Olahraga

Rugbi Kursi Roda Perlu Dukungan Pemerintah Agar Dapat Berkembang Lebih Pesat

Atlet rugbi kursi roda Indonesia, Mashuri, mengungkapkan harapannya untuk mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah demi pengembangan olahraga ini. Pada acara yang berlangsung di GOR UNJ pada Jumat (30/8), Mashuri menegaskan bahwa rugbi kursi roda di Indonesia memiliki potensi besar untuk menembus kancah internasional, namun perlu dukungan yang lebih signifikan terutama dalam hal fasilitas dan infrastruktur.

Potensi Atlet yang Melimpah

Mashuri, yang merupakan salah satu atlet unggulan dalam ragam olahraga para tersebut, menjelaskan bahwa potensi atlet rugbi kursi roda dapat ditemukan di berbagai belahan Indonesia. "Secara atlet, banyak sekali potensi hampir di seluruh Indonesia. Cuma yang jadi kendala kita untuk mengadakan liga antarprovinsi itu fasilitas dan prasaran," ucapnya. Pernyataan ini menggambarkan adanya tantangan yang dihadapi oleh para atlet, di mana meskipun semangat dan bakatnya banyak tersebar, dukungan dalam bentuk fasilitas dan infrastruktur yang memadai masih dipertanyakan.

Keterbatasan Fasilitas dan Dukungan Pemerintah

Salah satu isu utama yang dihadapi oleh atlet rugbi kursi roda di Indonesia adalah kurangnya fasilitas yang memadai. "Pertama itu butuh kursi roda dan kursi roda kita desain sendiri di Bali. Kita ada bengkel sendiri dan pembuatannya ada aturannya juga," ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa meski ada upaya untuk menciptakan peralatan sendiri, namun masih ada kebutuhan mendasar yang tidak bisa terpenuhi tanpa dukungan dari pihak pemerintah.

Mashuri juga menekankan bahwa dukungan pemerintah untuk olahraga tim di Indonesia masih sangat minim. "Kedua itu dukungan pemerintah juga masih kurang untuk olahraga tim. Kalau di Indonesia cuma sepak bola olahraga tim yang didukung keras," tambahnya. Harapannya adalah agar rugbi kursi roda, sebagai salah satu cabang olahraga tim yang menjanjikan, dapat memperoleh dukungan yang sama agar mampu bersaing di level yang lebih tinggi.

Kinerja Tim di Kancah Internasional

Meski menghadapi berbagai keterbatasan, Mashuri percaya bahwa Indonesia memiliki potensi untuk bersaing di tingkat internasional. "Kalau di Asia Tenggara kita ga punya rival karena level Indonesia sudah Asia. Untuk di Asia mungkin ada Singapura, Filipina, dan Timor Leste tapi level kita masih di atas mereka," jelasnya. Pernyataan ini merujuk pada keunggulan atlet Indonesia yang diakui di wilayah Asia Tenggara, serta menyoroti peluang yang mungkin ada di ajang SEA Games dan Asian Games.

Di tengah berbagai tantangan, Mashuri mencatat bahwa saat ini hanya ada tiga provinsi yang aktif menyumbangkan atlet rugbi kursi roda, yakni Bali, NTT, dan NTB. Namun, ia menyebutkan bahwa kini hanya dua provinsi, Bali dan NTT, yang masih konsisten. Ini menunjukkan perlunya pemangkasan kendala agar lebih banyak daerah di Indonesia dapat terlibat aktif dalam mengembangkan olahraga ini.

Upaya untuk Meningkatkan Liga dan Kompetisi

Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas atlet rugbi kursi roda, Mashuri berpendapat bahwa harus ada lebih banyak liga dan kompetisi yang dapat diadakan antarprovinsi. Namun, hal ini memerlukan perhatian dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. "Sejauh ini kami masih menghadapi banyak tantangan, dan tanpa intervensi yang tepat dari pemerintah, potensi ini mungkin tidak akan bisa berkembang lebih jauh," tambahnya.

Sementara itu, dukungan dari masyarakat, sponsor, dan entitas bisnis juga sangat penting. Dalam banyak hal, keberadaan sponsor dapat menjadi pendorong utama bagi atlet untuk terus berkompetisi dan berlatih tanpa beban biaya yang memberatkan.

Persaingan Negara Lain

Dalam konteks internasional, dengan adanya keterbatasan yang dihadapi oleh Indonesia, persaingan dengan negara-negara lain masih menjadi tantangan. Singapura, Filipina, dan Timor Leste memiliki kemajuan dalam olahraga ini, tetapi Mashuri yakin bahwa jika Indonesia dapat memperbaiki infrastruktur dan dukungan, Indonesia bisa berada di puncak.

Kondisi ini menuntut perhatian lebih dari media dan masyarakat untuk menciptakan kesadaran akan keberadaan olahraga rugbi kursi roda. Dengan meningkatkan pemahaman dan dukungan, tentu ini akan membawa harapan baru bagi atlet yang telah lama berjuang untuk mendapatkan pengakuan yang sesuai.

Harapan untuk Dukungan yang Lebih

Masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat melihat rugbi kursi roda sebagai salah satu cabang olahraga yang berpotensi besar untuk menghasilkan prestasi di tingkat internasional. Dengan memberikan dukungan yang tepat, seperti pembiayaan untuk fasilitas, pengadaan peralatan, serta penyelenggaraan liga, Indonesia dapat melahirkan lebih banyak atlet yang berprestasi.

"Saya berharap kita dapat support juga dari pemerintah karena potensi atlet untuk ke SEA Games dan Asian Games sangat besar," ujarnya penuh harap. Pernyataan ini menggambarkan komitmen dari para atlet untuk berjuang lebih baik lagi, namun hal itu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.

Dengan potensi yang ada, jika pemerintah memberikan perhatian yang lebih besar terhadap olahraga ini, bukan tidak mungkin Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan utama dalam rugbi kursi roda di Asia dan bahkan dunia. Para atlet saat ini menunggu langkah nyata dari pihak yang berwenang untuk membuat impian mereka menjadi kenyataan.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button