Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri, merespon pertanyaan mengenai kehadirannya dalam upacara peringatan HUT ke-79 RI yang akan diselenggarakan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dalam sebuah acara pameran seni rupa yang berlangsung di Galeri Nasional Indonesia di Jakarta Pusat pada Kamis, 8 Agustus 2024, Megawati memberikan jawaban yang menimbulkan berbagai spekulasi. “Saya (hadir atau enggak?), ya tanya yang punya,” ucapnya ketika ditanyai oleh awak media mengenai kehadirannya.
Megawati tampak menghindari penjelasan lebih lanjut ketika ditanyakan apakah ia telah menerima undangan untuk menghadiri upacara kali ini. Sebaliknya, ia meminta agar media tidak memancing pertanyaan yang dianggapnya sensitif. Menariknya, Megawati menantang para wartawan untuk bertanggung jawab atas setiap jawaban yang ia ungkapkan. “Kamu mau tanggung jawab kalau saya ngomong sebenarnya, beranikah kamu bertanggung jawab,” imbuhnya, menunjukkan sikap tegas dalam menghadapi pertanyaan.
Dari sisi partai, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, memberikan konfirmasi bahwa Megawati telah menerima undangan resmi untuk mengikuti upacara tersebut. Undangan tersebut diserahkan secara langsung oleh Sekretaris Kabinet, Pramono Anung. Hasto menjelaskan bahwa Megawati masih mempertimbangkan keputusannya terkait kehadirannya. Ia menekankan bahwa peringatan 17 Agustus merupakan momen yang sangat penting dan sakral bagi bangsa.
“Undangan sudah diterima, dan kemudian ditimbang-timbang, karena 17 Agustus ini kan merupakan suatu peristiwa yang maha penting, yang mengandung nilai-nilai patriotisme yang begitu besar,” urai Hasto. Ia menambahkan bahwa Megawati, selaku Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), saat ini tengah fokus mempersiapkan petugas Paskibraka yang akan bertugas di IKN pada perayaan tersebut.
Reaksi Megawati yang kritis terhadap media dan sikap hati-hatinya dalam mempertimbangkan kehadiran pada upacara HUT RI menjadi perhatian publik. Banyak yang mengaitkan respons ini dengan dinamika politik yang ada menjelang perayaan tersebut, mengingat kehadiran tokoh-tokoh penting dalam sejarah Indonesia, terutama mantan presiden, di upacara kenegaraan memiliki makna simbolis tersendiri.
Sekalipun Megawati belum mengambil keputusan akhir, kehadirannya akan menjadi sorotan besar bagi para pengamat politik dan masyarakat luas. Upacara HUT ke-79 RI di IKN diperkirakan akan menjadi salah satu peringatan yang istimewa, mengingat lokasi baru untuk ibu kota pemerintahan Indonesia ini. Tentu saja, partisipasi megawati juga akan memberikan nuansa tersendiri pada perayaan yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan patriotisme.
Hasto Kristiyanto menekankan bahwa apapun keputusan Megawati, hal tersebut akan diumumkan pada waktu yang tepat. “Sehingga tentang kehadiran Ibu Mega dengan undangan tersebut tentu suatu kehormatan, sebagai Presiden kelima, tetapi nanti itu akan disampaikan pada waktu yang tepat,” tuturnya tegas.
Melihat kondisi politik dan sosial saat ini, kehadiran Megawati dalam peringatan HUT RI dapat dilihat sebagai sebuah langkah strategis. Momen ini bisa saja dimanfaatkan untuk memperkuat citra serta pesan-pesan politik yang relevan dengan keadaan bangsa. Apabila Megawati memutuskan untuk hadir, bisa jadi hal ini akan menjadi momen pemersatu bagi rakyat, melihat sosok yang memiliki sejarah panjang dalam perjalanan Indonesia.
Penting untuk dicatat bahwa Megawati adalah salah satu tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam politik Indonesia, khususnya melalui PDI Perjuangan. Posisi dan sikapnya dalam menghadapi isu-isu terkini, termasuk pelaksanaan negara di IKN, akan sangat diperhatikan oleh semua kalangan. Dalam konteks ini, kehadirannya di HUT RI tidak sekadar sebagai formalitas, tetapi juga sebagai penanda tentang komitmen terhadap nilai-nilai yang dibangun sejak proklamasi kemerdekaan.
Dengan pernyataan Megawati yang mengisyaratkan ketidakpastian, publik tampak menunggu-nunggu pengumuman resmi mengenai kehadirannya. Hal ini menggambarkan besarnya perhatian masyarakat terhadap moment monumental seperti HUT RI, terutama dalam konteks perubahan besar yang dilakukan di ibu kota negara.
Megawati Soekarnoputri, sebagai mantan presiden dan salah satu tokoh sentral di arena politik Indonesia, dilematis tentang kehadiran di IKN, memberikan gambaran bahwa meski berbagai hal sedang berkembang, nilai-nilai yang ada harus tetap dijunjung tinggi. Peringatan HUT Kemerdekaan RI mendatang diharapkan tidak hanya menjadi sebuah acara seremonial, tetapi dapat menjadi refleksi bersama mengenai perjalanan bangsa dan cita-cita yang belum sepenuhnya tercapai.