Ada sesuatu yang menarik dari episode 13 musim “Shark Tank” ketika Hans Dose mempresentasikan produk inovatifnya, Tenikle Suction Tripod. Dengan penampilannya yang unik, ia muncul mengenakan kostum pelampung berbentuk gurita dan fin selam, menarik perhatian panel investor yang biasanya batinika. Inovasi ini terinspirasi oleh bentuk gurita, memiliki kemampuan menempel yang kuat dan dirancang untuk memudahkan kita dalam menggunakan gadget sehari-hari.
Hans Dose mengungkapkan kemampuan Tenikle dengan penuh percaya diri. Ia menjelaskan bahwa tripod ini dapat diproduksi dengan biaya sekitar $6 dan dijual dengan harga $45, menghasilkan margin keuntungan yang signifikan. Namun, meskipun angkanya menggoda, tantangan yang dihadapi Dose cukup serius. Ia harus menghadapi utang sebesar $270.000 dan menghadapi kesulitan dalam memasarkan produk, yang diperparah dengan saldo rekening banknya yang hanya $39. Hal ini membuat sejumlah investor ragu untuk berinvestasi padanya meskipun ia memaparkan ide yang cemerlang.
Setelah beberapa tawaran yang diajukan oleh para investor, dose akhirnya sepakat dengan Daymond John, yang bersedia memberikan dukungan sebesar $200.000 untuk 30% saham di Tenikle. Kesepakatan tersebut menjadi titik balik yang penting bagi Dose dan perusahaannya. Namun, pertanyaannya adalah, apa yang terjadi setelah penampilan tersebut?
Tiga tahun setelah tampil di “Shark Tank”, Tenikle berhasil membalikkan keadaan. Berkat investasi dan hubungan yang dibangun melalui Daymond John, perusahaan ini berhasil menembus pasar ritel. Kejutan nyata terjadi ketika Tenikle terjual habis di Amazon hanya dalam waktu beberapa menit setelah episode ditayangkan. Dalam enam minggu pertama, mereka mencatatkan penjualan sekitar $375.000. Dengan dukungan pemasaran dan keahlian produksi dari mitra strategis Cody Grandadam, Tenikle tampaknya telah menemukan pijakan yang stabil di pasaran.
Namun, menjadi sukses tidak selalu berarti tanpa tantangan. Meskipun Tenikle mengalami pertumbuhan yang signifikan, produk ini masih menghadapi masalah ulasan pelanggan yang sama seperti yang disebutkan Dose saat presentasi, dengan rating 3,5 dari 5 bintang di Amazon. Dose tampaknya sangat terbuka terhadap kritik ini dan terus berusaha memperbaiki desain tripod-nya. Model generasi keenam yang dikenal sebagai Tenikle Pro menawarkan berbagai peningkatan, termasuk daya hisap yang lebih baik dan kemampuan gerak 360 derajat.
Dengan komitmen ritel yang bernilai $1 juta dan penjualan yang terus mengalir di e-commerce, masa depan Tenikle tampak cerah. Meskipun mereka belum mencapai puncak sebagai salah satu mount telepon terbaik di Amazon, inovasi dan upaya berkelanjutan dari Dose dan timnya menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi untuk lebih berkembang. Pertanyaannya adalah, sejauh mana mereka dapat mengembangkan produk sederhana ini dan apakah mereka akan memperkenalkan produk tambahan di masa depan untuk meningkatkan kehadiran mereka di pasar.
Keberhasilan Tenikle Suction Tripod di “Shark Tank” bukan hanya tentang memperolehnya investasi. Ini adalah kisah tentang keberanian, inovasi, dan kemampuan untuk beradaptasi dalam menghadapi tantangan. Dengan semangat yang tak terbendung, Dose dan timnya terus menggali potensi lengkap dari produk mereka. Hanya waktu yang akan memberitahu sejauh mana mereka dapat membawa Tenikle dalam dunia bisnis yang kompetitif ini, tetapi satu hal yang pasti – mereka tidak akan berhenti berusaha.