Pendidikan

Unand Perpanjang Masa Daftar Ulang untuk Maba Terkendala Ekonomi hingga 30 September 2024

Universitas Andalas (Unand) di Sumatra Barat telah mengumumkan perpanjangan masa pendaftaran ulang bagi mahasiswa baru untuk tahun ajaran 2024/2025. Langkah ini diambil khusus untuk membantu mahasiswa baru yang mengalami kesulitan atau kendala ekonomi. Rektor Unand, Efa Yonnedi, menyampaikan bahwa mahasiswa baru yang terdampak situasi ekonomi dapat mendaftar ulang hingga tanggal 8 Agustus 2024. Kebijakan ini menjadi respons terhadap tantangan perekonomian yang dihadapi oleh sebagian masyarakat, terutama pasca bencana alam yang melanda beberapa daerah di Sumatra Barat pada Mei 2024.

Dalam pernyataannya, Rektor Efa Yonnedi mengungkapkan bahwa situasi perekonomian masyarakat Ranah Minang belum stabil, sehingga pemanjangan masa pendaftaran ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang berpotensi namun terhambat secara finansial. "Kebijakan ini kami keluarkan bagi mahasiswa yang kesulitan keuangan. Kami ingin memastikan bahwa pendidikan tetap dapat diakses oleh semua kalangan," ujarnya di Padang, pada hari Senin, 5 Agustus 2024.

Keputusan ini diumumkan pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Unand, yang diikuti oleh 6.906 mahasiswa baru. Dalam acara yang ditujukan untuk memperkenalkan lingkungan kampus dan memfasilitasi integrasi mahasiswa baru ke dalam sistem pendidikan tinggi, Rektor Efa menyampaikan tiga pesan utama yang harus dipegang oleh mahasiswa.

Pesan pertama adalah pentingnya mahasiswa untuk bersungguh-sungguh dalam menguasai keterampilan serta pengetahuan yang diajarkan di setiap program studi. Efa menekankan bahwa penguasaan materi kuliah akan menjadi modal penting bagi mahasiswa untuk masa depan mereka.

Kedua, Rektor menekankan bahwa mahasiswa harus mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di kampus dalam konteks sosial. Ini menjadi bagian dari tridarma perguruan tinggi, yang mengharuskan mahasiswa untuk berkontribusi kepada masyarakat serta memberikan solusi terhadap permasalahan sosial yang ada.

Ketiga, kemampuan komunikasi dianggap sangat penting bagi mahasiswa. Rektor Efa menyatakan bahwa kemampuan berkomunikasi yang baik berkorelasi positif dengan kecepatan seseorang dalam mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. “Mahasiswa harus cerdas dalam berkomunikasi yang bijak dan santun,” ujar Efa, mengajak mahasiswa untuk berinteraksi dengan baik di lingkungan kampus.

Efa Yonnedi, yang juga merupakan seorang ekonom, berharap mahasiswa baru dapat menjadi agen perubahan yang positif di lingkungan kampus. Ia mendorong mereka untuk berperan aktif dalam isu-isu sosial, seperti antikekerasan seksual dan pencegahan narkoba. Selain itu, Efa juga menyoroti pentingnya kesadaran akan masalah hak asasi manusia, termasuk isu yang berkaitan dengan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). "Dorongan ini kita tujukan agar mahasiswa Unand bisa membangun mimbar akademik yang kondusif," jelasnya.

Salah seorang mahasiswa baru, Kharina Putri, turut memberikan pendapat mengenai pentingnya pembekalan yang dilakukan oleh universitas. Menurut Kharina, sebagai penyandang disabilitas, informasi dan motivasi yang diberikan pada kegiatan PKKMB sangat membantu mahasiswa baru dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan perguruan tinggi. "Pembekalan ini penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan mendukung bagi semua mahasiswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus," ungkapnya.

Perpanjangan masa pendaftaran ulang ini diharapkan tidak hanya memberikan kesempatan kedua bagi mahasiswa baru yang terkendala ekonomi, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang siap berkontribusi terhadap kemajuan masyarakat. Dengan berbagai mandat yang disampaikan oleh rektor, Unand menegaskan komitmennya tidak hanya dalam mendidik mahasiswa, tetapi juga dalam membina karakter dan keterampilan sosial yang relevan untuk menghadapi tantangan di masyarakat.

Dalam konteks yang lebih luas, keputusan Unand untuk memperpanjang masa pendaftaran ulang menjadi cermin dari respons positif lembaga pendidikan terhadap isu-isu sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh mahasiswa. Melalui kebijakan ini, diharapkan Unand dapat meningkatkan partisipasi generasi muda dalam pendidikan tinggi, khususnya mereka yang memiliki latar belakang ekonomi yang menengah ke bawah.

Melalui langkah-langkah konkret ini, Unand tidak hanya menciptakan kesempatan, tetapi juga menjadi panutan dalam upaya menciptakan pendidikan yang inklusif dan memberikan akses yang lebih baik kepada semua kalangan. Dengan demikian, Universitas Andalas berkomitmen untuk menghadirkan perubahan positif bagi masa depan pendidikan di Indonesia, terutama di wilayah Sumatra Barat.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button