Teknologi

Roda Ekonomi Digital: e-Commerce Berkembang Pesat di Daerah Rural Indonesia

JAKARTA – Roda ekonomi digital di Indonesia semakin melaju, khususnya dalam sektor perdagangan elektronik atau e-commerce. Dengan proyeksi pasar yang diperkirakan mencapai antara US$210 miliar hingga US$360 miliar pada tahun 2030, Indonesia diposisikan sebagai jantung ekonomi digital di Asia Tenggara. Hal ini didukung oleh laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Google, Temasek, dan Bain & Company yang menunjukkan potensi luar biasa e-commerce di Tanah Air.

Pertumbuhan e-commerce tidak hanya terpusat di kota-kota besar, tetapi juga menjangkau daerah rural, termasuk daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) seperti Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Dalam laporan yang disampaikan oleh Compas.co.id, terlihat bahwa penjualan e-commerce di wilayah timur Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan meski juga mencatat beberapa penurunan di tengah ketatnya persaingan pasar.

Menurut Public Relations Lead Compas, Bayu Wardhana, meskipun terjadi penurunan jumlah produk terjual di semester I/2024 sebesar 19,4% dibandingkan semester II/2023, terdapat indikasi pertumbuhan yang ketara di beberapa provinsi. Misalnya, Maluku mencatatkan peningkatan 34% dalam jumlah produk terjual, dari 5.592 menjadi 7.491 produk, menunjukkan potensi pasar yang kuat.

E-commerce FMCG (Fast Moving Consumer Goods) di wilayah timur memunculkan tren baru. Dalam semester awal 2024, produk kecantikan seperti skincare di Nusa Tenggara Barat menjadi komoditas yang paling laris. Meskipun demikian, produk tersebut mengalami penurunan penjualan sebesar 17,6%, yang kemungkinan disebabkan oleh persaingan yang semakin ketat dan perubahan perilaku konsumen.

Menariknya, produk-produk dengan market lebih lokal seperti cokelat di Maluku mengalami lonjakan yang cukup signifikan, sebesar 63,4%. Di Papua, pertumbuhan juga signifikan, dengan produk vitamin dan kopi mencatatkan peningkatan masing-masing 81,8% dan 195,7%. Data ini menunjukkan bahwa potensi e-commerce di Indonesia sangat bervariasi bergantung pada wilayah dan jenis produk, menegaskan bahwa ada pasar yang besar untuk dipenuhi di luar pulau Jawa.

Kehadiran infrastruktur digital yang meningkat menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ini. Dalam dekade terakhir, pemerintah dan sektor swasta telah berkolaborasi untuk memperluas akses internet di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah timur. Penetrasi internet di Indonesia telah meningkat dari 34,9% pada tahun 2014 menjadi 79,5% pada tahun 2024, memungkinkan lebih banyak orang untuk terhubung dan berbelanja secara daring.

Program-program pembangunan yang dijalankan oleh BAKTI Kemenkominfo berfokus pada penyediaan layanan internet di daerah 3T. Ini meliputi penggunaan jaringan satelit, fiber optik, dan Base Transceiver Station (BTS) 4G untuk menghubungkan masyarakat di seluruh Indonesia dengan layanan digital. Di tengah upaya ini, BAKTI mengoperasikan Satelit Multifungsi Satria-1 dan telah mencapai operasional lebih dari 4.990 BTS 4G, di mana lebih dari 70% terletak di Indonesia Timur.

Selain itu, proyek infrastruktur Palapa Ring, yang membentang sepanjang 12.148 kilometer, semakin meningkatkan keseluruhan kapasitas komunikasi di Indonesia, juga mendukung pertumbuhan digital di daerah-daerah terpencil. Utilisasi Palapa Ring meningkat sebesar 22% per tahun, menunjukkan bahwa aksesibilitas internet di daerah rural semakin menguat.

Dalam upaya mendukung pertumbuhan UMKM, BAKTI bekerja sama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) untuk memberikan edukasi digital kepada pelaku usaha. Rangkaian edukasi yang terdiri dari 60 topik ini dirancang untuk membantu UMKM memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan bisnis mereka, sehingga mereka dapat berkompetisi di pasar e-commerce yang semakin kompetitif.

Dari data dan pengamatan terbaru tersebut, pertumbuhan e-commerce di daerah rural tidak hanya menciptakan peluang bagi pelaku usaha lokal, tetapi juga mendorong perkembangan ekonomi secara keseluruhan. Inovasi dan kebangkitan berbagai produk lokal, ditunjang dengan infrastruktur yang semakin baik, menjadikan e-commerce sebagai salah satu motor penggerak utama dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.

Dengan demikian, meski ada tantangan yang dihadapi, pertumbuhan e-commerce di daerah rural menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya sebagai pasar yang menjanjikan, tetapi juga sebagai pelopor dalam transformasi digital di kawasan Asia Tenggara. Bukan hanya produk dan jasa yang dapat dijual secara online, tetapi juga potensi pengembangan yang melibatkan masyarakat di daerah rural, yang juga ikut merasakan dampak positif dari kemajuan teknologi dan informasi.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button