Dalam menghadapi penurunan ekspor komponen otomotif yang signifikan pada semester pertama 2024, PT Selamat Sempurna Tbk. (SMSM) berupaya untuk melakukan strategi perluasan pasar demi mendongkrak pertumbuhan. Hasil investigasi di lapangan menunjukkan bahwa penurunan permintaan dari pasar internasional disebabkan oleh sejumlah faktor, terutama yang terkait dengan dinamika geopolitik global.
Wakil Direktur Utama SMSM, Ang Andri Pribadi, mengungkapkan bahwa faktor geopolitik, termasuk konflik Rusia-Ukraina, ketegangan antara Israel dan Iran, serta gangguan pada jalur Laut Merah, menjadi penyebab utama lesunya ekspor komponen otomotif. Hal ini membuat banyak negara melambat dalam aktivitas ekonomi mereka, yang berdampak langsung pada sektor otomotif. Di dalam negeri, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat adanya penurunan penjualan mobil secara wholesales sebesar 19,4% dari 506.427 unit pada tahun lalu menjadi 408.012 unit pada semester I 2024. Penjualan ritel juga menurun, tercatat turunnya sekitar 14% menjadi 431.987 unit dari 502.533 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menghadapi tantangan tersebut, SMSM berencana untuk memperluas pangsa pasar dengan menjajaki negara tujuan ekspor baru. “Kami akan tetap fokus pada penetrasi pasar yang sudah ada sambil mempertimbangkan negara baru,” jelas Andri. Saat ini, SMSM telah mengirimkan ekspor ke sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Australia, dan beberapa negara Eropa seperti Prancis, Belgia, dan Jerman.
Pabrik radiator di Kapuk, Jakarta Utara, dan fasilitas produksi filter di Tangerang merupakan infrastruktur kunci dalam mendukung kebutuhan produksi. SMSM memiliki kapasitas produksi filter sebanyak 96 juta pcs dan radiator sebanyak 1,95 juta pcs per tahun. Dalam hal pasar, merek SMSM telah terdaftar di 130 negara di seluruh dunia dengan produk unggulan termasuk filter oli Sakura dan filter udara ADR, serta berbagai komponen otomotif lainnya seperti coolant dan brake parts.
Namun, meskipun terjadi penurunan pada penjualan ekspor, SMSM masih mencatatkan pencapaian positif di sisi laba bersih. Pada semester I 2024, laba bersih SMSM meningkat 3,71% menjadi Rp445,27 miliar, sementara total penjualan mengalami penurunan menjadi Rp2,35 triliun dibandingkan dengan Rp2,48 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Ini menandakan bahwa meskipun volume penjualan menurun, efisiensi dan manajemen perusahaan tetap dapat menjaga profitabilitas.
Rachmad Basuki, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM), juga menyoroti dampak dari lesunya pasar otomotif yang menyebabkan industri komponen harus melakukan pengurangan beban biaya dan fokus pada strategi ekspor. Dia menambahkan, para pelaku industri saat ini tengah berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan untuk melakukan ekspor komponen otomotif dengan mengikuti banyak pameran di luar negeri. “Sangat berpengaruh [lesunya penjualan mobil dan motor]. Kami mencoba untuk mengekspor karena pasar di luar tetap menunjukkan performa yang baik,” tambahnya.
Meskipun terdapat tantangan besar, pelaku industri komponen otomotif tetap optimis dalam meningkatkan ekspor. Beberapa negara di luar Asia Tenggara menunjukkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan, sehingga banyak perusahaan harus beradaptasi dengan tren pasar global dan mempertimbangkan strategi jangka panjang untuk meningkatkan daya saing.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, harapan untuk memulihkan pasar ekspor masih ada. Selamat Sempurna mengandalkan berbagai inisiatif seperti diversifikasi produk, efisiensi biaya produksi, serta pemeriksaan dan penyesuaian terhadap permintaan pasar global. Para analis percaya bahwa dengan strategi dan adaptasi yang tepat, industri otomotif Indonesia akan mampu menghadapi tantangan dan mengembalikan pertumbuhan yang telah tertekan.
Pengamatan terhadap data dan implementasi strategi skalabilitas yang kuat, diharapkan mampu membawa perusahaan-perusahaan seperti SMSM ke level lebih tinggi meskipun dalam situasi yang tidak menentu ini. Adalah penting bagi pemangku kepentingan untuk tetap memantau perkembangan pasar global dan merespons secara cepat terhadap setiap perubahan yang terjadi.