Peluncuran Toyota Hilux Rangga baru-baru ini telah menambah dinamika competitif di pasar kendaraan niaga di Indonesia, yang kini semakin menarik perhatian. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), selaku produsen Suzuki, mengakui tantangan yang dihadapi setelah peluncuran ini. Meskipun demikian, Suzuki optimis bahwa penjualan kendaraan niaga mereka, Suzuki Carry, tetap akan menunjukkan kinerja yang baik.
Toyota Hilux Rangga, yang merupakan pembaruan dari model sebelumnya, hadir dengan dua varian mesin. Varian bensin dilengkapi mesin 2000 cc, sedangkan varian diesel mengusung mesin 2400 cc. Kedua varian ini tidak hanya menjanjikan performa yang lebih baik, tetapi juga efisiensi bahan bakar yang tetap terjaga. Hilux Rangga varian diesel mampu menghasilkan tenaga hingga 149 PS dan torsi maksimum 343 Nm, sedangkan varian bensinnya dapat memproduksi tenaga 139 PS dan torsi 183 Nm. Hal ini menjadikan Hilux Rangga sangat kompetitif di segmen pasar pikap.
Spesifikasi dimensi dari Hilux Rangga juga cukup mengesankan, dengan bak yang memiliki panjang 2.305 mm dan lebar 1.700 mm, serta kapasitas angkut mencapai 1,2 ton. Dalam konteks ini, Hilux Rangga mampu mengangkut hingga 56 galon air dalam satu perjalanan, menjadikannya pilihan yang menarik untuk pelaku usaha yang membutuhkan kendaraan pengangkut barang dalam skala besar. Penawaran harga untuk varian terendahnya dimulai dari Rp 188,7 juta untuk tipe Cab-Chassis 2.0 Standard M/T gasoline hingga Rp 304,5 juta untuk tipe tertinggi Pick Up 2.4 DSL High A/T.
Di tengah tantangan tersebut, Suzuki Carry menunjukkan ketahanan yang signifikan. Joshi Prasetya, General Manager Strategic Planning Department Suzuki, mengungkapkan bahwa penjualan Carry Justru menunjukkan tren kenaikan yang positif setelah pandemi Covid-19. Fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) di perkotaan telah mendorong banyak individu untuk kembali ke kampung halaman dan memulai usaha baru. "Dampak dari pandemi ini menciptakan gelombang wirausaha baru di pedesaan, dan Suzuki Carry adalah kendaraan yang banyak dibutuhkan untuk mendukung kegiatan ekonomi mereka," jelas Joshi.
Kendaraan niaga Suzuki Carry terus membuktikan daya tariknya dengan kapasitas angkut yang mengesankan. New Carry Wide Deck memiliki bak yang luas dengan panjang 2.505 mm dan lebar 1.745 mm, mampu mengangkut beban hingga 1 ton. Selain itu, Suzuki Carry mampu mengangkut maksimal tiga penumpang, dan dilengkapi dengan mesin 4 Cylinder/K15B-C (1.462 cc) yang menghasilkan daya maksimum 97 PS pada 5.600 rpm dan torsi maksimum 135 Nm pada 4.400 rpm. Kendati demikian, pengendara tetap mendapatkan efisiensi bahan bakar yang tinggi dan biaya perawatan yang terjangkau.
Dari catatan penjualan, Suzuki Carry Pick Up berhasil mencatatkan penjualan sebesar 2.210 unit, meskipun mengalami penurunan 3,61% secara bulanan dibandingkan dengan Agustus 2024. Hal ini menunjukkan adanya fluktuasi dalam pasar, tetapi Suzuki tetap optimis akan potensi penjualan di masa mendatang.
Sisi lain dari strategi Suzuki adalah fokus pada pengembangan kendaraan niaga yang efisien dan multifungsi. "Kami ingin memastikan bahwa kendaraan ini tidak hanya ekonomis, tetapi juga serba guna, memenuhi berbagai kebutuhan konsumen," kata Joshi. Dalam upaya memperkuat keberadaannya di pasar, Suzuki berencana untuk meningkatkan kualitas dan durabilitas Carry Pick Up, menjaga serta memperbaiki biaya kepemilikan dari kendaraan mereka.
Ketika mengulas tentang persaingan antara Toyota Hilux Rangga dan Suzuki Carry, benang merah yang dapat ditarik adalah bahwa kedua merek memiliki pendekatan yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar. Hilux Rangga, dengan performa mesin yang superior dan kapasitas angkut yang besar, menyasar pasar yang lebih premium dan pelaku usaha yang memerlukan pengangkutan barang dalam skala besar. Sementara itu, Suzuki Carry tetap relevan dengan penawaran harga yang lebih terjangkau dan biaya operasional yang rendah, yang sangat cocok untuk pengusaha kecil dan menengah.
Dalam situasi seperti ini, kemandirian ekonomi dan inovasi tetap menjadi pilar penting bagi pelaku usaha di Indonesia. Para wirausaha muda yang terlahir dari situasi krisis telah menemukan peluang dalam kebutuhan akan transportasi yang efisien. Trik bagi merek seperti Suzuki dan Toyota adalah terus beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pasar dan menawarkan solusi yang tepat bagi konsumen.
Dengan meningkatnya persaingan, baik Toyota maupun Suzuki dituntut untuk menghadirkan produk yang tidak hanya memenuhi ekspektasi konsumen, tetapi juga berkontribusi pada pemulihan ekonomi pascapandemi. Saling bersaing di pasar kendaraan niaga, kedua perusahaan ini diharapkan bisa memberikan penawaran terbaik bagi para pelaku usaha di Indonesia. Sehingga, baik Toyota Hilux Rangga maupun Suzuki Carry akan memiliki peran kunci dalam membangun kembali konektivitas ekonomi lokal di setiap sudut negeri.