Politikus Andi Arief saat ini sedang menjadi perhatian publik setelah beredarnya informasi mengenai rencananya untuk menjalani transplantasi hati. Proses transplantasi ini diagendakan dilakukan dalam waktu dekat di sebuah rumah sakit di Singapura. Menariknya, pendonor hati untuk Arief adalah putranya, Fazle Merah Maula, yang telah dinyatakan cocok setelah melalui proses pemeriksaan di Rumah Sakit NUH Singapura, seperti yang diinformasikan oleh politisi Jansen Sitindaon melalui akun media sosial X pada 27 September 2024.
Transplantasi hati merupakan prosedur medis yang dilakukan ketika fungsi hati telah mengalami kerusakan parah atau gagal total. Gagal hati bisa terjadi secara mendadak, akibat infeksi atau komplikasi dari kondisi medis lainnya, yang dikenal dengan istilah gagal hati akut. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gagal hati antara lain adalah hepatitis akut, sirosis, primary biliary cirrhosis, serta akibat konsumsi alkohol yang berkepanjangan. Penyakit genetik seperti Wilson’s disease dan hemokromatosis juga dapat menjadi penyebab.
Dari segi biaya, transplantasi hati di Indonesia dapat menghabiskan biaya lebih dari Rp1 miliar, sedangkan di Singapura, biaya tersebut berkisar antara $300.000 hingga $1 juta tergantung pada lama perawatan di rumah sakit. Ini menunjukkan bahwa transplantasi hati adalah prosedur yang tidak hanya kritis tetapi juga sangat mahal dan memerlukan perencanaan yang matang, baik dari segi kesehatan maupun keuangan.
Prosedur transplantasi hati biasanya berlangsung antara 6 hingga 12 jam. Sebelum operasi dimulai, pasien diminta untuk tidak mengenakan perhiasan dan mengganti pakaian dengan pakaian khusus operasi. Setelah pasien dalam keadaan siap, dokter akan memberikan anestesi umum agar pasien tidak sadar selama prosedur. Tahapan operasi terdiri dari beberapa langkah, mulai dari pasang selang pernapasan untuk menjaga oksigen masuk ke tubuh, hingga proses menjahit kembali dan menutup luka setelah hati transplantasi terpasang.
Prosedur transplantasi hati meliputi:
- Memasang selang pernapasan.
- Membersihkan area kulit yang akan disayat menggunakan antiseptik.
- Membuat sayatan besar di bagian bawah tulang rusuk hingga ke organ hati.
- Menjepit saluran empedu dan pembuluh darah yang terhubung ke hati.
- Mengangkat hati yang tidak berfungsi dan menggantinya dengan hati dari pendonor.
- Menjahit hati baru dan menghubungkan dengan pembuluh darah serta saluran empedu.
- Menutup luka sayatan dengan perban.
Meskipun proses transplantasi hati dapat menyelamatkan nyawa, ada sejumlah efek samping dan komplikasi yang mungkin timbul pasca operasi. Efek samping ini meliputi:
- Infeksi: Dipicu oleh prosedur bedah dan penurunan sistem imun.
- Kebocoran atau penyumbatan saluran empedu: Dapat muncul setelah transplantasi.
- Perdarahan: Baik dari area sayatan atau penggumpalan darah yang tidak terdeteksi.
- Hati tidak berfungsi: Meskipun hati yang baru ditransplantasi diharapkan berfungsi dengan baik, ada kemungkinan hati tersebut tidak berfungsi secara optimal.
Menjalani transplantasi hati adalah langkah besar bagi Andi Arief, yang menunjukkan betapa pentingnya dukungan keluarga dalam proses penyembuhan. Semoga dengan prosedur ini, Andi Arief mendapatkan kesempatan untuk memulihkan kesehatan dan kembali berkontribusi. Artikel ini telah menguraikan serba-serbi transplantasi hati mulai dari tujuan hingga efek sampingnya, membekali masyarakat dengan informasi yang bermanfaat mengenai langkah medis yang penting ini.