Dalam beberapa waktu terakhir, penyebaran virus Monkeypox atau yang dikenal dengan nama Mpox di Benua Afrika semakin mengkhawatirkan. Badan Kesehatan Masyarakat di Afrika telah menyatakan adanya darurat kesehatan benua seiring dengan wabah yang muncul dari Republik Demokratik Kongo dan menyebar ke negara-negara tetangga. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) memberikan peringatan mengenai tingkat penyebaran infeksi yang mengkhawatirkan, yang umumnya ditularkan melalui kontak dekat antarmanusia.
Kerugian dan dampak dari penyakit ini bisa sangat serius. Gejala penyakit ini mirip dengan flu, termasuk demam, nyeri badan, dan munculnya lesi berisi nanah pada kulit. Meskipun banyak kasus yang dilaporkan tergolong ringan, ada potensi kasus-kasus yang bisa berujung fatal. Hal ini menjadi salah satu alasan utama mengapa pihak berwenang menyatakan darurat kesehatan masyarakat untuk mempercepat penanganan terhadap wabah ini.
Dalam pengarahan yang disiarkan langsung, Direktur Jenderal CDC Afrika, Jean Kaseya, menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil dalam menghadapi situasi ini. “Kami mendeklarasikan hari ini sebagai darurat kesehatan masyarakat untuk keamanan kontinental, untuk memobilisasi lembaga-lembaga kami, kemauan kolektif, dan sumber daya kami untuk bertindak cepat dan tegas,” ujar Kaseya.
Wabah ini berawal di Kongo dengan penyebaran strain endemik yang dikenal sebagai Clade I. Namun, hal yang lebih mengkhawatirkan adalah munculnya varian baru, Clade Ib, yang tampaknya lebih mudah menyebar melalui kontak dekat. Varian ini berdampak lebih signifikan, terutama di kalangan anak-anak, sehingga meningkatkan risiko penyebaran masif di dalam komunitas.
CDC Afrika menginfokan bahwa untuk menanggulangi situasi ini, dibutuhkan lebih dari 10 juta dosis vaksin. Namun, saat ini hanya tersedia sekitar 200.000 dosis. Dalam upaya untuk meningkatkan pasokan vaksin, Kaseya berjanji bahwa pihaknya akan bekerja keras untuk mengamankan dosis-dosis yang diperlukan, dimulai dengan target 3 juta dosis pada tahun 2024. Namun, informasi mengenai sumber vaksin tersebut hingga kini belum diungkapkan.
Dalam setahun ini, data mencatat bahwa lebih dari 15.000 kasus Mpox dan 461 kematian telah dilaporkan di Benua Afrika. Angka ini meningkat sekitar 160% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sebanyak 18 negara di Afrika telah melaporkan keberadaan kasus ini, yang menunjukkan perluasan wabah secara signifikan di seluruh benua.
Kekhawatiran akan penyebaran lebih lanjut dari virus ini adalah sah, mengingat penularan melalui kontak dekat dan menularnya di kalangan populasi rentan. Sebagaimana diketahui, virus ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan individu yang terinfeksi, tetapi juga berpotensi mengganggu sistem kesehatan yang sudah tertekan di beberapa negara Afrika.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika merupakan institusi kunci dalam penanganan wabah ini. Melalui pernyataan resmi, mereka menegaskan komitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara anggota agar bisa mempercepat penanganan penyebaran Mpox dan memastikan ketersediaan vaksin yang memadai.
Di tengah meningkatnya kasus yang dilaporkan, masyarakat juga diajak untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan pencegahan. Edukasi mengenai cara penularan dan langkah-langkah pencegahan harus terus didorong agar penularan dapat diminimalkan. Selama ini, kampanye mengenai kesehatan masyarakat mengenai kebersihan dan penghindaran kontak dekat merupakan langkah awal yang dapat dilakukan oleh setiap individu.
Sebagai tanggapan terhadap situasi ini, sejumlah negara juga mulai mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan. Misalnya, kampanye vaksinasi digeber dengan cepat di beberapa wilayah yang terpapar, meskipun pasokan vaksin saat ini masih terbatas. Terlebih lagi, kerjasama internasional dalam pengadaan dan distribusi vaksin menjadi sangat penting untuk memperkuat pertahanan kolektif terhadap wabah ini.
Sementara itu, pemerintah dan lembaga kesehatan di negara-negara Afrika juga dihimbau untuk meningkatkan surveilans terhadap penyebaran penyakit dan melakukan analisis risiko untuk memperkirakan kemungkinan penyebaran lebih lanjut. Dengan informasi yang akurat dan cepat, langkah-langkah yang diambil dapat lebih efektif dalam menanggulangi penyakit ini sebelum menyebar lebih jauh dan menimbulkan dampak yang lebih besar.
Melihat segala perkembangan ini, penting bagi semua pihak untuk tetap waspada dan proaktif dalam menghadapi ancaman kesehatan yang ditimbulkan oleh penyebaran Monkeypox. Dengan kerjasama semua elemen masyarakat, diharapkan situasi dapat segera terkendali dan kesehatan masyarakat dapat terjamin kembali.