Hiburan

Thariq Halilintar Diledek Netizen, Dianggap Kebanyakan Pakai Bedak dalam Penampilan Terbaru

Unggahan terbaru Thariq Halilintar di media sosial Instagram kembali memicu perhatian dan reaksi dari publik. Dalam foto tersebut, Thariq yang berpose bersama pesepakbola muda berbakat Pratama Arhan, tampak dengan riasan wajah yang menuai kritik dari netizen. Hal ini menjadi sorotan karena banyak orang menilai bahwa Thariq terlihat menggunakan bedak yang terlalu banyak, sehingga menghasilkan tampilan yang jauh berbeda dari biasanya.

Dalam caption foto yang diposting pada Sabtu, 14 September 2024, Thariq menuliskan, "Ada yang bisa nebak lagi bikin apa?" Sehari setelah unggahan tersebut, komentar yang datang dari netizen justru terfokus pada penampilannya yang dianggap terlalu berlebihan. Beberapa netizen mengekspresikan kritik dengan kalimat pedas, seperti salah satu komentar yang menulis, "Bang thor bedaknya ke dempulan gak sih?" dan komentar lainnya yang mempertanyakan keperluan seorang pria menggunakan foundation, "Lagian cowok ngapain pakai foundation pak haji torikkk."

Kritikan tersebut mencerminkan sebuah fenomena di dunia media sosial di mana penampilan publik, terutama bagi figur terkenal seperti Thariq, sering kali menjadi subjek analisis dan komentar dari pengikutnya. Riasan wajah yang terlihat berlebihan dapat membuat seseorang menjadi bahan lelucon atau sindiran, terutama jika tampilan tersebut berbeda jauh dari penampilan yang biasanya ditampilkan.

Sebagai langkah responsif, Thariq Halilintar kemudian memilih untuk mematikan kolom komentar di unggahan tersebut. Tindakan ini diambil untuk menghindari semakin banyaknya komentar pedas dari netizen yang membahas penampilannya. Keputusan untuk mematikan kolom komentar juga menandakan bagaimana tampil di media sosial sering kali mengundang kritik, terlepas dari niat baik seseorang untuk berbagi momen atau karya yang ia anggap menarik.

Tindakan Thariq ini juga menyoroti fakta menarik di era digital saat ini, di mana banyak publik figur merasa tertekan oleh komentar dan ekspektasi tinggi dari masyarakat. Penggunaan kosmetik di kalangan pria, meskipun menjadi semakin umum, masih sering menuai perdebatan. Beberapa kalangan mendukung kebebasan berekspresi dalam hal penampilan, sedangkan lainnya berpandangan bahwa kosmetik adalah ‘domain’ wanita.

Dalam konteks budaya dan masyarakat, fenomena ini menandakan adanya pergeseran pola pikir mengenai gender dan kecantikan. Di satu sisi, penggunaan bedak atau makeup pada pria menunjukkan bahwa standar kecantikan tidak lagi terbatas pada satu gender. Namun, tampaknya masih ada stigma yang kuat terhadap pria yang mengeksplorasi penampilan mereka dengan kosmetik.

Thariq Halilintar, yang dikenal sebagai salah satu YouTuber dan influencer ternama, sebelumnya tidak asing dengan sorotan publik. Kariernya yang dilalui dengan berbagai konten kreatif membuatnya sering menjadi topik perbincangan di kalangan penggemar dan netizen. Dari konten vlog hingga kolaborasinya dengan berbagai tokoh terkenal, Thariq telah sukses membangun citra diri yang menarik. Namun, tantangan seperti ini mengingatkan kita bahwa popularitas juga datang dengan risiko terpapar kritik di media sosial.

Meskipun banyak komentar negatif yang ditujukan kepada Thariq, ada pula penggemar dan pendukung yang membela. Mereka menyatakan bahwa setiap individu berhak untuk bereksperimen dengan penampilannya tanpa takut akan penilaian negatif. Komentar apresiatif ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap kritik, selalu ada dukungan yang siap memberikan semangat kepada siapa pun yang mengalami tekanan dari publik.

Fenomena ini juga membuka diskusi lebih luas tentang peran media sosial dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi mereka yang berstatus publik. Platform seperti Instagram memberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan penggemar, tetapi juga menciptakan ruang untuk kritik yang terkadang keras dan tidak adil. Ini menciptakan dilema bagi para influencer—apakah mereka harus tetap melanjutkan cara mereka berinteraksi dengan audiens meskipun harus menghadapi kritik pedas, ataukah mereka harus lebih berhati-hati dalam setiap konten yang mereka tawarkan?

Di sisi lain, pembicaraan mengenai kecantikan laki-laki mulai mendapatkan tempatnya. Merek-merek kosmetik pun semakin banyak yang meluncurkan produk khusus lelaki, menandai bahwa industri ini mulai mengakomodasi kebutuhan dan preferensi berbagai kalangan. Hal ini menunjukkan perubahan yang terjadi dalam masyarakat di mana kesetaraan dalam mengekspresikan diri dan penampilan menjadi semakin diterima.

Sebagai tokoh publik, Thariq Halilintar tentu menyadari bahwa setiap langkah dan keputusan yang diambilnya akan menjadi perhatian banyak orang. Meskipun kritik tidak dapat dihindari, penting untuk menyikapi setiap komentar dengan bijak dan tetap fokus pada tujuan awal, yaitu memberikan inspirasi dan konten positif kepada pengikutnya.

Dengan adanya kejadian ini, diharapkan dapat muncul pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana menilai seseorang berdasarkan substansi dan kontribusi yang mereka berikan, bukan sekadar penampilan fisik. Dengan begitu, kita dapat menciptakan ruang yang lebih positif, baik di dunia maya maupun kehidupan sehari-hari.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button