Forum bisnis Indonesia-Latin America and the Caribbean (INALAC) Business Forum resmi ditutup oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, Umar Hadi, di Peru pada Jumat, 13 September 2024. Acara ini berlangsung selama tiga hari, dari 11 hingga 13 September 2024, dan berhasil mencatat total transaksi bisnis mencapai USD 1.048.208.209, setara dengan Rp16,2 triliun.
Umar Hadi, dalam pernyataannya, menyatakan bahwa jumlah transaksi bisnis yang diraih mengalami kenaikan drastis hingga 157 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam mendiversifikasi pasar untuk produk ekspor unggulan Indonesia di pasar Amerika Latin dan Karibia telah memberikan hasil yang signifikan. "Kami sangat bangga dengan pencapaian ini dan percaya bahwa kerja keras kita mulai menunjukkan hasil yang konkret," ungkapnya.
Sektor-sektor yang menyumbang transaksi bisnis terbesar mencakup otomotif, suku cadang kendaraan bermotor, energi, crude palm oil (CPO), produk kayu, serta makanan dan minuman. "Besarnya jumlah transaksi bisnis dan banyaknya pengusaha yang hadir dari Indonesia serta kawasan Amerika Latin dan Karibia menunjukkan bahwa faktor jarak geografis sebagai kendala hanyalah mitos," tambah Umar Hadi, menyoroti pentingnya komunikasi lintas batas dalam dunia bisnis.
Salah satu perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam forum ini adalah Skala Group, yang bergerak dalam penjualan produk rempah. Perusahaan ini berhasil meneken lima kontrak pembelian sekaligus dengan empat perusahaan dari Peru dan satu dari Argentina. Direktur Utama Skala Group, Orlando Victorson, menilai bahwa INALAC Business Forum adalah investasi yang luar biasa, mengingat forum ini menawarkan jejaring bisnis yang berkualitas dan didukung secara langsung oleh pemerintah.
Kerja sama perdagangan juga terlihat dari pencapaian PT DI/IPTN North America. Gautama Indra Djaja, Presiden IPTN North America, mengungkapkan bahwa perusahaan mereka telah berhasil meneken kerjasama dengan Peru, Chile, dan Ekuador untuk memasarkan produk pesawat N-219 di kawasan Amerika Latin dan Karibia. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperluas pengaruh di sektor penerbangan di kawasan tersebut.
Sekitar 56 perusahaan Indonesia, baik yang berskala besar maupun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), bersama dengan Kementerian Investasi/BKPM dan beberapa universitas, ambil bagian dalam forum ini. Diharapkan kolaborasi ini akan menghasilkan berbagai peluang usaha baru yang saling menguntungkan. Forum ini juga dihadiri oleh ratusan perusahaan dari Peru dan negara-negara lain yang tergabung dalam kawasan Amerika Latin dan Karibia, seperti Argentina, Brasil, Kolombia, Chile, Suriname, Uruguay, dan Belize.
Selama gelaran INALAC Business Forum di Peru, tercatat ada 17 Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani. MoU ini difasilitasi untuk mendorong kemitraan bisnis antara perusahaan-perusahaan dari Indonesia dan mitra mereka di Amerika Latin dan Karibia. Dalam berbagai kegiatan yang dilakukan selama forum ini, terdapat juga sesi penjajakan kerja sama bisnis (business matching), presentasi bisnis (business pitching), dan CEO Talks. Dengan demikian, forum ini tidak hanya menjadi tempat transaksi tetapi juga sebagai ajang penguatan jejaring bisnis.
Dalam diskusi yang berlangsung, peran kaum muda dari kalangan profesional dan akademisi juga dibahas secara khusus. Diskusi ini menyoroti kontribusi penting generasi muda dalam memperkuat kemitraan antara Indonesia dan kawasan Amerika Latin. Kementerian Luar Negeri RI memang telah merencanakan berbagai kegiatan yang melibatkan anak muda dalam upaya mencapai tujuan strategis dalam bidang perdagangan dan investasi.
Sejak tahun 2019, INALAC Business Forum menjadi agenda tahunan yang diorganisir oleh Kementerian Luar Negeri RI bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi kerja sama perdagangan dan investasi antara pelaku bisnis Indonesia dan mitra-mitranya dari kawasan Amerika Latin dan Karibia. Keberhasilan forum ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi, baik untuk Indonesia maupun negara-negara mitra.
Umar Hadi menutup pernyataannya dengan optimisme. Ia percaya bahwa dengan terus memperkuat hubungan perdagangan dan investasi, Indonesia dapat semakin berkontribusi dalam memajukan perekonomian negara-negara kawasan Amerika Latin. Diharapkan pula bahwa kerjasama yang telah terbangun selama forum ini akan terus berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua belah pihak.
Dengan pencapaian yang signifikan dari INALAC Business Forum 2024, diharapkan akan ada lebih banyak inisiatif serupa di masa mendatang untuk memastikan bahwa hubungan Indonesia dengan kawasan Amerika Latin terus berkembang. Forum ini menggambarkan komitmen strategis Indonesia untuk memperluas jaringan perdagangan global serta meningkatkan daya saing produk-produk unggulan di pasar internasional.