Kesehatan

Salah Kaprah Maltodekstrin dalam Susu Formula: Apakah Benar Picu Gagal Ginjal pada Anak?

Belakangan ini, maltodekstrin menjadi topik hangat di kalangan orang tua dan masyarakat luas, terutama di media sosial. Banyak yang menyebutnya sebagai "gula tersembunyi" yang mungkin bersembunyi dalam berbagai produk nutrisi anak, termasuk susu formula dan makanan bayi. Melihat fenomena ini, muncul pertanyaan besar: Apakah benar maltodekstrin dapat meningkatkan kadar gula dan berpotensi memicu gagal ginjal pada anak?

Maltodekstrin adalah Bahan Alami

Menurut Dr. Rosyanne Kushardina, M.Si., seorang ahli gizi dari Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), penting untuk memahami bahwa maltodekstrin sebenarnya adalah produk yang terbuat dari bahan alami. Maltodekstrin berasal dari pati yang diekstrak dari sumber karbohidrat seperti umbi-umbian, serealia, dan jagung. Proses produksinya melibatkan hidrolisis pati, dan hasilnya adalah maltodekstrin yang memiliki berbagai fungsi dalam produk makanan.

Penggunaan Maltodekstrin dalam Produk Pangan

Maltodekstrin sering ditambahkan ke dalam produk pangan untuk berbagai tujuan, seperti sebagai pengawet, penguat rasa, dan peningkatan tekstur. Selain itu, maltodekstrin juga berfungsi sebagai filler, memberikan volume lebih pada produk tanpa menambah kalori yang signifikan. Bahan ini bahkan dapat digunakan sebagai pengganti laktosa pada susu bagi mereka yang mengalami intoleransi laktosa.

Dr. Rosyanne menjelaskan, maltodekstrin dapat bervariasi dalam tipe dan kegunaannya yang tergantung pada derajat dehidrasi (DE) dari bahan tersebut. Misalnya, maltodekstrin dengan DE yang lebih rendah, seperti DE10, biasa digunakan pada produk instan, sementara DE yang lebih tinggi, seperti DE19, sering dijumpai pada bubuk cokelat dan susu.

Maltodekstrin Tidak Selalu Menunjukkan Kandungan Gula Tinggi

Salah satu kekeliruan yang sering muncul adalah anggapan bahwa produk yang mengandung maltodekstrin otomatis memiliki kandungan gula yang lebih tinggi. Dr. Rosyanne menegaskan bahwa ini tidak benar. Untuk mengetahui kandungan gula dalam suatu produk, konsumen dapat merujuk pada label kemasan yang mencantumkan informasi gizi yang tepat. Dengan demikian, penting bagi orang tua untuk tidak langsung mengaitkan keberadaan maltodekstrin dengan peningkatan risiko gula dalam makanan atau minuman yang mereka berikan kepada anak.

Keamanan Maltodekstrin Menurut Lembaga Kesehatan

Dalam konteks keamanan, maltodekstrin telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) dan Codex sebagai bahan yang aman untuk dikonsumsi. FDA bahkan mengategorikan maltodekstrin sebagai GRAS (Generally Recognized as Safe). Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa maltodekstrin resistan dapat difermentasi di usus besar menjadi asam lemak rantai pendek (SCFA), yang bermanfaat bagi kesehatan mikrobiota usus. Manfaat tersebut termasuk pengaturan tekanan darah, lipid, serta peningkatan rasa kenyang, yang dapat membantu dalam mengurangi asupan makanan berlebih.

Kaitannya dengan Gagal Ginjal pada Anak

Berbicara tentang kesehatan anak dan dampak gula dari makanan, dr. Yoga Devarea Sp.A(K), dokter spesialis anak konsultan gizi di FKUI-RSCM, menegaskan bahwa sangat tidak tepat untuk mengaitkan konsumsi gula dari makanan atau minuman secara langsung dengan kasus gagal ginjal. Menurutnya, penyebab gagal ginjal pada anak lebih terkait dengan kelainan bawaan yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal, bukan semata-mata dikarenakan asupan gula.

Dampak Kelebihan Gula pada Anak

Meskipun kelebihan gula tidak menyebabkan gagal ginjal, dampak negatif dari konsumsi sugar berlebih pada anak tetap ada. dr. Yoga menjelaskan, efek utama dari kelebihan gula pada anak adalah meningkatkan risiko obesitas, yang pada gilirannya berpotensi menyebabkan berbagai penyakit tidak menular, termasuk diabetes. Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk memantau asupan gula anak secara keseluruhan, bukan hanya melalui satu bahan atau produk tertentu.

Mendekati Fakta dengan Pengetahuan yang Tepat

Sebagai orang tua, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang jelas dan akurat tentang bahan-bahan yang terkandung dalam produk yang mereka konsumsi. Informasi yang tepat dapat membantu menghindari penyebaran salah kaprah yang dapat merugikan. Nutrisi yang diberikan kepada anak sebaiknya didasarkan pada bukti ilmiah dan panduan gizi yang diakui, bukan sekadar mitos atau opini yang belum teruji.

Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa maltodekstrin, seiring dengan perkembangan pengetahuan mengenai gizi dan kesehatan, seharusnya tidak dipandang sebagai bahan yang membahayakan bila digunakan dalam produk susu formula atau makanan anak. Pengetahuan yang tepat dan kedalaman pemahaman mengenai komposisi nutrisi sangatlah penting untuk memastikan bahwa anak-anak menerima makanan yang sehat dan aman bagi perkembangan mereka.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button