Otoritas Brasil mengumumkan bahwa 62 jenazah korban kecelakaan pesawat yang terjadi di Vinhedo, dekat Sao Paulo, telah ditemukan pada hari Sabtu lalu. Kecelakaan tersebut terjadi satu hari sebelumnya, menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat. Berdasarkan informasi yang dilaporkan, pesawat tersebut merupakan jenis turboprop ATR-72 yang dioperasikan oleh maskapai regional Voepass.
Kecelakaan tragis ini melibatkan 40 laki-laki dan 28 perempuan, dengan pilot dan kopilot sudah berhasil diidentifikasi. Wali Kota Vinhedo, Dario Pacheco, mengonfirmasi bahwa sebagian besar jenazah telah dipindahkan ke kamar mayat kepolisian Sao Paulo untuk proses identifikasi lebih lanjut. Tim penyelamat saat ini sedang bekerja untuk mengumpulkan dan memeriksa barang-barang milik para korban, termasuk telepon seluler dan dokumen, sebagai bagian dari identifikasi.
Di antara para korban, empat orang diketahui memiliki kewarganegaraan ganda. Tiga di antaranya adalah warga Venezuela, termasuk seorang anak laki-laki berusia empat tahun, yang juga berada di pesawat bersama ibunya dan neneknya. Keberadaan anjing milik anak tersebut di dalam pesawat semakin menambah kesedihan dari tragedi ini. Voepass, maskapai yang mengoperasikan penerbangan tersebut, awalnya menyatakan bahwa pesawat membawa 57 penumpang dan 4 awak, tetapi kemudian mengonfirmasi adanya satu penumpang tambahan yang tidak terdaftar, sehingga jumlah total korban menjadi 62 orang.
Setelah kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 1:30 siang (waktu setempat), ada pernyataan dari petugas pemadam kebakaran Maycon Cristo yang menjelaskan bahwa pihak berwenang menggunakan berbagai metode untuk mengidentifikasi para korban. Mereka memanfaatkan alokasi tempat duduk, karakteristik fisik, dan barang-barang pribadi untuk membantu dalam proses identifikasi yang memerlukan waktu dan kesabaran. Keluarga korban juga telah dibawa ke Sao Paulo untuk memberikan sampel DNA guna mempercepat proses identifikasi.
Sementara itu, analisis terhadap kotak hitam pesawat yang berisi rekaman suara dan data penerbangan juga tengah dilakukan. Marcelo Moreno, kepala pusat investigasi kecelakaan penerbangan Brasil yang dikenal dengan nama Cenipa, memberikan informasi terkait penyelidikan ini dalam sebuah konferensi pers di Vinhedo. Pihak berwenang tidak menemukan indikasi adanya keadaan darurat yang dilaporkan oleh pilot sebelum pesawat hilang kontak dengan radar.
Pesawat tersebut dalam kondisi terbang normal hingga pukul 1:21 siang, saat pesawat berhenti merespons panggilan radio. Kontak radar hilang satu menit kemudian, namun belum ada laporan mengenai kondisi cuaca buruk pada saat kejadian. Angkatan Udara Brasil menegaskan bahwa pilot tidak pernah mengindikasikan situasi darurat yang dapat menjelaskan kecelakaan ini.
Pesawat ATR-72, yang merupakan jenis pesawat turboprop buatan Prancis dan Italia, diproduksi oleh perusahan gabungan Airbus dan Leonardo. Dengan kapasitas tempat duduk antara 40 hingga 70 orang, ATR adalah produsen utama pesawat regional di dunia. ATR baru-baru ini menyatakan bahwa mereka telah mengerahkan tim spesialis untuk terlibat dalam penyelidikan kecelakaan tersebut.
Mengingat tragedi yang melibatkan banyak kehilangan nyawa ini, Presiden Brasil juga telah mengumumkan tiga hari berkabung sebagai bentuk penghormatan kepada para korban. Banyak orang merasa teringat pada pentingnya keselamatan penerbangan dan upaya yang diperlukan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Dari informasi yang ada, cukup jelas bahwa langkah-langkah untuk memastikan keselamatan penerbangan harus menjadi prioritas utama bagi regulator penerbangan dan maskapai. Penyelidikan yang mendalam dibutuhkan untuk mencari penyebab pasti dari kecelakaan ini, serta untuk sehingga tindakan pencegahan dapat diambil agar tragedi serupa tidak terulang.
Sementara itu, komunitas di Vinhedo dan seluruh Brasil berduka atas kehilangan yang dialami. Kerja sama antara tim penyelamat, pihak berwenang, dan pemangku kepentingan lain sangat penting dalam mengatasi dampak emosional dan mendukung keluarga yang ditinggalkan. Dukungan psikologis dan sosial akan menjadi komponen penting dalam proses pemulihan bagi mereka yang terkena dampak langsung dari tragedi ini.
Seiring dengan berlangsungnya penyelidikan, semua pihak berharap agar semua pertanyaan terkait kecelakaan ini dapat terjawab dalam waktu dekat. Bagi banyak orang, penanganan insiden seperti ini menunjukkan seberapa besar tanggung jawab yang dimiliki oleh semua pihak dalam menjaga keselamatan penumpang udara di masa yang akan datang.