Dunia

Tragis, Pria di China Meninggal Usai Cabut 23 Gigi dan Pasang 12 Implan Dalam Sehari

Sebuah kasus tragis mengejutkan masyarakat China setelah seorang pria bernama Huang meninggal dunia usai menjalani prosedur medis yang tidak biasa, yaitu pencabutan 23 gigi dan pemasangan 12 implan gigi dalam satu hari. Peristiwa yang terjadi pada 14 Agustus 2024 ini berlangsung di Klinik DeWay Dental dan menimbulkan aksi kecaman dari kalangan profesional kedokteran gigi di negara tersebut.

Dalam kasus ini, Huang mengikuti prosedur yang dikenal sebagai "restorasi segera," di mana ia memberikan persetujuan untuk pencabutan gigi secara agresif. Tindakan tersebut dilakukan oleh seorang dokter bermarga Yuan, yang berpengalaman di bidangnya. Namun, kebijakan kedokteran gigi yang baik biasanya memerlukan prosedur yang lebih hati-hati, dengan keterlibatan lebih banyak pertimbangan mengenai kesehatan pasien.

Setelah menjalani operasi yang kompleks, Huang mengalami sakit gigi yang parah. Lebih dari dua minggu setelah tindakan medis, yaitu pada 27 Agustus 2024, ia meninggal dunia mendadak akibat serangan jantung. Kejadian ini berujung pada pertanyaan serius tentang standar praktik kedokteran gigi di klinik yang baru-baru ini diperiksa.

Dari wawancara dengan karyawan rumah sakit, terungkap bahwa jumlah gigi yang dicabut dalam sehari seharusnya bergantung pada kesehatan dari pasien. Sebagian besar dokter gigi mengikuti pedoman yang lebih konservatif, di mana gigi depan umumnya dapat dicabut dan ditanamkan pada hari yang sama, sementara gigi geraham memerlukan jeda waktu tiga hingga empat bulan antara pencabutan dan penanaman. Namun, dalam kasus Huang, formulir persetujuannya menunjukkan bahwa meskipun ia menjalani pencabutan beberapa gigi geraham, implan juga ditanamkan pada hari yang sama. Hal ini dinilai melanggar prosedur umum yang telah ditetapkan.

Lebih lanjut, pihak Komisi Kesehatan setempat menyatakan bahwa mereka tengah melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian Huang. Mengingat terdapat jeda 13 hari antara prosedur medis dan kematiannya, pihak berwenang menganggap penting untuk meneliti lebih lanjut semua aspek yang berkaitan dengan kejadian tersebut.

Menurut laporan yang bersumber dari Shine.cn, berita ini telah mengundang perhatian luas di kalangan publik, menyoroti pentingnya prosedur kesehatan yang aman dan berkepastian untuk semua pasien. Pengalaman tragis Huang memberikan sinyal kepada industri kedokteran gigi bahwa praktik yang tidak etis merupakan ancaman yang nyata, bukan hanya bagi individual pasien, tetapi juga bagi reputasi rumah sakit dan profesional kesehatan secara keseluruhan.

Mengacu pada standar medis, pencabutan banyak gigi dalam satu waktu, apalagi bersamaan dengan pemasangan implan, dianggap berisiko tinggi. Prosedur ini berpotensi menimbulkan komplikasi serius, dan rekomendasi medis umum menyatakan bahwa tindakan tersebut harus dilakukan dengan metode bertahap guna mengurangi kemungkinan risiko di masa mendatang.

Tanggapan publik terhadap tragedi ini pun menunjukkan meningkatnya kebutuhan akan regulasi yang lebih ketat dalam praktik kedokteran gigi di China. Banyak masyarakat meminta agar terjadi peningkatan pemahaman tentang hak pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan sesuai dengan prosedur yang benar. Ini juga menunjukkan pentingnya partisipasi aktif dari pasien dalam tindakan medis, termasuk menanyakan secara detail tentang prosedur yang akan dilakukan, risiko yang ada, serta pemulihan pascaoperasi.

Secara keseluruhan, situasi ini tidak hanya menggugah kesadaran akan protokol medis yang tepat, tetapi juga mempertegas pentingnya edukasi kesehatan bagi masyarakat. Ortopedi bedah sementara menjadi perhatian utama, perhatian publik juga kini lebih terfokus pada tindakan preventif untuk mencegah terulangnya insiden tragis serupa di masa mendatang.

Kasus ini mengingatkan semua pihak bahwa kesehatan mulut, terutama tindakan yang melibatkan pencabutan dan penanaman gigi, harus dilakukan dengan pendekatan yang hati-hati dan sesuai dengan keahlian profesional. Jangan sampai kejadian itu hanya menjadi sebuah memori tragis, melainkan sebuah katalis bagi perbaikan sistem kedokteran gigi yang ada demi kesejahteraan masyarakat.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button