Hiburan

Tegas! Sule Menolak Tawaran Raffi Ahmad untuk Maju di Pilkada 2024

Komedian ternama Indonesia, Sule, belakangan ini ramai dibicarakan setelah menolak tawaran dari sahabatnya, Raffi Ahmad, untuk maju sebagai calon wakil wali kota Bekasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Tawaran tersebut datang di tengah banyaknya permintaan untuk Sule terjun ke dunia politik, namun ia dengan tegas menolak dan memastikan keinginannya untuk tetap fokus sebagai seniman.

Sule, yang merupakan ayah dari penyanyi Rizky Febian, mengungkapkan bahwa selama ini dirinya telah menerima banyak tawaran untuk berpartisipasi dalam Pilkada 2024. Menyampaikan pengalamannya dalam sebuah Podcast yang dipandu oleh Kaesang Pangarep, Sule berbagi, “Banyak tawaran, wali kota Cimahi, terus wali kota mana lagi, ada lah pokoknya, terus bupati.” Ia menyebutkan bahwa berbagai pihak pernah menghubunginya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan tersebut, termasuk arahan dari politisi Dede Yusuf.

Salah satu tawaran yang cukup mencolok datang dari Raffi Ahmad yang meminta Sule untuk menjadi calon wakil wali kota Bekasi. Sule menjelaskan, “Kemarin Raffi (nawarin) di Bekasi. Raffi nelepon, ‘mau nggak jadi wakil wali kota?'” Namun, meskipun tawaran tersebut sangat menggoda, Sule menegaskan bahwa hatinya tidak tertarik untuk terjun ke dunia politik. Ia berpendapat bahwa perannya lebih cocok sebagai pendukung dalam kampanye, bukan sebagai calon langsung.

“Ngga (minat), namanya terjun kan harus hati-hati. Kalau untuk sebagai pendukung, penghibur salah satu calon ‘kang sule kampanye nyanyi ketemu masyarakat’, boleh,” ujarnya setelah memberikan klarifikasi tentang posisinya. Ini menunjukkan bahwa Sule masih terbuka untuk membantu dalam konteks yang sesuai dengan karier seninya tanpa mencampurkan diri dalam politik secara langsung.

Lebih lanjut, Sule menjelaskan alasan dibalik penolakannya. Ia tidak ingin citranya sebagai seniman ternama ternoda oleh perpolitikan yang dinilainya sangat kompleks dan kadang berisiko bagi reputasi seseorang. “Bukan tidak tertarik, malas aja mempelajari. Karena saya diciptakan sama Yang Maha Kuasa sebagai seniman. Jadi saya harus mempertahankan kesenimanan saya,” tuturnya. Pernyataan ini memperlihatkan komitmennya yang kuat terhadap identitas dan dedikasinya dalam dunia hiburan.

Dalam kesempatan yang sama, Sule menegaskan betapa pentingnya bagi dirinya untuk tetap pada jalur yang telah ditentukannya sebagai seorang seniman. Dia merasa bahwa peran tersebut adalah takdirnya, dan dengan demikian keputusan untuk tidak mencalonkan diri di Pilkada adalah langkah yang tepat baginya. Meskipun Sule menolak tawaran tersebut, ia tidak menutup kesempatan untuk mendukung orang-orang yang ingin maju sebagai wakil rakyat. Ini merangkum sikap profesional dan etika kerja Sule yang mendahulukan tanggung jawab sebagai seniman.

Cerita Sule ini sangat mencerminkan situasi yang dihadapi banyak artis atau figur publik lainnya yang juga mendapatkan tawaran serupa. Banyak dari mereka terkadang harus berjuang antara ambisi untuk berkontribusi di ranah politik dengan keinginan untuk menjaga eksistensi dan citra mereka sebagai entertainer. Dalam hal ini, Sule berhasil menunjukkan bahwa prioritas dan komitmen dalam pekerjaan yang dicintai bisa menjadi pegangan yang kuat.

Sebagai salah satu entertainer paling berpengaruh di Indonesia, keputusan Sule untuk tidak terjun ke dunia politik bisa menjadi contoh bagi banyak orang tentang pentingnya mengetahui batasan dan menjalani apa yang benar-benar diinginkan. Mungkin ini juga yang membuat Sule tetap menjadi sosok dicintai, baik di dunia hiburan maupun di kalangan penggemarnya.

Dengan jelas menolak tawaran itu, Sule tidak hanya merespons permintaan yang datang dari Raffi Ahmad tetapi juga menunjukkan bahwa keberadaan seniman dan politisi bisa dipisahkan. Ia mengingatkan banyak orang bahwa kontribusi dalam masyarakat tidak selalu harus melalui jalur politik, tetapi bisa juga melalui bidang lain seperti seni yang memiliki dampak luas terhadap kebudayaan dan masyarakat.

Menariknya, meskipun Sule menunjukkan ketidakberminatan tampil sebagai kandidat politik, ia tetap membuka jalan bagi kolaborasi yang bermanfaat antara dunia hiburan dan politik. Selama ini, banyak acara kampanye mengundang seniman sebagai penghibur, dan Sule merasa nyaman dengan peran tersebut. “Tapi kalau untuk mencalonkan kayaknya nggak. Bukan belum ya, nggak,” tuturnya menegaskan kembali posisinya.

Dari semua pernyataan yang disampaikan Sule, ada suatu nuansa ketegasan dan keyakinan dalam memilih jalur profesinya. Ia tetap optimis untuk berkarier di dunia hiburan dengan menerima berbagai tawaran yang relevan dan memberikan warna dalam kehidupan masyarakat, tanpa terjebak dalam hiruk-pikuk dunia politik. Ini menjadi pesan penting bahwa setiap individu memiliki pilihan dan hak untuk menentukan arah hidup mereka, baik sebagai seniman, politician, atau profesi lainnya di masyarakat.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button