Gaya Hidup

Teknologi Endoskopi Biportal: Solusi Modern Atasi HNP dengan Sayatan Kecil yang Efektif

Nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) telah menjadi masalah kesehatan yang signifikan, terutama bagi pekerja dewasa yang aktif. Low back pain yang berkepanjangan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan produktivitas, sehingga menyebabkan beban tambahan baik secara fisik maupun psikologis bagi penderitanya. Kondisi ini muncul dari berbagai faktor, di antaranya adalah degenerasi diskus intervertebralis, yang sering kali mengarah pada herniasi atau penonjolan diskus tulang belakang, dikenal secara medis sebagai herniated disc atau herniated nucleus pulposus (HNP).

Herniasi diskus dapat terjadi karena banyak faktor, termasuk beban berlebihan akibat aktivitas berat, cedera, dan penuaan. Saat bantalan ini menonjol atau robek, bisa terjadi tekanan pada saraf tulang belakang, yang dapat menyebabkan rasa sakit yang intens dan kesulitan bergerak. Namun, perkembangan teknologi medis memberikan jawaban baru bagi pengidap kondisi ini dengan cara yang lebih efektif dan minim invasi.

Di tengah kemajuan teknologi medis, endoskopi tulang belakang muncul sebagai solusi modern untuk mengatasi masalah HNP tanpa memerlukan prosedur operasi terbuka. Dalam beberapa tahun terakhir, metode ini telah berkembang dengan munculnya teknik Biportal Endoscopic Spinal Surgery (BESS). Metode ini menawarkan alternatif yang lebih efektif dan aman, dengan hanya memerlukan sayatan kecil, sehingga dapat mempercepat proses pemulihan serta mengurangi risiko komplikasi yang sering terjadi pascaoperasi.

Dengan BESS, dokter bedah dapat melakukan akses melalui dua portal berbeda, memungkinkan mereka untuk memvisualisasikan dan mengatasi masalah di dalam tulang belakang dengan lebih baik. Dr. dr. Wawan Mulyawan, spesialis bedah saraf, menyatakan bahwa keberhasilan tinggi dari prosedur endoskopi biportal ini memberikan harapan baru bagi para pasien yang menderita saraf kejepit. Menurutnya, tim medis di RS Jakarta telah melakukan teknik BESS PLUS yang merupakan penyempurna dari metode sebelumnya.

Proses BESS melibatkan penggunaan kamera endoskopi yang dimasukkan melalui satu portal, sedangkan portal kedua digunakan untuk memperkenalkan instrumen bedah yang diperlukan untuk mengatasi bantalan tulang belakang yang bermasalah. Prosedur ini tidak hanya membuat sayatan yang lebih kecil tetapi juga memberikan penglihatan yang lebih baik kepada dokter dalam menargetkan area yang perlu dioperasi. Hal ini sangat bermanfaat dalam menjaga struktur saraf dan jaringan lainnya di sekitarnya, meminimalkan risiko kerusakan lebih lanjut.

Dalam kajian yang dilakukan, technique BESS dapat menangani berbagai kondisi HNP, termasuk derajat 2 hingga 4. Evaluasi pada pasien yang menjalani prosedur ini selama 12 bulan menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam gejala serta penurunan rasa sakit, dengan nilai NRS (Numeric Rating Scale) dan VAS (Visual Analogue Scale) menunjukkan penurunan drastis dari rerata 7 menjadi hanya 1.

Prosedur BESS PLUS yang dilakukan di Rumah Sakit Jakarta ini memiliki keunggulan tambahan, yaitu menjaga keutuhan ligamentum flavum, yang sangat penting untuk stabilitas tulang belakang. Dengan mengurangi risiko kerobekan pada duramater dan kebocoran cairan, tindakan ini memastikan bahwa pasien dapat memulihkan diri dengan lebih cepat tanpa mengalami komplikasi serius.

Dalam kesempatan yang berbeda, dr. Danu Rolian, juga seorang spesialis bedah saraf, menegaskan bahwa metode endoskopi biportal memberikan banyak keuntungan, tidak hanya dalam hal prosedural tetapi juga dalam hal kualitas hidup pasien pascaoperasi. Banyak pasien yang merasakan peningkatan cepat dalam kapasitas bergerak dan penurunan nyeri, yang secara langsung memengaruhi produktivitas dan kesejahteraan mereka.

Metode ini juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah lain pada tulang belakang, seperti stenosis spinalis, penebalan sendi faset, serta kondisi yang membuat jaringan menebal dan menjepit saraf. Penggunaan BESS PLUS dalam penanganan masalah-masalah ini menunjukkan adaptabilitas dan efektivitas dari teknologi endoskopi dalam merespons kebutuhan medis yang beragam.

Pendekatan minimal invasif yang ditawarkan oleh BESS membuktikan bahwa inovasi dalam bidang medis tidak hanya memberikan solusi yang lebih baik tetapi juga lebih manusiawi. Dengan sayatan yang lebih kecil, pasien dapat pulih dengan lebih cepat, kembali ke aktivitas normal, dan mengurangi kecemasan akibat potensi komplikasi dari operasi yang lebih invasif.

Harapan baru bagi pengidap HNP sangat bergantung pada kesadaran akan pilihan pengobatan yang kini tersedia. Endoskopi biportal tidak hanya sekadar metode baru, tetapi merupakan langkah maju dalam pemahaman dan perawatan gangguan tulang belakang. Dengan melihat kesuksesan dan kemajuan yang telah dicapai melalui teknik ini, adalah mungkin untuk mengantisipasi bahwa di masa depan, lebih banyak inovasi akan terus hadir dalam bidang kesehatan, membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat secara umum.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button