Indonesia

TNI Borong Kerajinan Warga Kampung Mamba, Tak Hanya Jaga Perbatasan!

Di tengah pengamanan perbatasan, personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam Satgas HABEMA di Papua menunjukkan bentuk kepedulian yang luar biasa terhadap masyarakat setempat. Di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, prajurit tidak hanya menjalankan tugas pokok mereka dalam menjaga keamanan wilayah, tetapi juga terlibat aktif dalam mendukung perekonomian warga dengan cara memborong kerajinan tangan yang dijual oleh masyarakat lokal.

Letkol Inf Dian Dessiawan Setyadi, Komandan Satgas Yonif 509 Kostrad, menjelaskan bahwa membantu masyarakat yang kesulitan di daerah tugas adalah salah satu tanggung jawab yang harus dilakukan selama melaksanakan pengamanan wilayah. “Membantu masyarakat kesulitan di daerah tugas merupakan hal yang perlu dilakukan saat melaksanakan tugas pokok pengamanan wilayah,” ungkap Letkol Dian dalam keterangan tertulisnya.

Kegiatan memborong yang dilaksanakan oleh prajurit TNI ini dikenal dengan nama ROSIKATA, atau program borong hasil kerajinan tangan. Program ini dirancang untuk membantu masyarakat setempat dan mendukung kesejahteraan mereka. Hal ini sangat penting, terutama mengingat lokasi Kampung Mamba yang berada di dekat perbatasan Indonesia dan Papua Nugini, dimana akses untuk mendapatkan sumber penghidupan bisa cukup menantang.

Dalam kegiatan tersebut, prajurit TNI tidak hanya membeli barang yang dijual oleh rakyat, tetapi juga memberikan perhatian lebih kepada warga, berkomunikasi dan mengenal lebih dekat dengan mereka. “Prajurit TNI memanfaatkan kegiatan pengamanan wilayah dengan membantu perekonomian warga yang berjualan hasil kerajinan tangan berupa noken dan gelang yang terbuat dari rajutan benang,” lanjut Letkol Dian menjelaskan lebih jauh.

Noken dan gelang adalah dua dari berbagai jenis kerajinan yang dijual oleh penduduk setempat. Kerajinan ini bukan hanya menjadi sarana bagi warga untuk mendapatkan penghasilan, tetapi juga melestarikan budaya dan kearifan lokal. Melalui program ROSIKATA, para prajurit TNI tidak hanya memberikan bantuan ekonomi tetapi juga berperan aktif dalam pelestarian budaya masyarakat Papua.

Prajurit TNI menggunakan uang saku pribadi mereka untuk membeli kerajinan tersebut. Salah satu penjual, Mama Ria Japugau, mengungkapkan rasa syukur dan bahagia setelah mendapatkan uang dari hasil penjualannya. “Terima kasih, Komandan 509. Tuhan memberkati,” katanya dengan penuh rasa syukur. Ungkapan ini mencerminkan betapa vitalnya dukungan dari TNI bagi kehidupan masyarakat di daerah terpencil seperti Kampung Mamba.

Panglima HABEMA, Brigjen TNI Lucky Avianto, juga menegaskan pentingnya program ini sebagai inisiatif dari Satgas Yonif 509 Kostrad. Dia menuturkan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari bentuk kepedulian TNI terhadap masyarakat setempat. "Bentuk kepedulian TNI membantu perekonomian rakyat guna mendukung upaya percepatan pembangunan di wilayah Papua," ungkap Brigjen Lucky. Kita bisa melihat bahwa pendekatan yang dilakukan oleh TNI tidak hanya fokus pada aspek keamanan, tetapi juga berpandangan lebih luas dalam menghargai dan membantu masyarakat lokal.

Kegiatan prajurit TNI di Kampung Mamba dapat menjadi teladan bagi kita semua tentang bagaimana menciptakan sinergi antara masyarakat dan aparat pemerintah, terutama dalam konteks menjaga perbatasan. Hubungan baik antara TNI dan masyarakat tentunya akan mendukung stabilitas di wilayah tersebut, serta memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi lokal.

Dalam konteks yang lebih luas, pengelolaan resource lokal melalui kerajinan diharapkan dapat menginspirasi program-program lain yang lebih terencana untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Program ini juga berpotensi meningkatkan wawasan masyarakat tentang pentingnya menjaga dan memasarkan produk-produk lokal, yang pada gilirannya bisa berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal secara berkelanjutan.

Persoalan yang dihadapi oleh masyarakat di daerah perbatasan sering kali kompleks, mulai dari kondisi geografis yang sulit hingga keterbatasan akses terhadap pasar. Dengan demikian, upaya TNI yang aktif membantu perekonomian masyarakat juga selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan yang semakin diusung oleh pemerintah.

Dukungan masyarakat lokal terhadap kegiatan ini juga sangat penting. Seperti yang diungkapkan oleh Mama Ria Japugau, partisipasi aktif dari prajurit TNI membuat mereka merasa dicintai dan dihargai. Seharusnya, keterlibatan ini dapat memberi inspirasi lebih banyak pihak, termasuk lembaga pemerintah lainnya, untuk melakukan hal yang sama dalam memberikan dukungan kepada masyarakat, terutama yang berada di daerah-daerah yang terpinggirkan.

Dengan kegiatan ini, TNI telah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya bertugas untuk menjaga keamanan negara, tetapi juga berkomitmen untuk menjadikan rakyat sebagai prioritas, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan. Melalui langkah-langkah konkret seperti ROSIKATA, TNI mengabadikan perannya sebagai garda terdepan dalam membangun dan merangkul masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini terabaikan.

Sekaligus, kita berharap aksi kepedulian dan sinergitas TNI dengan masyarakat dapat terus berlanjut dan berkembang, tidak hanya di Papua tetapi juga di seluruh pelosok tanah air lainnya, sehingga tercipta situasi yang harmonis, sejahtera, dan aman bagi seluruh warga negara.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button