Indonesia

Usai Didemo, Banser Siaga 24 Jam Jaga Kantor PBNU untuk Keamanan dan Ketertiban

Sejumlah anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dikerahkan untuk menjaga Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai langkah responsif pasca aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan gedung tersebut. Penjagaan ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang. Hal ini diumumkan oleh Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharudin, pada Senin, 5 Agustus 2024.

“Kita enggak mau lagi gedung ini dinodai dikotori oleh demo-demo,” tegas Addin saat menyampaikan pernyataan di hadapan media di Kantor PBNU yang terletak di Jalan Kramat Rata, Jakarta Pusat. Pernyataan ini mencerminkan tekad organisasi untuk menjaga marwah PBNU dari potensi gangguan yang dipicu oleh aksi-aksi unjuk rasa yang dinilai tidak konstruktif.

Menurut Addin, kehadiran anggota Banser di sekitar Kantor PBNU ini bertujuan untuk menyikapi segala kemungkinan buruk yang dapat muncul, serta memberikan perlindungan bagi kegiatan dan aktivitas yang berlangsung di dalam gedung. Pihaknya bahkan tidak segan-segan untuk mengambil tindakan tegas jika diperlukan. “Kita minta pertama tidak ada lagi aksi di depan PBNU, apa pun itu. Kalau ada kita langsung sikat, langsung gebuk, tapi sebelumnya kita pendekatan persuasif,” ungkapnya, menekankan prioritas untuk melakukan pendekatan secara damai sebelum mengambil langkah hars.

Penjagaan oleh Banser ini dilakukan dengan durasi 24 jam penuh. Addin menegaskan komitmen mereka untuk siap menjalankan segala perintah dan arahan dari PBNU. “Betul 24 jam, kita siap untuk menjalankan segala arahan PBNU,” imbuhnya. Hal ini menunjukkan keseriusan serta komitmen dari GP Ansor dalam menjaga stabilitas dan keamanan di lingkungan PBNU.

Sebelumnya, tatkala aksi unjuk rasa berlangsung, para demonstran yang terdiri dari kelompok yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur, menyampaikan tuntutan kepada Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf. Tuntutan tersebut menjadi pemicu terjadinya protes yang mengakibatkan kerumunan di sekitar gedung PBNU, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya situasi yang tidak aman.

Ketegangan antara berbagai kepentingan dalam tataran organisasi masyarakat di Indonesia, terutama di kalangan NU, terus menjadi isu yang tak terelakkan. Pengamat menilai, situasi ini tidak hanya berpotensi meningkatkan ketegangan di kalangan anggota tetapi juga bisa memperluas perseteruan antara PBNU dan pihak lain, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang juga merupakan bagian dari komunitas NU. Analisis ini menunjukkan bahwa dinamika internal di tubuh NU mungkin akan terus berkembang dan bisa menjadi sorotan publik serta media.

Tindakan Banser dalam menjaga Kantor PBNU saat ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang kondusif bagi aktivitas kepengurusan NU, serta memberikan rasa aman bagi para anggota yang beraktivitas di dalamnya. Keberadaan Banser sebagai kelompok yang dikenal atas pengabdian dan loyalitasnya kepada NU, menjadi salah satu pilar keamanan yang diharapkan dapat meredakan ketegangan yang ada.

Aksi unjuk rasa yang diikuti oleh elemen-elemen tertentu dalam konteks NU pun mengisyaratkan adanya ketidakpuasan yang mendalam yang harus disikapi dengan kebijakan yang bijaksana. Agar potensi konflik dapat diminimalisir, pihak PBNU diharapkan dapat berkomunikasi dengan semua pihak yang berkepentingan dan mendengarkan suara-suara yang muncul dari masyarakat, khususnya anggota NU di lapangan. Dialog terbuka dan berkelanjutan menjadi salah satu upaya strategis untuk menjalin keakraban dan persatuan diantara semua elemen.

Dalam menghadapi masalah yang ada, penting bagi PBNU dan GP Ansor untuk tetap berpegang pada nilai-nilai moderasi dan toleransi, yang selama ini diusung dalam ideologi Nahdlatul Ulama. Penjagaan yang dilakukan oleh Banser harus diiringi dengan sikap persuasif dan inklusif, agar organisasi ini tidak terjebak dalam situasi konflik berkepanjangan yang dapat merugikan banyak pihak.

Dengan adanya komitmen dari Banser untuk menjaga gedung PBNU serta kesiapan mereka dalam menjaga stabilitas di kalangan internal, diharapkan situasi ini bisa menjadi titik balik untuk membangun kembali kepercayaan dan kerjasama di kalangan anggota NU. Ini merupakan faktor krusial untuk menjaga harmoni dan integritas dalam menjalankan tugas keagamaan dan kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawab besar bagi PBNU dan seluruh jajarannya.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button