menegaskan pentingnya inovasi berkelanjutan dalam sektor kesehatan. Ia menyampaikan pernyataan tersebut dalam acara The 8th Open Innovation yang digelar oleh Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2024. Dalam forum tersebut, tema yang diangkat adalah Sustainable Future Convergence of Medicine Technology and Green Solutions for a Better Life, menyoroti kolaborasi antara akademisi dan industri sebagai kunci untuk merangsang inovasi terbuka yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dante menjelaskan bahwa usaha ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa kedokteran dan peneliti di Indonesia agar lebih berani mengeluarkan ide-ide kreatif yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan. Ia menekankan bahwa banyak orang telah merasakan dampak positif dari pendekatan inovasi terbuka ini, sebuah pengakuan yang menunjukkan kepercayaan diri dalam kemampuan inovasi di dalam negeri.
Acara tahunan ini tidak hanya berfungsi sebagai konferensi akademis, tetapi juga sebagai kendaraan untuk mendorong pengembangan solusi medis yang ramah lingkungan. Dalam sambutannya, Dekan FKUI, Ari Fahrial Syam, memberikan dukungan terhadap semangat kolaborasi berkelanjutan di antara kalangan akademis, industri, dan masyarakat. Menurutnya, dunia menghadapi berbagai tantangan global, dan menciptakan platform yang memfasilitasi terobosan dalam ilmu kedokteran sambil tetap memperhatikan lingkungan adalah hal yang mendesak. Ari menyatakan, "Mari bersama-sama saling menginspirasi untuk menciptakan masa depan yang sehat dan adil."
Harapan IMERI melalui acara ini adalah menjadi jembatan kolaborasi antara pihak-pihak terkait untuk menghasilkan solusi kesehatan yang inovatif dan berkelanjutan. Dengan semangat tersebut, acara ini diharapkan dapat melahirkan inovator-inovator muda yang tidak hanya memiliki visi dan misi untuk menghadapi tantangan kesehatan yang ada, tetapi juga memikirkan dampaknya terhadap lingkungan.
Dalam rangkaian acara, terdapat diskusi panel yang menghadirkan beberapa tokoh penting, termasuk Prof. Buzz Palmer dari University of Melbourne yang memberi perspektif internasional mengenai inovasi medis. Ahmad Gamal dari Universitas Indonesia dan Roy Himawan dari Kementerian Kesehatan RI turut menyampaikan pembahasan dalam sesi berjudul “Transforming Ideas Into a Market-Ready Product.” Sesi ini membahas bagaimana mengubah ide-ide inovatif menjadi produk yang siap dipasarkan, sebuah langkah krusial dalam proses inovasi medis.
Bukan hanya itu, para inovator juga diberikan kesempatan untuk menceritakan kisah sukses mereka dalam mengembangkan teknologi kesehatan. Sari Khairunnisa dari Paragon Corp. berbagi pengalamannya tentang betapa pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam mewujudkan inovasi medis yang dapat bersaing di tingkat global. Keberhasilan Sari menunjukkan bahwa kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu dapat mempercepat pengembangan produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
Acara ini juga menjadi ajang kompetisi bagi pelajar, mahasiswa, dan inovator muda di Indonesia. Mereka diundang untuk mempresentasikan ide-ide inovatif dalam lima kategori utama: Healthy Aging and Aesthetics, Drug Discovery and Development, Medical Devices and Media Technology, Artificial Intelligence, Big Data, and Telehealth, serta Safe Drinking Water for Health Investment. Kompetisi ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada para peserta untuk bersaing dalam Pitching Battle dan mendapatkan bimbingan dari pakar di bidangnya.
Kedepannya, kolaborasi yang dilakukan dalam rangkaian acara The 8th Open Innovation diharapkan tidak hanya menghasilkan inovasi medis yang dapat diterapkan di Indonesia, tetapi juga dapat menjadi model bagi negara lain. Dengan melibatkan akademisi, industri, dan masyarakat, inovasi yang dihasilkan diharapkan dapat langsung menjawab tantangan kesehatan yang dihadapi bangsa.
Dalam konteks perubahan yang terjadi di dunia kesehatan, penting bagi semua pihak untuk bersatu dan bekerja sama dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan serta ramah lingkungan. Melalui pendekatan inovasi ini, diharapkan menghasilkan produk medis yang tidak hanya efektif secara klinis tetapi juga mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan, sesuatu yang semakin relevan di zaman sekarang.
Dengan demikian, semangat inovasi dan kolaborasi diharapkan dapat terus tumbuh, membuat Indonesia tidak hanya adaptif terhadap perkembangan teknologi, tetapi juga menjadi pelopor dalam menciptakan solusi kesehatan yang inovatif dan berkelanjutan bagi masyarakat, serta siap bersaing di pentas global.