Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, baru saja meraih gelar Doktor dari Program Studi Kajian Stratejik dan Global di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) pada Jumat, 18 Oktober 2023. Hasto menyelesaikan sidang disertasi dengan judul "Kepemimpinan Strategis Politik, Ideologi, dan Pelembagaan, serta Relevansinya terhadap Ketahanan Partai, Studi pada PDI Perjuangan" dengan predikat Cum Laude.
Dalam kajian tersebut, Hasto mengangkat isu penting mengenai peran kepemimpinan strategis, ideologi, dan pelembagaan dalam memperkuat ketahanan partai politik, khususnya dalam konteks demokrasi di Indonesia. Menurutnya, di tengah era political industrial complex, partai-partai politik saat ini cenderung lebih memprioritaskan fungsi elektoralnya. Hasto menekankan bahwa diperlukan pandangan baru yang mengedepankan pelembagaan agar partai mampu beradaptasi dan bertahan dari berbagai dinamika politik yang ada.
Pendekatan Penelitian dan Temuan
Dalam penelitiannya, Hasto menggunakan mixed method multi-phase, yang mencakup analisis wacana kritis, fenomenologi, dan survei. Penelitian ini melibatkan lebih dari 3.400 responden yang bertujuan untuk memahami hubungan antara kepemimpinan strategis, ideologi, dan pelembagaan partai dalam konteks ketahanan politik. Hasil penelitiannya menunjukkan pentingnya ketiga aspek tersebut dalam menjaga ketahanan PDIP.
Hasto juga menjelaskan bahwa PDIP mampu membangun ketahanan partai berkat kepemimpinan strategis politik yang konstruksi oleh Megawati Soekarnoputri. Ia mempresentasikan "Megawati Seven Principles of Political Strategic Leadership", yang terdiri dari beberapa prinsip kunci, antara lain Critical-Denk Methode, Visioner, Direction, Core Values, Biopolitics, Alignment, dan Commitment. Prinsip-prinsip ini menurut Hasto, sangat membantu PDIP dalam pengambilan keputusan sistematis dan terukur, di mana setiap langkah diambil tidak hanya untuk menjawab tantangan saat ini tetapi juga untuk masa depan.
Ideologi Pancasila sebagai Core Element
Lebih jauh lagi, Hasto menjelaskan bahwa ideologi Pancasila merupakan elemen inti bagi PDIP yang menginspirasi semua aksi politik partai. Kehadiran Pancasila dalam kerjasama partai memungkinkan kader-kadernya untuk memiliki rasa loyalitas yang tinggi, serta sense of belonging yang kuat terhadap nilai-nilai yang ditegakkan oleh PDIP. Dalam sejarahnya, PDI Perjuangan juga telah menghadapi masa-masa sulit saat periode oposisi sebelum Pemilu 1999 dan pada tahun 2004-2014. Dalam menghadapi tantangan tersebut, internalisasi ideologi Pancasila menjadi kunci bagi ketahanan partai dalam menjaga solidaritas di kalangan kadernya.
Pelembagaan Partai di Era Modern
Hasto juga mengemukakan pentingnya pelembagaan partai dan modernisasi yang harus dilakukan untuk menyikapi tantangan politik di masa depan. PDIP berusaha menerapkan prinsip-prinsip akuntabilitas dan keterbukaan informasi publik untuk mendukung partisipasi masyarakat dalam proses politik. Dengan kombinasi yang kuat antara kepemimpinan strategis, ideologi yang mantap, dan pelembagaan, PDIP dikatakan mampu bertahan dan beradaptasi di tengah dinamika politik nasional yang terus berubah.
Acara Sidang Promosi yang Meriah
Sidang promosi Hasto dipimpin oleh Athor Subroto, Ph.D, selaku Direktur SKSG UI dan dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi, akademisi, serta tokoh masyarakat. Di antara tamu undangan, terlihat kehadiran Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, yang merupakan salah satu tokoh penting dalam kajian disertasi tersebut.
Beberapa menteri yang hadir antara lain Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, serta menteri lainnya seperti Abdullah Azwar Anas (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi), I Gusti Ayu Bintang Darmawati (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), dan Teten Masduki (Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah).
Komitmen untuk Meningkatkan Partai
Dalam pernyataannya setelah sidang, Hasto Kristiyanto menyatakan komitmennya untuk memperkuat partai melalui pemahaman yang lebih baik mengenai struktur dan dinamika politik yang ada. Dengan gelar barunya, ia berharap dapat memberikan kontribusi lebih dalam upaya modernisasi PDIP serta memperjuangkan nilai-nilai yang dijunjung oleh Pancasila dalam membangun demokrasi yang lebih baik di Indonesia.
Dalam konteks ini, Hasto percaya bahwa ketahanan PDI Perjuangan mencerminakan fleksibilitas dan kemampuan adaptasi yang diperlukan untuk tetap relevan dan efektif dalam jalur politik yang terus berubah. Hal-hal tersebut menunjukkan pentingnya pendidikan dan penelitian sebagai pilar dalam pengembangan kapasitas individu dan organisasi politik di Indonesia.
