Ashanty, seorang penyanyi dan ibu rumah tangga yang dikenal luas di dunia hiburan, baru saja merayakan pencapaian penting dalam hidupnya. Mantan istri Anang Hermansyah ini lulus ujian kualifikasi untuk meraih gelar S3 atau doktor. Dalam sebuah video yang ia unggah di Instagram, tampak jelas betapa emosionalnya momen tersebut, di mana ia tidak dapat menahan tangisan haru. Kesuksesannya tersebut merupakan buah dari kerja keras dan dukungan dari keluarga serta orang-orang terdekat.
Pendidikan S1 Ashanty dimulai di Universitas Paramadina. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Islam Harapan Ibu di Jakarta, Ashanty mengambil jurusan Hubungan Internasional dan berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 2005. Memilih jurusan ini tidak lepas dari latar belakang keluarganya, di mana kakeknya seorang diplomat dan ayahnya bekerja sebagai staf di PBB. Meskipun tidak mendapatkan restu awal untuk berkarier di dunia musik, Ashanty membuktikan bahwa ia mampu menjalani dua dunia yang sangat berbeda; kuliah dan berkarier di industri hiburan.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1, terdapat jeda waktu yang cukup lama sebelum Ashanty melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pada tahun 2018, ia menyelesaikan pendidikan magister atau S2 di Universitas Bina Nusantara, memilih jurusan Manajemen. Keputusan ini terbilang menarik, karena ia memilih bidang studi yang berbeda jauh dari latar belakang pendidikannya yang sebelumnya. Dalam menempuh studi S2, Ashanty berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,7, sebuah prestasi yang menunjukkan dedikasi dan kerja kerasnya dalam menyelesaikan pendidikan.
Saat ini, Ashanty sedang menempuh pendidikan S3 di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Surabaya, dengan fokus penelitian pada disertasi yang berjudul "Strategi Adaptasi Artis Terhadap Transformasi Digital, Studi Kasus Pada Kalangan Penyanyi Antar Generasi". Judul disertasi tersebut mencerminkan keinginannya untuk memahami dinamika perubahan dalam industri musik, terutama akibat perkembangan teknologi yang cepat. Ashanty menghadapi banyak tantangan dalam menggabungkan tugas kuliah, mengurus keluarga, dan dunia keartisan yang padat, yang membuatnya hampir menyerah. Namun, berkat dukungan suami, keluarga, dan dosennya, Ashanty berhasil melewati ujian kualifikasi dengan sukses.
Pencapaian Ashanty sebagai seorang akademisi di tengah kesibukannya sebagai artis mendapatkan banyak pujian dari publik. Dia menunjukkan bahwa meskipun berada di puncak karier, pendidikan tetap menjadi prioritas yang penting. Keputusan untuk melanjutkan pendidikan tinggi, meskipun tak jarang disertai berbagai kesulitan, bukan hanya merupakan langkah memperkuat pengetahuan dan kapasitas pribadi, tetapi juga sebagai contoh yang baik bagi para penggemarnya, terutama bagi generasi muda.
Motivasi Ashanty untuk terus belajar dan berkembang menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kesadarannya akan pentingnya pendidikan di tengah kesibukan dunia hiburan menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pengembangan diri. Dalam sebuah kesempatan, Ashanty menyampaikan, “Akhirnya satu tahap terlewati dengan segala dinamikanya. Sedih sampai nangis haru kemarin saat ujian kualifikasi, semoga aku mampu melewati tahap-tahap berikutnya yang pasti semakin berat.”
Momen kelulusan dan perjalanan pendidikan Ashanty menggambarkan realita bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar. Walaupun sudah mencapai kesuksesan dalam kariernya, Ashanty tetap berkomitmen untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Dia membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, semua orang bisa meraih impian mereka, tidak peduli dari mana mereka berasal atau apa pun latar belakang mereka.
Dengan keberhasilannya di bidang pendidikan, Ashanty tidak hanya menjadi panutan bagi para penggemarnya, tetapi juga menunjukkan bahwa seni dan ilmu pengetahuan dapat berjalan beriringan. Dia mengajak masyarakat umum untuk menghargai pentingnya pendidikan sebagai pijakan untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Cita-cita dan mimpi yang dikejar, baik di bidang pendidikan maupun karir, memberikan warna tersendiri dalam hidupnya.
Ketekunan Ashanty dalam menempuh pendidikan yang beragam – dari Hubungan Internasional hingga Manajemen, dan kini Pengembangan Sumber Daya Manusia – menunjukkan bahwa ia memiliki minat yang luas dan kesiapan untuk beradaptasi dalam berbagai bidang. Hal ini menciptakan pemahaman yang lebih holistik terhadap dunia kerja dan kehidupan secara umum. Keberaniannya untuk mengambil jurusan yang berbeda di setiap tingkatan pendidikan, jauh dari stereotip, menjadi contoh bahwa pilihan pendidikan tidak harus mengikuti jalur yang sama, tetapi bisa dieksplorasi tergantung pada minat dan kebutuhan individu.
Ashanty dengan tegas membuktikan bahwa perjalanan pendidikan adalah proses yang tiada henti dan harus dihargai. Dia mengajak semua orang untuk tidak pernah takut mengejar impian, berhenti belajar, dan terus beradaptasi dengan perubahan zaman, terutama dalam dunia yang terus berevolusi seperti saat ini. Melalui berbagai pencapaiannya, Ashanty tidak hanya membangun karir yang sukses, tetapi juga membangun citra dirinya sebagai wanita yang berpendidikan tinggi sekaligus sebagai orang yang percaya bahwa pembelajaran seumur hidup adalah hal yang mutlak.