Wiki

Sistem Bilangan Yang Menggunakan Radiks Atau Basis 16 Disebut

Berbagai jenis sistem bilangan telah digunakan oleh manusia sepanjang sejarah untuk berbagai keperluan, terutama dalam bidang matematika, komputasi, dan elektronika. Salah satu sistem bilangan yang menarik untuk dipelajari adalah sistem bilangan hexadesimal, yang menggunakan radiks atau basis 16. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang sistem bilangan hexadesimal, kegunaannya, dan bagaimana cara konversi bilangan ke dalam sistem ini.

Apa itu Sistem Bilangan Hexadesimal?

Sistem bilangan hexadesimal adalah sistem bilangan berbasis 16, yang menggunakan kombinasi angka dan huruf A-F. Angka-angka dalam sistem ini adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, sedangkan huruf-huruf yang digunakan adalah A=10, B=11, C=12, D=13, E=14, dan F=15. Sistem bilangan ini sering digunakan dalam dunia komputasi dan pemrograman karena kemampuannya untuk merepresentasikan data secara efisien.

Kegunaan Sistem Bilangan Hexadesimal

Sistem bilangan hexadesimal memiliki berbagai kegunaan dalam dunia teknologi dan komputasi. Salah satu kegunaan utama sistem bilangan ini adalah dalam merepresentasikan alamat memori dan warna dalam komputer. Dalam alamat memori, sistem bilangan hexadesimal digunakan karena kemampuannya untuk merepresentasikan angka-angka biner dengan cara yang lebih ringkas dan mudah dibaca. Sedangkan dalam representasi warna, nilai-nilai RGB (Red, Green, Blue) dari sebuah warna sering direpresentasikan dalam bentuk bilangan hexadesimal.

Selain itu, sistem bilangan hexadesimal juga sering digunakan dalam pemrograman, khususnya dalam pemrograman tingkat rendah seperti bahasa rakitan. Dalam bahasa rakitan, representasi angka-angka dalam bentuk biner dan hexadesimal merupakan hal yang umum, dan pemahaman tentang sistem bilangan ini sangatlah penting.

Cara Konversi Bilangan ke Sistem Bilangan Hexadesimal

Untuk mengonversi bilangan ke dalam sistem bilangan hexadesimal, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan tergantung dari jenis bilangan yang ingin dikonversi. Berikut adalah beberapa contoh konversi bilangan ke sistem bilangan hexadesimal:

  1. Konversi Bilangan Desimal ke Hexadesimal
  2. Untuk mengonversi bilangan desimal ke sistem bilangan hexadesimal, kita dapat menggunakan metode pembagian berulang. Misalkan kita ingin mengonversi bilangan desimal 233 ke dalam sistem bilangan hexadesimal. Kita lakukan pembagian 233 dengan 16 dan catat sisa pembagiannya setiap kali. Kemudian susunlah sisa-sisa tersebut dari bawah ke atas, dan inilah representasi hexadesimal dari bilangan desimal tersebut. Dalam hal ini, 233 dalam bentuk hexadesimal adalah E9.

  3. Konversi Bilangan Biner ke Hexadesimal
  4. Untuk mengonversi bilangan biner ke sistem bilangan hexadesimal, kita dapat menggunakan metode pengelompokan. Kita kelompokkan bilangan biner tersebut menjadi grup-grup 4 bit, lalu setiap grup kita konversi ke dalam bilangan desimal, dan selanjutnya bilangan desimal tersebut kita konversi ke dalam bilangan hexadesimal. Misalnya, bilangan biner 11011010 dalam bentuk hexadesimal adalah DA. Kombinasi 1101 menjadi D, dan kombinasi 1010 menjadi A.

Kesimpulan

Sistem bilangan hexadesimal adalah salah satu sistem bilangan yang penting dan sering digunakan dalam dunia teknologi, komputasi, dan pemrograman. Dengan kemampuannya untuk merepresentasikan data secara efisien, pemahaman tentang sistem bilangan ini sangatlah penting bagi para profesional di bidang teknologi. Dengan memahami konsep dan cara konversi bilangan ke dalam sistem bilangan hexadesimal, kita dapat lebih memahami cara kerja komputer dan alat-alat elektronik lainnya dengan lebih baik.

Sekian artikel tentang sistem bilangan yang menggunakan radiks atau basis 16. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sistem bilangan hexadesimal dan kegunaannya dalam dunia teknologi.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button