Teknologi

Strategi Nasional Diperlukan untuk Optimalkan Potensi Ekonomi Besar Teknologi AI di Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi Artificial Intelligence (AI) telah berkembang dengan pesat, dan perannya dalam memajukan perekonomian semakin jelas. Ini terutama relevan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, di mana adopsi dan pengembangan AI dipandang sebagai langkah penting untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam diskusi yang digelar oleh Selular Business Forum (BSF), Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya, Wijaya Kusumawardhana, menekankan bahwa AI bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan di berbagai sektor.

Wijaya menyatakan bahwa meskipun teknologi AI di Indonesia belum mencapai tingkat kematangan yang sama dengan negara-negara maju, banyak use case atau skenario penggunaannya yang dapat diterapkan di dalam negeri. Khususnya di sektor pertanian, teknologi drone dan sensor berbasis AI telah digunakan untuk memantau kesuburan lahan dan meningkatkan produktivitas. Hal ini menunjukkan bahwa adopsi teknologi canggih dapat langsung menguntungkan sektor-sektor vital bagi perekonomian Indonesia.

Oleh karena itu, penting untuk mencatat bahwa AI memiliki potensi ekonomi yang besar. Merujuk kepada laporan dari Fortune Business Insight 2023, Wijaya mengungkapkan bahwa proyeksi pertumbuhan nilai pasar transformasi digital global diperkirakan akan meningkat dari USD 1,91 triliun pada 2022 menjadi USD 8,92 triliun pada tahun 2030. Kontribusi kawasan ASEAN terhadap pertumbuhan ekonomi digital juga tidak bisa diremehkan, dengan proyeksi nilai transaksi mencapai USD 366 miliar pada tahun 2024.

Meski demikian, perjalanan menuju pemanfaatan AI yang maksimal tidak tanpa tantangan. Wijaya mengingatkan bahwa kualitas data menjadi tantangan utama, terutama terkait dengan volume besar data yang harus diproses. Untuk itu, perlu adanya regulasi yang kuat dalam perlindungan data dan persiapan sumber daya manusia (SDM) yang ahli di bidang AI. "Kita perlu memperkuat regulasi terkait perlindungan data dan mempersiapkan SDM yang ahli di bidang AI," ungkapnya.

Dalam pandangannya, Indonesia harus menerapkan pendekatan tata kelola AI yang saling melengkapi secara horizontal dan vertikal. Pendekatan horizontal mencakup upaya pemerintah melalui Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial, sementara pendekatan vertikal berfokus pada penyusunan kebijakan di sektor-sektor tertentu. Hal ini diharapkan dapat memastikan bahwa adopsi AI tidak hanya mempercepat transformasi digital tetapi juga dilakukan dengan aman dan bertanggung jawab.

Demografi Indonesia, yang didominasi oleh generasi muda, dapat menjadi kapital yang berharga dalam adopsi dan pengembangan AI yang lebih luas. Potensi generasi muda ini menjadi salah satu aset bagi negara untuk bisa bersaing dalam ekonomi global yang semakin terfokus pada teknologi.

Di sisi lain, Ari Kurniawan, Deputy EVP Digital Technology & Platform Business Telkomsel Indonesia, juga menyampaikan pentingnya regulasi yang matang untuk penggunaan dan pengembangan AI. "Harus ada aturan terkait investasi, kompetisi, hingga keberlangsungan bisnis AI. Aturan ini akan mengukur dampak positif dan menghindari dampak negatif dari pemanfaatan AI," ujarnya.

Ari menilai bahwa strategi skala nasional dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekosistem adopsi dan pengembangan AI di Indonesia. Menurutnya, fokus perlu diberikan kepada aspek sumber daya manusia agar mereka siap memenuhi kebutuhan lapangan kerja di masa depan yang semakin bergantung pada keahlian di bidang AI. "Tentu strategi ini harus ada sasarannya, seperti berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan, menumbuhkan ekosistem digital untuk kecerdasan buatan dan menciptakan lingkungan kebijakan yang memungkinkan perkembangan AI," tandasnya.

Adopsi teknologi AI di Indonesia adalah langkah krusial untuk memanfaatkan peluang yang ada dalam perekonomian digital global. Dengan mempertimbangkan tantangan dan potensi yang ada, Indonesia perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan bahwa peralihan ke teknologi ini dilakukan secara efektif. Regulasi yang tepat, penyediaan SDM berkualitas, serta kerangka tata kelola yang baik akan menjadi kunci dalam mencapai sukses.

Seiring dengan perubahan zaman dan semakin pentingnya inovasi dalam perekonomian global, kemampuan Indonesia untuk beradaptasi dan berinovasi melalui teknologi seperti AI akan sangat menentukan dalam memperkuat posisinya di dunia internasional. Dengan demikian, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam mengeksplorasi dan memanfaatkan potensi AI secara maksimal demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi bangsa.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button