Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi melantik Purnomo Yusgiantoro sebagai Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi di Istana Negara, Jakarta, pada hari Selasa, 22 Oktober 2024. Pelantikan ini menandai langkah penting dalam upaya pemerintah untuk memperkuat kebijakan energi nasional dan memanfaatkan pengalaman mendalam Purnomo dalam bidang tersebut.
Purnomo Yusgiantoro, yang lahir di Semarang pada 16 Juni 1951, bukanlah sosok baru dalam ranah pengelolaan energi di Indonesia. Ia menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dari tahun 2000 hingga 2009, di mana selama masa tersebut, banyak kebijakan penting terkait energi diimplementasikan. Dengan latar belakang akademik yang kuat, Purnomo meraih gelar Master dari Colorado School of Mines dan University of Colorado at Boulder, serta menyelesaikan studi doktoral di tempat yang sama di Amerika Serikat. Pengalamannya sebagai dosen di Fakultas Teknologi Mineral Universitas Trisakti dan konsultan sumber daya alam memperkuat kompetensinya di bidang yang vital ini.
Rekam jejak karier Purnomo tidak hanya terbatas pada posisi menteri. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua II Bidang Pemasaran Dalam dan Luar Negeri serta anggota Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina (DKPP) pada periode 1993-1998. Pengalaman berharga ini kemudian membawanya menjadi Gubernur Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) antara tahun 1996-1998.
Ketika menjabat sebagai Menteri ESDM, Purnomo dikenal karena kemampuannya dalam menjaga dan mengelola sumber daya mineral domestik. Kinerjanya yang baik membuatnya terpilih untuk menjabat posisi yang sama dalam era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Visi dan kebijakan yang ia terapkan selama menjabat sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi negara dalam pengelolaan energi.
Dengan pelantikan Purnomo sebagai Penasihat Khusus untuk Urusan Energi, Presiden Prabowo berharap untuk memanfaatkan pengalaman dan wawasan Purnomo dalam merumuskan kebijakan energi yang dapat mengatasi berbagai tantangan. Purnomo akan berperan dalam mewujudkan Visi dan Misi Asta Cita Prabowo-Gibran, yang antara lain bertujuan untuk mencapai ketahanan energi dan mengoptimalkan hilirisasi sumber daya alam. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 8 persen.
Purnomo juga diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penyusunan kebijakan untuk mendukung kinerja Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Khususnya, tugas yang menanti adalah memacu produksi minyak dan gas (migas) nasional serta menekan angka impor yang masih tinggi, yang tercatat mencapai 297 juta barel. Statistik ini menunjukkan perlunya strategi yang tepat untuk meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya lebih luas pemerintah untuk memastikan bahwa Indonesia tidak hanya bergantung pada sumber daya energi fosil, tetapi juga melakukan transisi ke energi terbarukan. Pemerintah diharapkan dapat berinovasi untuk menyusun kebijakan yang tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan. Dalam konteks global saat ini, perhatian terhadap isu-isu lingkungan semakin mendesak, dan sektor energi menjadi sorotan utama.
Purnomo Yusgiantoro diharapkan dapat membawa perspektif yang lebih holistik dalam pengelolaan energi. Satu asppek penting yang perlu diperhatikan adalah mendorong kolaborasi antara sektor publik dan swasta. Ini mencakup pengembangan teknologi baru yang dapat memfasilitasi eksplorasi dan produksi energi yang lebih efisien, serta investasi dalam infrastruktur yang mendukung keberlanjutan energi.
Keberadaan seorang penasihat khusus di bidang energi dapat dianggap sebagai langkah strategis dalam merespons tantangan yang dihadapi Indonesia dalam sektor energi. Mengingat potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, peran Purnomo menjadi sangat krusial. Kita berharap, dengan pengalaman dan jaringan yang dimilikinya, Purnomo mampu memfasilitasi dialog antara pemangku kepentingan dan menciptakan kebijakan yang adaptif terhadap perubahan kebutuhan dan tantangan energi.
Dalam kesimpulannya, pelantikan Purnomo Yusgiantoro sebagai Penasihat Khusus Presiden urusan energi membawa harapan baru bagi pengembangan sektor energi Indonesia. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalamannya yang kaya, Purnomo diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan solusi energi yang berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Seiring dengan perkembangan global di bidang energi, langkah-langkah yang diambil pemerintah akan sangat menentukan arah kebijakan energi Indonesia ke depan.