Ruben Onsu, seorang presenter ternama di Indonesia, baru-baru ini mengungkapkan alasan di balik perceraian dengan istrinya, Sarwendah, yang menjadi sorotan publik. Dalam wawancara yang diunggah di kanal YouTube Starpro Indonesia pada 7 Oktober 2024, Ruben menjelaskan bahwa keputusan untuk berpisah bukanlah pilihan yang diambil secara sembarangan, melainkan melalui pertimbangan yang matang.
Sering Cekcok dan Beradu Argumen
Dalam penjelasannya, Ruben menyatakan bahwa mereka sering terlibat dalam cekcok dan perdebatan yang menguras energi. "Kami sudah melewatinya, bukan karena emosi sesaat, kami sudah beberapa kali berbicara," ungkap Ruben. Komunikasi yang mereka miliki saat ini, meskipun masih terjalin dengan baik, terkadang dipenuhi dengan argumen dan sindiran yang tidak sehat. Ruben menegaskan bahwa situasi tersebut tidak dapat dibiarkan terus berlanjut karena akan berbahaya bagi hubungan mereka.
Perbedaan Prinsip dan Ketidakcocokan
Ruben juga mengungkapkan bahwa perpisahannya dengan Sarwendah disebabkan oleh perbedaan prinsip dan ketidakcocokan dalam komunikasi. Menurutnya, keduanya telah berusaha sebaik mungkin untuk menjaga hubungan, tetapi pada akhirnya menyadari bahwa ada batasan yang tidak dapat dilampaui. "Jadi ya, kami pun sudah berusaha. Jangan mikir kalau kami tidak berusaha, kami pun sudah berusaha menjadi yang terbaik," tegasnya.
Menepis Isu Negatif
Dalam kesempatan yang sama, Ruben juga menanggapi berbagai rumor yang beredar mengenai perceraian mereka. Ia menolak dengan tegas tuduhan yang menyebut bahwa perceraian tersebut disebabkan oleh pihak ketiga, tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), atau karena kehadiran anak angkat mereka, Betrand Peto. "Ini simpang siur pemberitaannya yang bikin saya sangat marah adalah, makin terus tentang Onyo (Betrand Peto) KDRT, perselingkuhan, itu sudah santapan publik," ungkap Ruben dengan nada kesal. Ia menambahkan bahwa kabar-kabar tersebut telah menambah beban emosional bagi mereka.
Komunikasi Masih Baik
Walaupun tengah menghadapi proses perceraian, Ruben menegaskan bahwa kualitas komunikasi antara dirinya dan Sarwendah tetap baik. "Sampai sekarang ini komunikasi saya sama Wendah masih baik. Cuma ada beberapa part yang buat kami, kalau kita terus berargumen, terus perang mulut, saling sindir, itu akan tidak bagus," katanya. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada ketegangan, mereka masih menjaga hubungan dengan cara yang profesional dan penuh hormat.
Mencari Jalan Terbaik
Ruben menjelaskan bahwa keputusan untuk bercerai merupakan langkah yang dianggap terbaik bagi keduanya. Hal ini menjadi refleksi dari beberapa pertimbangan yang diambil setelah melewati proses diskusi yang panjang. Ia mengisyaratkan bahwa perceraian ini adalah jalan yang harus diambil untuk menghindari kerugian lebih jauh di masa depan. "Ya sudah, semuanya sudah ada ketidakcocokan dalam prinsip. Ketidakcocokan dalam komunikasi," lanjutnya.
Dampak Publik dan Media
Ruben menyadari bahwa kehidupan pribadinya tidak lepas dari sorotan media dan publik. Ia merasa bahwa banyak informasi yang salah dan hanya menambah kerumitan situasi. "Jadi, kalau itu bisa dibuktikan sendiri ya. KDRT, perselingkuhan, Onyo, aduh salah banget. Salah banget, sudah tidak benar, ya," tegas Ruben mengakhiri pernyataannya. Dengan arahan ini, Ruben berharap dapat meluruskan berbagai spekulasi yang tidak berdasar yang beredar di kalangan publik.
Menyikapi Masa Depan
Sambil menghadapi proses perceraian, Ruben Onsu menyiapkan diri untuk melangkah ke fase baru dalam hidupnya. Ia mengingatkan bahwa setiap individu harus menghargai usaha yang telah dilakukan, meski tidak semua usaha berujung pada hasil yang diinginkan. "Kami pun sudah berusaha menjadi yang terbaik," imbuhtnya.
Kasus perceraian ini menjadi pelajaran penting bagi banyak pasangan, untuk memahami bahwa komunikasi yang baik dan pengertian adalah kunci dalam suatu hubungan. Dalam situasi dimanapun, perbedaan harus dihadapi dengan kepala dingin dan dalam suasana yang lebih kondusif, alih-alih dengan emosi yang bisa mengakibatkan kerusakan lebih jauh.
Ruben Onsu semoga dapat ditemukan kebahagiaan dan kedamaian dalam perjalanan hidupnya selanjutnya, di tengah berbagai tantangan dan sorotan yang harus dihadapi. Menjadi publik figur tentu membawa konsekuensi tersendiri, tetapi diharapkan ia bisa menjalani hidup baru dengan penuh pengertian dan harapan.