PT Supra Primatama, yang lebih dikenal dengan Biznet, mengingatkan bahwa pemanfaatan layanan Starlink oleh kelompok RT/RW Net berpotensi merugikan masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Senior Manager Marketing Biznet, Adrianto Sulistyo, dalam sebuah konferensi pers untuk media pada Jumat, 11 Oktober 2024. Adrianto menegaskan, skema RT/RW Net yang diterapkan dalam penggunaan Starlink dianggap tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, yang dapat menyebabkan penyalahgunaan layanan internet.
Menurut Adrianto, jika pengguna Starlink mengakses internet secara bersama-sama dalam skema RT/RW Net, maka pengalaman internet yang dialami masing-masing pengguna tidak akan adil. "Penggunaan internet akan menjadi tidak optimal, sehingga mengganggu kualitas akses yang didapatkan oleh masyarakat," jelasnya, menyoroti bagaimana ketidakmerataan dalam kualitas layanan internet dapat terjadi jika Starlink digunakan sembarangan di lingkungan tersebut.
Sementara itu, Adrianto juga mengharapkan peran pemerintah untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan terkait regulasi pemanfaatan layanan Starlink dalam RT/RW Net. Ia menjelaskan bahwa proses perizinan untuk penyedia layanan internet perlu dipermudah, sehingga para penyedia layanan bisa lebih efektif dalam menyediakan koneksi yang berkualitas.
"Saya rasa, pemerintah perlu memberikan dukungan agar penyedia layanan internet bisa meratakan koneksi internet yang memiliki bandwidth besar dan berkualitas untuk masyarakat," ungkapnya. Meskipun Biznet berpendapat negatif tentang skema penggunaan Starlink ini, Adrianto menyatakan bahwa mereka tidak menolak keberadaan Starlink di Indonesia. Dia mengajak untuk melihat kehadiran Starlink sebagai peluang untuk kolaborasi dalam menyediakan akses internet yang lebih baik bagi masyarakat.
Sebelumnya, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) juga memberikan pandangan tentang bagaimana Starlink, yang merupakan layanan internet satelit dengan orbit rendah, telah digunakan di area RT/RW Net. Dalam konteks ini, APJII menekankan pentingnya skema batas pemakaian wajar atau Fair Usage Policy (FUP). FUP sendiri adalah skema pemakaian internet dengan batas yang ditetapkan. Ketika pemakaian internet melebihi batas yang sudah ditentukan, perusahaan penyedia layanan dapat mengambil tindakan, misalnya dengan membatasi kecepatan akses internet.
Zulfadly Syam, Sekretaris Umum APJII, menjelaskan lebih lanjut mengenai penggunaan Starlink. Satu perangkat Starlink dapat digunakan oleh beberapa rumah, menggunakan alat khusus yang memungkinkan berbagi koneksi internet. "Praktik ini telah berjalan dan dapat mengurangi beban masyarakat untuk mendapatkan layanan internet," terangnya. Sebagai ilustrasi, Zulfadly menunjukkan bahwa harga bulanan untuk menggunakan layanan Starlink berada pada kisaran Rp750.000, dan jika dibagi bersama tiga orang, biaya bulanan tersebut dapat menjadi lebih terjangkau.
Namun, Zulfadly juga memperingatkan bahwa munculnya masalah ketika praktik ini dikirimkan atau dikomersialisasikan secara besar-besaran, dengan risiko penyalahgunaan layanan. "Jika WiFi ini ditaruh di tiga rumah, maka akses Starlink masih bisa dilakukan. Namun, masalah mulai timbul jika pengguna mengomersilkan akses tersebut," ungkap Zulfadly, yang juga menekankan bahwa Starlink sekarang telah menjadi anggota APJII.
Kekhawatiran lainnya terkait layanan Starlink adalah tentang dampak negatif yang akan dirasakan oleh masyarakat umum jika layanan tersebut tidak dikelola dengan baik. Dalam banyak kasus, ketidakadilan dalam akses internet yang tidak merata bisa menyebabkan kesenjangan dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini bahkan bisa memperburuk situasi bagi pengguna internet di daerah-daerah yang belum terlayani dengan baik oleh penyedia layanan internet lokal, seperti IndiHome atau Biznet sendiri.
Dalam menanggapi berbagai masalah ini, Adrianto dari Biznet menegaskan bahwa peran serta regulasi pemerintah menjadi krusial untuk mengembangkan infrastruktur internet yang lebih baik dan lebih merata di seluruh Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang memfasilitasi interaksi yang sehat antara penyedia layanan internet, serta memberikan perlindungan kepada masyarakat agar mendapatkan layanan yang layak.
Berdasarkan informasi tersebut, berbagai pihak telah menunjukkan kekhawatiran yang signifikan terhadap bagaimana Starlink dapat digunakan di Indonesia dan bagaimana dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat luas. Masyarakat, terutama di daerah yang belum memiliki akses internet berkualitas, terus menantikan solusi yang tepat dan efisien agar mereka dapat menikmati layanan internet yang lebih baik.
Dengan perhatian yang meningkat terhadap akses internet di seluruh masyarakat, analisis lebih lanjut terhadap model bisnis RT/RW Net berbasis Starlink ini akan menjadi penting. Keseimbangan antara inovasi teknologi, regulasi pemerintah, dan kepentingan masyarakat harus dijaga agar semua pihak dapat merasakan manfaat dari perkembangan teknologi yang ada dan terhubung dengan dunia digital secara optimal.