Tangerang: Potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh secara signifikan hingga mencapai nilai Rp 5.800 triliun pada tahun 2030, menjadikannya sebagai salah satu sektor yang penting dalam perekonomian nasional. Visi Indonesia Digital 2045 menjadi pedoman bagi pemerintah dalam mengubah posisi negara dari sekadar konsumen teknologi global menjadi inovator teknologi yang berkelas dunia.
Dengan pertumbuhan yang pesat ini, sinergi lintas sektor antara lembaga pemerintah, sektor swasta, asosiasi, pakar, dan pelaku usaha diyakini sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Hilmi Adrianto, dalam sebuah acara yang diadakan pada 21 September 2024. Hilmi mengatakan, "Kami berharap acara ini dapat menjadi ruang diskusi aktif bagi pemangku kepentingan dalam membahas strategi dan inovasi demi mempercepat kemajuan e-commerce dan kontribusinya pada ekonomi digital."
Industri digital, terutama e-commerce, merupakan sektor yang sangat dinamis. Sharing pemikiran, pendapat, dan pengalaman antar pemangku kepentingan sangat penting untuk memastikan bahwa ekonomi digital Indonesia beranjak pada jalur pertumbuhan yang sesuai. Dalam konteks ini, acara yang digelar bertajuk E-Commerce Expo 2024 menghadirkan berbagai gagasan vitals terkait tantangan dan peluang di masa depan e-commerce.
Tidak hanya membahas kebijakan dan tren terkini, acara tersebut juga mengeksplorasi perkembangan inovasi terbaru, termasuk Artificial Intelligence (AI), Cryptocurrency, dan keamanan data (cyber security). Seluruh isu ini semakin relevan dalam menjaga pertumbuhan ekosistem digital yang berkelanjutan.
Transformasi digital di sektor perdagangan menjadi topik hangat yang dibahas dalam expo ini. Menurut Chief Executive Officer dan Founder SIRCLO, Brian Marshal, transformasi ini penting untuk memperkuat ekosistem e-commerce di Indonesia. Dia menjelaskan bahwa E-Commerce Expo 2024 merupakan manifestasi dari komitmen untuk memperkuat sektor e-commerce dengan cara membekali para pelaku usaha dengan wawasan dan kemampuan adaptif yang diperlukan untuk berhasil di era digital.
Brian menambahkan, "Perkembangan teknologi digital yang bergerak dinamis memerlukan antisipasi dan tindakan proaktif dalam menciptakan inovasi." Dengan semua tantangan yang dihadapi, para pelaku usaha diharapkan dapat bersinergi demi menciptakan solusi yang tepat dan berkelanjutan.
Ekonomi digital diharapkan dapat memberikan kontribusi sebesar 19 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Dengan potensi pertumbuhan yang besar, pemerintah mulai menyadari pentingnya untuk memperhatikan disrupsi teknologi yang terjadi, sehingga langkah-langkah strategis perlu diambil untuk meminimalkan dampaknya.
Dalam rangka memanfaatkan potensi ekonomi digital tersebut, kolaborasi yang erat antara pihak-pihak terkait menjadi keharusan. Pelaku usaha, asosiasi, dan pemerintah perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif agar inovasi dapat tumbuh dengan baik. Hal ini mencakup penyamaan visi, penyusunan kebijakan yang mendukung, serta penyediaan infrastruktur yang memadai.
Dalam perkembangan terkini, pelaku e-commerce di Indonesia juga mulai mengadopsi teknologi yang lebih canggih untuk memahami perilaku konsumen. Penggunaan AI, misalnya, tidak hanya berguna untuk meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Dengan menganalisis data konsumen, pelaku usaha dapat mengoptimalkan strategi pemasaran dan produk yang ditawarkan.
Pentingnya menjaga keamanan data menjadi tantangan lain yang harus dihadapi. Di tengah pertumbuhan pesat ekonomi digital, ancaman cyber juga meningkat. Oleh karena itu, pelaku usaha di sektor ini harus meningkatkan kapasitas mereka dalam hal keamanan untuk memberikan rasa aman kepada konsumen saat bertransaksi online.
Dalam konteks global, Indonesia tidak bisa berdiri sendiri. Selain memanfaatkan potensi dalam negeri, kolaborasi regional di kawasan Asia Tenggara juga sangat penting. Dalam era globalisasi, inovasi dan teknologi tidak mengenal batas negara. Dengan bersinergi dengan negara-negara tetangga, Indonesia bisa lebih cepat beradaptasi dengan perubahan dan tantangan yang ada.
Dalam rangka mendukung dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital, pemerintah juga diharapkan untuk memberi perhatian lebih kepada pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia. Mengingat perubahan teknologi yang cepat, peningkatan kemampuan dan keterampilan para pelaku usaha menjadi hal yang mutlak diperlukan untuk memanfaatkan potensi yang ada.
Pelaku usaha juga harus berpikir kreatif dan inovatif untuk menemukan model bisnis baru yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumennya. Inovasi tidak hanya terbatas pada produk, tetapi juga pada metode pemasaran dan pelayanan konsumen. Dalam dunia yang serba cepat ini, para pelaku usaha dituntut untuk selalu bergerak dan beradaptasi.
Dengan adanya acara E-Commerce Expo 2024 dan serangkaian diskusi yang melibatkan berbagai pihak, diharapkan akan muncul lebih banyak ide dan inisiatif yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia ke level yang lebih tinggi. Semua elemen yang terlibat harus bersatu padu untuk memaksimalkan potensi yang ada dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi digital di dunia.
Sebagai penutup, tantangan yang dihadapi ekonomi digital Indonesia tidaklah kecil, tetapi dengan kerjasama yang baik dari semua pihak, optimisme untuk mencapai visi Indonesia Digital 2045 dapat terwujud.