Sains

Teknologi Hollywood yang Melatih Robot AI Tesla: Inovasi Masa Depan

Tesla sedang berusaha mengembangkan robot humanoidnya sejak tahun 2021, memperluas jangkauan inovasinya yang sebelumnya terfokus pada kendaraan listrik. Elon Musk memperkenalkan proyek terbarunya, yang dinamai Optimus. Dalam pengembangan Optimus, Tesla memerlukan latihan yang melibatkan banyak pekerja. Mereka yang terlibat harus bersedia bergerak aktif sambil membawa peralatan seberat 30 lbs selama lebih dari tujuh jam per hari. Persyaratan fisik ini demikian ketat hingga hanya orang dengan tinggi antara 5’7” hingga 5’11” yang dapat melamar. Menggiurkan, pekerja di posisi ini menghasilkan antara $25,50 hingga $48 per jam tanpa syarat pendidikan formal, dan dalam setahun terakhir, sekitar 50 orang telah dipekerjakan untuk posisi ini.

Namun, apa yang sebenarnya dilakukan oleh pekerja-pekerja ini? Mereka berfungsi sebagai Operator Kumpul Data untuk Robot Tesla, dan harus mengenakan pakaian motion capture dan headset VR. Konsep ini mungkin mengingatkan kita pada film-film blockbuster seperti "The Lord of the Rings" atau "Star Wars", di mana para aktor mengenakan perlengkapan khusus untuk menampilkan karakter fantastis. Pada tahun 2022, Tesla memperagakan prototype Optimus yang memiliki kemampuan dasar untuk bergerak tanpa dukungan, tetapi masih banyak yang harus dicapai agar Optimus dapat memenuhi visi Musk untuk menggantikan tenaga kerja manusia di berbagai sektor.

Peran Motion Capture dalam Robotika

Dalam pengembangan robot, penting untuk memahami bahwa gerakan manusia sangat sulit untuk diprogram secara akurat. Tanpa representasi yang tepat, robot sering kali tampak kaku dalam gerakannya. Motion capture atau perekaman gerakan memungkinkan para peneliti untuk menangkap detail halus dari gerakan manusia ke dalam perangkat lunak, sehingga menghasilkan pergerakan robot yang lebih alami dan humanis. Dalam konteks ini, motion capture berfungsi sebagai jembatan antara kemampuan robot dan kebolehan manusia, memberikan data yang diperlukan untuk memprogram robot agar mampu meniru gerakan yang lebih kompleks.

Jonathan Aitken, seorang ahli robotika dari University of Sheffield, menjelaskan tentang kompleksitas tugas yang dapat dilakukan oleh robot. Di dunia manufaktur, biasanya robot unggul dalam satu tugas tertentu, tetapi sangat jarang mereka dapat melampaui batasan itu. Motion capture tidak hanya memberikan tingkat presisi lebih tinggi dalam gerakan robot, tetapi juga mempercepat proses pengembangan prototipe dan produk akhir yang lebih canggih. Memanfaatkan teknologi ini, perusahaan seperti Tesla berada di garis depan inovasi dalam industri robotika.

Aplikasi Robot Humanoid

Menurut laporan CNBC, Tesla memproyeksikan akan memiliki beberapa ribu robot Optimus beroperasi pada tahun 2025. Musk bermimpi menciptakan tenaga kerja robotik yang dapat meningkatkan produktivitas, tetapi ada juga aplikasi lain untuk robot humanoid yang dapat memperkuat komponen manusia dalam organisasi. Misalnya, lembaga pemadam kebakaran atau militer dapat mengembangkan robot untuk menangani tugas-tugas berbahaya yang berisiko tinggi bagi petugas manusia, seperti memasuki bangunan yang terbakar atau membersihkan bangunan yang dikuasai musuh. Dalam bidang kesehatan, penggunaan robot dapat mengurangi risiko infeksi dan meningkatkan hasil operasi.

Meski inovasi dalam robotik, pembelajaran mesin, dan AI terlihat menjanjikan, isu penggantian tenaga kerja manusia tetap menjadi kekhawatiran besar di berbagai belahan dunia. Penggantian sepenuhnya tanpa adanya pendapatan tambahan dapat menyebabkan gelombang pengangguran. Oleh karena itu, pendekatan terbaik saat ini adalah menggunakan robot dalam kapasitas kolaboratif, bukan sebagai pengganti, untuk meminimalkan dampak negatif terhadap pekerja.

Di tengah perkembangan pesat ini, optimisme Tesla terhadap robot humanoidnya menunjukkan bahwa integrasi teknologi dalam kehidupan sehari-hari semakin dekat. Sementara kita mungkin masih jauh dari dunia di mana robot sepenuhnya menggantikan manusia, evolusi di bidang ini membawa harapan baru untuk kemudahan dan efisiensi dalam berbagai sektor industri. Teknologi robotika yang dibesarkan lewat pengalaman Hollywood ini tidak hanya tentang menggantikan, tetapi juga tentang meningkatkan kemampuan manusia dan membuat pekerjaan menjadi lebih aman dan produktif di masa depan.

Dengan pendekatan yang hati-hati dan inovatif, kita mungkin akan melihat robot Optimus bukan hanya sebagai alat bantu, tetapi sebagai bagian integral dari ekosistem kerja yang lebih efisien dan aman. Seiring berjalannya waktu, penerapan dan pengembangan lebih lanjut dari robot humanoid ini dapat membuka peluang baru di berbagai bidang, dari manufaktur hingga pelayanan kesehatan, sekaligus menciptakan sinergi yang harmonis antara manusia dan mesin.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button