Pratiwi Noviyanthi, yang akrab disapa Teh Novi, belakangan ini menjadi sorotan publik setelah menuntut kembali uang donasi sebesar Rp 1,5 miliar yang sebelumnya dikumpulkan untuk pengobatan Agus Salim, korban penyiraman air keras. Tuntutan ini muncul setelah Pratiwi menduga adanya penyelewengan dana oleh Agus, yang tidak digunakan untuk pengobatan, melainkan dibagikan kepada anggota keluarganya. Dalam konteks ini, penting untuk memahami sosok Pratiwi dan langkah-langkah yang diambilnya dalam mengelola dana donasi tersebut.
Profil Pratiwi Noviyanthi Berusia 29 tahun, Pratiwi Noviyanthi lahir pada 15 November 1994. Ia memulai kariernya sebagai pramugari di maskapai Sriwijaya Air pada tahun 2012. Namun, dengan adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan penutupan berbagai penerbangan, Pratiwi mengalihkan fokusnya ke dunia media dan konten sosial. Ia mulai aktif di platform YouTube dengan total 5,3 juta subscribers, menghasilkan konten yang berfokus pada kegiatan kemanusiaan, termasuk kunjungan ke panti asuhan dan dukungan bagi orang-orang yang membutuhkan.
Pratiwi dikenal memiliki passion untuk berbagi dan membantu sesama, terinspirasi oleh pesan mendiang ibunya yang meminta agar selalu melakukan kebaikan. Aktivitas sosialnya membawanya mendapatkan penghargaan dari Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah, pada tahun 2021, berkat kontribusinya di masyarakat.
Tuduhan terhadap Agus Salim Tuduhan Pratiwi terhadap Agus Salim, bahwa ia telah menyalahgunakan dana donasi, muncul setelah mendapatkan laporan bahwa Agus tidak menggunakan uang tersebut untuk perawatan medisnya. Pratiwi menegaskan bahwa ia khawatir dana tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya. Untuk mencegah penyalahgunaan lebih jauh, Pratiwi dan rekannya, Denny Sumargo, memutuskan untuk memindahkan dana tersebut ke yayasan miliknya.
Dalam pengakuannya, Pratiwi menjelaskan bagaimana percakapan dengan Denny Sumargo berperan dalam keputusan untuk memindahkan uang donasi. Ia menekankan pentingnya langkah tersebut untuk menjaga amanah dari publik yang telah menggandeng tangan mereka dalam upaya membantu Agus. Denny menambahkan bahwa dana tersebut seharusnya diawasi untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaannya.
Respon Publik dan Kontroversi Keputusan Pratiwi untuk menuntut kembali uang donasi ini memicu beragam reaksi dari masyarakat. Beberapa mendukung langkahnya sebagai tindakan preventif untuk menghindari penyalahgunaan, sementara yang lain mempertanyaannya, mengingat uang tersebut awalnya dikumpulkan untuk membantu korban. Masyarakat mulai memerhatikan lebih jauh sosok Pratiwi, terutama setelah ia terlibat di media sosial dan kontroversi yang melibatkan Dinas Sosial Kota Tangerang.
Aksi Pratiwi yang sebelumnya dipandang sebagai bentuk kepedulian sosial, kini dihadapkan pada sorotan yang lebih kritis. Banyak yang merasa heran bagaimana seorang wanita yang memiliki platform sosial yang berdampak bisa tiba-tiba terlibat dalam isu yang memandangnya sebagai penuding.
Implikasi Keputusan Pratiwi Melalui langkahnya yang berani dan kontroversial ini, Pratiwi Noviyanthi menjadi simbol pertarungan antara pengelolaan donasi yang baik dan potensi penyelewengan di ruang publik. Masyarakat mulai lebih kritis terhadap bagaimana uang sumbangan dikelola dan digunakan, serta pentingnya transparansi dalam setiap tindakan sosial.
Seiring dengan berkembangnya kisah ini, publik semakin menantikan penjelasan lebih lanjut dari Agus Salim mengenai tuduhan tersebut. Bagaimana ia akan membela dirinya dan menjawab tuduhan Pratiwi akan menjadi bagian penting dalam narasi yang sedang berlangsung di jagat media.
Kehidupan Pribadi dan Aktivisme Selain keterlibatannya dalam aksi sosial dan tuduhan yang dihadapinya, Pratiwi Noviyanthi juga aktif dalam organisasi politik sebagai bagian dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Hal ini menambah dimensi lain dalam kehidupannya yang tidak hanya berfokus pada konten sosial, tetapi juga pada politik. Pratiwi yang belum menikah ini menunjukkan bahwa ia memiliki ambisi yang lebih luas, melampaui sekadar tindakan sosial.
Meskipun saat ini namanya terlibat dalam kontroversi, Pratiwi berusaha mempertahankan reputasi dan misinya dalam kebaikan. Ia berharap, dengan memindahkan uang donasi ke yayasan, hal ini dapat menjadi solusi dan menjawab kritik yang ada. Ini adalah usaha untuk menunjukkan bahwa tindakannya adalah murni demi kebaikan dan keamanan dana donasi tersebut.
Semakin bertambahnya ketidakpastian dan perhatian publik, Pratiwi Noviyanthi menghadapi tantangan untuk menjelaskan tindakannya dan membuktikan bahwa motivasi di balik semua ini adalah demi kepentingan yang lebih besar. Dalam perjalanan ini, publik berharap bahwa rakyat Indonesia dapat belajar bagaimana seharusnya mengelola donasi dan melakukan tindakan sosial yang bertanggung jawab dan transparan.