Pendidikan

Sastrawan hingga Ilmuwan Muda Raih Achmad Bakrie XX 2024, Simak Daftar Penerimanya!

Penghargaan Achmad Bakrie kembali menjadi sorotan pada tahun 2024 dengan diadakannya penganugerahan kepada lima individu berprestasi Indonesia. Di antara mereka, Jusuf Wanandi dinyatakan sebagai pemenang di kategori Pemikiran Sosial, D. Zawawi Imron untuk bidang Seni dan Budaya, Afriyanti Sumboja meraih penghargaan dalam Sains dan Teknologi, dr. Harapan untuk kategori Kesehatan, dan Dr. Ir. Grandprix Thomryes Marth Kadja menerima penghargaan khusus sebagai Ilmuwan Muda. Acara ini berlangsung dalam rangkaian perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dan didukung oleh berbagai lembaga serta organisasi terkemuka.

Penghargaan Achmad Bakrie merupakan inisiatif dari Keluarga Bakrie untuk memberikan apresiasi terhadap individu-individu yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dan kontribusi positif bagi bangsa. Sejak pertama kali digelar pada tahun 2003, penghargaan ini telah mengakui 91 penerima, termasuk 82 individu dan 4 lembaga atau kelompok. Hal ini menunjukkan komitmen terus-menerus untuk menghargai karya-karya inspiratif yang berdampak luas.

Ketua Penyelenggara, Aninditha Anestya Bakrie (Ditha), mengungkapkan bahwa proses pemilihan penerima dilakukan oleh dewan juri yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing. Keputusan ini diambil melalui serangkaian pertimbangan dan diskusi yang mendalam. Ditha juga menekankan pentingnya transparansi dalam pemilihan, sehingga masyarakat dapat mengetahui bahwa para pemenang berasal dari kalangan yang kredibel.

Dewan juri untuk penghargaan tahun ini dipimpin oleh Rektor Universitas Bakrie, Sofia W. Alisjahbana. Anggota dewan juri lainnya termasuk para tokoh berpengaruh di bidang akademik dan riset seperti Prof. Ir. Panut Mulyono, Dr. Laksana Tri Handoko, dan Dr. Ninik Rahayu. Dengan latar belakang yang beragam, dewan juri ini mampu menghasilkan keputusan yang bijaksana dan adil dalam penilaian.

Rekategori bidang penghargaan menjadi lima kategori tetap juga merupakan salah satu langkah strategis. Kini, selain Pemikiran Sosial dan Seni dan Budaya, terdapat bidang Sains dan Teknologi, Kesehatan, serta Penghargaan Khusus. Inovasi ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi berbagai disiplin ilmu dan pencapaian untuk diakui secara adil.

Pada kategori Pemikiran Sosial, Jusuf Wanandi diakui berkat pemikiran-pemikirannya yang berpengaruh dalam membentuk wacana mengenai demokrasi dan pemerintahan di Indonesia. Karya-karyanya telah menyentuh berbagai aspek kehidupan sosial dan politik, serta membentuk cara pandang masyarakat terhadap isu-isu yang ada.

Di bidang Seni dan Budaya, D. Zawawi Imron berhasil mencuri perhatian melalui puisi-puisinya yang puitis dan menggugah. Latar belakang Madura memberikan warna tersendiri dalam karyanya yang banyak mengangkat tema kehidupan pedesaan dan hubungan manusia dengan alam. Melalui metafora yang dalam, Zawawi berhasil mengungkapkan esensi dari segi-segi kehidupan yang sering kali terabaikan.

Afriyanti Sumboja, pemenang di kategori Sains dan Teknologi, merupakan periset yang telah berkontribusi di kancah internasional dalam pengembangan teknologi baterai yang ramah lingkungan. Keahliannya di bidang Teknik Material menjadikannya sebagai sosok yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan energi masa depan, menunjukkan pentingnya riset inovatif untuk keberlanjutan.

Sementara itu, di kategori Kesehatan, dr. Harapan diakui atas dedikasinya dalam riset epidemiologi yang berfokus pada penyakit yang disebabkan oleh arbovirus. Kontribusinya dalam memperkuat sistem kesehatan masyarakat sangat vital, terutama dengan tantangan pandemi yang dihadapi beberapa tahun terakhir.

Penghargaan Khusus juga diberikan kepada Dr. Ir. Grandprix Thomryes Marth Kadja, Ilmuwan Muda yang berfokus pada pengembangan material nano untuk energi berkelanjutan. Di usia yang masih muda, ia telah menunjukkan prestasi luar biasa dan diharapkan dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk berinovasi dan berkarya.

Dalam rangkaian acara penghargaan, para penerima juga akan menerima trofi baru yang dirancang oleh seniman dan influencer seni, Nabil Muhdor. Trofi ini tidak hanya sekadar pengingat akan prestasi mereka, tetapi juga simbol keindahan dan kemanfaatan yang diharapkan dapat terus ada dalam setiap karya mereka.

Penganugerahan Penghargaan Achmad Bakrie XX 2024 juga akan diiringi dengan berbagai acara budaya, termasuk penampilan dari penyanyi dan penari yang akan memberikan warna pada malam penganugerahan. Ini merupakan penghormatan bagi para penerima, sekaligus menciptakan suasana yang meriah dan hangat di antara Keluarga Bakrie dan tamu undangan.

Dengan terus mengedepankan nilai-nilai kemanfaatan dan inovasi, penghargaan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih giat berkarya. Hal ini sejalan dengan tujuan besar untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Komitmen dari seluruh pihak yang terlibat dalam penghargaan ini adalah untuk senantiasa menghargai karya-karya terbaik yang memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Acara penganugerahan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk ikut serta dalam upaya peningkatan kualitas dan produktivitas bangsa. Harapan ini disampaikan dengan optimisme bahwa setiap pencapaian, sekecil apapun, dapat menjadi langkah awal yang signifikan menuju perubahan yang lebih baik bagi Indonesia.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button