Vale Base Metals (VBM) telah menunjukkan komitmen yang mendalam terhadap Indonesia selama lebih dari setengah abad keberadaannya di negara tersebut. Sejak penandatanganan Kontrak Kerja pertama pada tahun 1968, di mana PT Vale Indonesia (PT Vale) didirikan, VBM tidak hanya berpartisipasi dalam industri nikel, tetapi juga membangun hubungan yang kuat dengan komunitas lokal dan mendukung pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan visi Indonesia sebagai pusat hilirisasi nikel global.
Sejak awal kehadirannya, VBM telah meluncurkan berbagai proyek nikel kelas dunia, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Meskipun di awal tahun ini VBM mengurangi kepemilikannya di PT Vale menjadi 33,9% dari sebelumnya 47% sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat hilirisasi nikel di Indonesia, komitmen VBM terhadap negara tetap tidak tergoyahkan. Dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan industri kendaraan listrik di dalam negeri, VBM percaya bahwa misi yang lebih besar akan tercapai dengan memperkuat rantai pasok dari penambangan mineral hingga produksi baterai dan kendaraan listrik.
Kepemilikan yang berkurang tidak melemahkan hubungan VBM dengan Indonesia, melainkan memperkuat niat perusahaan untuk tetap menjadi bagian integral dari ekosistem pertambangan lokal. Dengan fokus pada kolaborasi dengan mitra lokal seperti MIND ID dan Sumitomo Metal Mining Company, VBM berkomitmen untuk menjaga standar tertinggi pada produk nikel yang aman dan diproduksi secara bertanggung jawab, sehingga mendukung penambangan mineral berkelanjutan di tanah air.
VBM memahami pentingnya lingkungan dan telah merumuskan program-program ramah lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Melalui reklamasi lahan, penggunaan energi terbarukan, dan penerapan teknologi yang berkelanjutan, PT Vale telah merehabilitasi 66% lahan bekas tambang dan menanam sekitar 700.000 bibit per tahun sejak 2006. Usaha ini tidak hanya menguntungkan lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada keanekaragaman hayati lokal.
Di samping itu, VBM memanfaatkan energi terbarukan dari pembangkit listrik tenaga air untuk mendukung operasionalnya. Dengan tiga pembangkit listrik tenaga air yang beroperasi di fasilitas pengolahan di Sorowako, VBM telah berhasil mengurangi jejak karbon menjadi salah satu yang terendah di antara semua produsen nikel di Indonesia. Langkah-langkah ini mencerminkan tanggung jawab VBM terhadap perubahan iklim serta komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai tempat terbaik dalam praktik penambangan secara berkelanjutan.
Langkah terbaru VBM telah meningkatkan optimisme tentang masa depan proyek hilirisasi nikel di Indonesia. Dengan investasi yang signifikan di proyek-proyek pertumbuhan di daerah Pomalaa, Morowali, dan Sorowako, perusahaan berharap dapat meningkatkan kapasitas produksi dan mengembangkan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung hilirisasi nikel. Proyek tersebut direncanakan untuk mulai beroperasi pada 2025 dan 2026, serta diharapkan mampu menciptakan banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
Reputasi kuat VBM dalam menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan internasional, termasuk produsen otomotif terkemuka seperti Ford, General Motors, Tesla, dan Volkswagen, menjadi keunggulan tersendiri dalam menarik peluang bisnis baru ke Indonesia. Dengan skala global yang dimiliki oleh VBM, perusahaan mampu menghubungkan rantai pasok dan ekosistem kendaraan listrik, memberikan akses kepada Indonesia untuk berpartisipasi dalam pasar global dan memperkuat statusnya sebagai produsen mineral terkemuka.
VBM percaya bahwa dengan menjaga dialog terus-menerus dengan pemangku kepentingan dan mitra industri, mereka dapat meningkatkan standar industri nikel Indonesia dengan lebih baik. Fokus pada kolaborasi dan partisipasi aktif dalam pengembangan kapasitas komunitas menjadi bagian penting dari strategi perusahaan untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya.
Dalam tingkat makro, VBM berkomitmen penuh untuk mendukung visi Indonesia sebagai pusat penambangan berkelanjutan dan pusat transisi energi global. Keberhasilan jangka panjang di bidang pertambangan tidak hanya bergantung pada keberadaan nikel dan mineral lainnya, tetapi juga pada pengelolaan sumber daya alam secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, komitmen berkelanjutan VBM terhadap Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi penting bagi perkembangan industri pertambangan dan perekonomian negara. VBM bertekad untuk terus menjadi bagian dari perjalanan Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan, berinvestasi dalam proyek-proyek yang tidak hanya memberi manfaat ekonomi tetapi juga menjaga dan melestarikan lingkungan.
Dengan langkah-langkah yang telah diambil dan rencana di masa depan, VBM berkomitmen untuk menjaga kehadirannya yang signifikan di Indonesia dan mendukung pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan selama beberapa dekade ke depan. Ini menjadi bagian integral dari strategi perusahaan untuk memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi pemimpin dalam industri pertambangan yang berkelanjutan.