Pendidikan yang inklusif, partisipatif, dan adaptif menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) nasional, sebagaimana dinyatakan oleh Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. Dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Selasa, 22 Oktober 2024, Rerie, sapaan akrabnya, menekankan pentingnya pendidikan yang merata dan menjangkau semua lapisan masyarakat sebagai fondasi dalam membangun karakter dan meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
Lestari Moerdijat menggarisbawahi bahwa pendidikan inklusif yang diterapkan sejak dinilah yang akan menjamin kemajuan anak bangsa. Dalam konteks ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, yang baru saja dilantik, juga menegaskan komitmennya untuk menciptakan sistem pendidikan yang mendukung partisipasi seluruh elemen masyarakat. Ririe percaya bahwa pendidikan prasekolah akan menjadi salah satu perhatian utama, mengingat perannya yang sangat penting dalam perkembangan karakter dan kecerdasan anak-anak.
Data menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia masih menghadapi tantangan besar. Merujuk pada laporan The Global Talent Competitiveness Index 2022 yang diterbitkan oleh INSEAD, Human Capital Leadership Institute, dan Portulans Institute, Indonesia berada pada peringkat ke-82 dari 133 negara dengan skor 37,00. Peringkat ini mencerminkan rendahnya daya saing global yang dimiliki oleh bangsa ini.
Lebih lanjut, Lestari menyatakan bahwa rendahnya daya saing tersebut berkaitan erat dengan indeks kecerdasan penduduk Indonesia. Menurut laporan Average IQ by Country 2022 dari World Population Review, IQ rata-rata penduduk Indonesia tercatat hanya 78,49, yang masih dalam kategori rendah. Angka ini menjadi sinyal alarm mengenai pentingnya intervensi dalam sistem pendidikan guna mendongkrak kualitas sumber daya manusia.
Rerie mengungkapkan harapannya agar intervensi pendidikan dilakukan sejak usia dini dapat mendorong percepatan peningkatan daya saing anak-anak di Indonesia. Ia menekankan bahwa upaya dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah harus didukung oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Sinergi tersebut sangat penting agar program-program pendidikan yang inklusif dapat terlaksana secara efektif.
Selain itu, Rerie menegaskan bahwa untuk meningkatkan daya saing SDM nasional, pendidikan yang diterima oleh anak-anak tidak hanya harus berkualitas, tetapi juga harus berfungsi untuk membangun karakter dan kepribadian yang tangguh. Sebab, kualitas pendidikan yang baik sangatlah berpengaruh terhadap masa depan bangsa. Potensi anak-anak perlu digali dan dikembangkan, sehingga generasi mendatang akan mampu bersaing di tingkat global.
Pendidikan inklusif yang diharapkan Rerie tidak hanya mencakup akses pendidikan untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus, tetapi juga menjangkau berbagai golongan masyarakat tanpa terkecuali. Dia berharap semua elemen dari pemerintah hingga masyarakat dapat berkontribusi dalam mewujudkan sistem pendidikan yang berkeadilan dan menjangkau seluruh lapisan sosial.
Tidak hanya aspek kualitas pendidikan yang harus diperhatikan, tetapi keterlibatan masyarakat dalam proses pendidikan juga sangat penting. Rerie mengajak semua pihak untuk berperan aktif, mulai dari pengembangan kurikulum yang relevan, pelatihan bagi para pendidik, hingga dukungan terhadap fasilitas pendidikan. Dengan kolaborasi yang solid, diharapkan dapat tercipta ekosistem pendidikan yang tidak hanya inklusif, tetapi juga adaptif terhadap perubahan zaman.
Mendikdasmen Abdul Mu’ti, dalam serah terima jabatan, menyatakan komitmennya untuk fokus pada pendidikan yang inklusif sebagai bagian dari upaya mempersiapkan SDM Indonesia yang mampu bersaing dengan negara-negara lain. Dia berjanji bahwa pendidikan prasekolah akan menjadi salah satu program utama yang akan mendapatkan perhatian serius, sebagai bagian dari fondasi yang kokoh dalam sistem pendidikan nasional.
Secara keseluruhan, kebijakan pendidikan yang inklusif dan berorientasi pada peningkatan daya saing harus menjadi prioritas. Sebagaimana ditekankan oleh Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, langkah-langkah konkret yang terintegrasi akan sangat menentukan masa depan bangsa. Jika kita ingin meningkatkan daya saing SDM nasional, pendidikannya harus efektif, merata, dan mencakup semua lapisan masyarakat.
Dengan adanya kesadaran akan pentingnya pendidikan yang berkualitas dan inklusif, diharapkan Indonesia dapat bangkit untuk bersaing secara global. Keterlibatan semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga pendidikan, menjadi kunci utama dalam mewujudkan cita-cita membangun SDM yang unggul. Keberhasilan dalam hal ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab kita bersama.
Semoga dengan adanya semangat dan kerja sama yang kuat, kita dapat menyaksikan perubahan yang signifikan dalam sistem pendidikan Indonesia ke depannya, sehingga mampu menghasilkan generasi yang berkualitas dan siap bersaing di era global.