Teknologi

Telkom Bertarung Sengit Dorong GPUaaS: Memasuki Babak Baru Bisnis Data Center

PT Indosat Tbk. dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. terlibat dalam persaingan sengit dalam memenuhi kebutuhan teknologi kecerdasan buatan (AI) bagi segmen korporasi. Saat industri bergerak menuju era baru komputasi, layanan GPU-as-a-Service (GPUaaS) menjadi sorotan utama dalam perlombaan ini. Dengan kehadiran teknologi canggih, masing-masing perusahaan berusaha menawarkan solusi yang tidak hanya efisien tetapi juga kompetitif di pasar yang semakin berkembang.

GPUaaS menjadi fokus utama di tengah tuntutan akan layanan komputasi yang lebih cepat dan lebih efisien. Graphics Processing Unit (GPU) adalah komponen vital yang digunakan untuk mempercepat proses komputasi yang terkait dengan AI, dan peran GPU semakin penting seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi ini di berbagai sektor industri. Kedua perusahaan telekomunikasi ini kini mulai menjajaki dan meluncurkan layanan GPUaaS untuk memenuhi permintaan yang meningkat.

Anak usaha Indosat, Lintasarta, telah meluncurkan produk baru yang dikenal sebagai GPU Merdeka. Produk ini diklaim dapat mempercepat proses analitik gambar secara signifikan. President Director dan CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena, menjelaskan bahwa dengan GPU Merdeka, pengujian analitik gambar dapat diselesaikan dalam waktu hanya lima menit, jauh lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan cloud tradisional yang memakan waktu hingga lima hari.

GPU Merdeka dirancang dengan dukungan infrastruktur yang mumpuni, menawarkan kapasitas hingga 20 kilowatt per rak, serta fitur konektivitas data center yang mencapai 3.2 terabit per detik per server. Selain itu, Teknologi NVIDIA GPUDirect memungkinkan akses langsung ke penyimpanan, yang menjadikan performa layanan sangat optimal. Kelebihan ini bertujuan untuk memastikan bahwa layanan yang ditawarkan bukan hanya cepat, tetapi juga handal bagi para pelaku industri di Indonesia.

Dengan mengandalkan teknologi mutakhir dari NVIDIA, Lintasarta juga berusaha memastikan bahwa akses terhadap teknologi AI kritikal dapat dikelola secara lokal, tanpa bergantung pada pihak luar. Menurut Bayu, keunggulan komersial dari GPU Merdeka tidak hanya terletak pada harga yang lebih bersaing, tetapi juga pada jaminan kualitas yang lebih baik. Hal ini tentunya akan memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk lebih cepat mengadopsi teknologi terbaru demi meningkatkan inovasi dan daya saing di skala global.

Peluncuran GPU Merdeka ini merupakan bagian dari strategi ekspansi Lintasarta, yang telah menjalin kerjasama dengan NVIDIA melalui penandatanganan Nota Kesepahaman pada awal 2024. Bergabungnya Lintasarta dalam jaringan NVIDIA Partner Network sejak Mei 2024 sebagai Nvidia Cloud Partner (NCP) menandakan kepercayaan tinggi dari NVIDIA terhadap kemampuan dan komitmen Lintasarta dalam menghadirkan layanan berbasis teknologi AI.

Selain itu, Director dan Chief Commercial Officer Lintasarta, Fitrah Muhammad, menambahkan bahwa GPU Merdeka memiliki potensi untuk menurunkan biaya operasional bisnis hingga 25-30%, berkat ketersediaan pasokan listrik yang lebih murah di Indonesia. Dengan lebih dari 1.000 unit GPU yang disediakan, sebagian besar perangkat tersebut telah dipesan oleh pemain di industri, menunjukkan tingginya minat terhadap layanan ini.

Layanan GPU Merdeka tidak hanya menawarkan kemampuan dalam Generative AI, machine learning, dan rendering, tetapi juga untuk aplikasi computer-aided design (CAD) dengan spesifikasi yang sangat baik. Konfigurasi server yang digunakan mencakup delapan unit Nvidia H100 SXM Tensor Core GPUs dalam satu server, memberikan daya tahan dan kecepatan yang terutama dibutuhkan oleh aplikasi-aplikasi yang memerlukan komputasi tinggi.

Lebih lanjut, kehadiran NVIDIA H100 SXM pada GPU Merdeka memberikan keunggulan dalam menangani beban kerja AI generatif tingkat lanjut. Dengan bandwidth yang mencapai 3.35 terabyte per detik, teknologi ini memungkinkan pemrosesan data dalam volume besar secara cepat dan efisien. Ditambah lagi, fitur third-generation RT cores pada GPU H100 sangat ideal untuk aplikasi rendering, 3D modeling, serta CAD seperti AutoCAD.

Dengan demikian, dua raksasa telekomunikasi, Indosat dan Telkom, berusaha mengukir ceruk pasar baru di sektor GPUaaS, menjadikan layanan ini sebagai salah satu pilar utama dalam strategi digital mereka. Ketatnya persaingan ini tidak hanya akan mempercepat adopsi teknologi oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, tetapi juga berpotensi membawa tanah air menuju posisi yang lebih kompetitif di tingkat dunia.

Kedua perusahaan ini terus berusaha menawarkan solusi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini tetapi juga beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang cepat. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mencari jalan untuk bertransformasi digital dan menggunakan AI dalam operasional mereka, persaingan dalam sektor layanan GPUaaS diharapkan akan semakin meningkat, menciptakan inovasi baru dan memberikan lebih banyak pilihan bagi pelanggan.

Dengan momentum ini, Indonesia berada di ambang revolusi teknologi yang dapat mendefinisikan ulang cara bisnis dilakukan, dan perusahaan-perusahaan seperti Lintasarta serta Telkom siap menjadi pionir dalam era baru ini.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button