Bisnis

Pupuk Indonesia Berikan Penghargaan kepada Dua Petani Wanita Berprestasi di Tanah Air

Pada tanggal 29 Agustus 2024, PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar acara penganugerahan Svarna Bhumi Award 2024, sebagai bentuk penghargaan kepada para petani dan pelaku sektor pertanian yang telah berkontribusi luar biasa terhadap ketahanan pangan di Indonesia. Dalam acara tersebut, dua petani wanita berhasil meraih penghargaan bergengsi ini, yaitu Wilhelmina Mali Dappa dari Nusa Tenggara Timur dan Suparjiyem dari Gunungkidul, DI Yogyakarta. Keduanya menjadi simbol harapan bagi banyak wanita yang berkecimpung di dunia pertanian, yang seringkali kurang mendapatkan pengakuan dan dukungan.

Wilhelmina Mali Dappa mengungkapkan rasa syukur dan bangganya setelah menerima penghargaan tersebut. Dalam wawancaranya setelah acara, ia menyatakan, "Sebagai petani, kami merasa luar biasa sekali menerima penghargaan ini. Sebagai petani, saya merasa kecil, tapi ketika berada di sini, puji Tuhan saya merasa bangga dengan hal yang terjadi ini. Penghargaan ini saya persembahkan untuk ibu saya, suami, anak, dan cucu saya." Pernyataan tersebut menggambarkan betapa pentingnya dukungan keluarga dalam perjalanan seorang petani, khususnya wanita, dalam menjalankan profesinya.

Sementara itu, Suparjiyem, juga mengungkapkan rasa syukur yang dalam. Ia mengaku tidak menyangka upayanya sebagai petani mendapatkan perhatian dan penghargaan. "Saya sangat bangga dan saya sangat bersyukur kepada Allah SWT. Sosok seorang petani, sosok seorang ibu rumah tangga yang hanya setiap harinya bertani, menggeluti tanah dan lumpur bisa dijunjung derajat saya dan bisa masuk dalam tayangan penghargaan ini," ungkapnya. Suparjiyem menggambarkan tantangan yang dihadapi dalam profesinya, seperti permasalahan iklim yang memengaruhi ketersediaan air untuk pertanian. "Di daerah saya sumber airnya hanya tadah hujan. Tadah hujan prediksinya atau ramalannya akan beda jauh dengan zaman dulu," ujarnya, mengisyaratkan kebutuhan akan solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan.

Svarna Bhumi Award merupakan program tahunan yang didedikasikan untuk memberikan penghargaan kepada sosok petani inspiratif yang telah berkontribusi pada pengembangan sektor pertanian. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menekankan pentingnya peran petani dalam ketahanan pangan nasional. "Malam hari ini kita mengangkat, memanggungkan, memberikan apresiasi kepada orang-orang yang sudah berjasa untuk Indonesia, yaitu pahlawan pangan nasional. Namun, sebetulnya tidak hanya apresiasi, tetapi kita juga ingin mengangkat ini supaya memberikan inspirasi," katanya.

Tidak hanya itu, Rahmad juga menyoroti tantangan yang kini dihadapi sektor pertanian, seperti perubahan iklim dan dinamika geopolitik global yang mempengaruhi ketahanan pangan. “Pada era 80-an, Indonesia pernah berdaulat pangan dengan penduduk 170 juta jiwa. Kini, dengan populasi sekitar 280 juta dan lahan pertanian yang menyusut, kedaulatan pangan menjadi tantangan besar,” ujarnya. Ia berharap bahwa dengan adanya penghargaan ini, lebih banyak orang yang terinspirasi untuk berkontribusi di bidang pertanian, baik sebagai petani maupun pelaku sektor lainnya.

Rahmad Pribadi juga menyatakan bahwa pesan dari penghargaan ini adalah motivasi bagi para petani lain untuk terus berkarya dan mengembangkan sektor pertanian. Melalui program ini, Pupuk Indonesia berupaya meningkatkan inovasi dan keberlanjutan dalam pertanian. Ia menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi saat ini memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Mendukung pernyataan Rahmad, Andy F. Noya, pendiri Yayasan Benih Baik yang turut terlibat dalam proses penentuan pemenang, mengungkapkan bahwa inovasi di kalangan anak muda di pedesaan mulai bangkit. "Kami sepakat bahwa penghargaan ini tidak hanya memberikan inspirasi bagi petani, tapi juga menggerakkan generasi muda untuk kembali ke desanya dan membangun pertanian di sana," ujarnya. Noya menekankan bahwa generasi muda memiliki peluang untuk berkontribusi dalam sektor pertanian yang semakin penting dalam konteks kedaulatan pangan.

Penghargaan ini bukan hanya sebatas penganugerahan, melainkan juga merupakan investasi sosial untuk masa depan pertanian di Indonesia. Keduanya, Wilhelmina dan Suparjiyem, berkomitmen untuk terus berinovasi dalam praktik pertanian mereka. Suparjiyem mencatat, "Harapan saya mohon untuk ditingkatkan, yang pertama listrik masuk sawah, yang kedua air bawah tanah itu mohon banyak-banyak diangkat ke atas bumi biar untuk irigasi atau pertanian."

Kegiatan Svarna Bhumi Award 2024 ini menjadi momentum yang menunjukkan bahwa di balik tantangan yang ada, terdapat sosok-sosok inspiratif yang berusaha dan berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Melalui penghargaan ini, diharapkan lebih banyak pelaku perempuan di sektor pertanian yang dapat terangkau dan diakui. Suparjiyem menambahkan, "Cita-cita saya ke depannya akan memperbaiki apa yang sudah saya lakukan. Harapan saya teman-teman yang lain itu kalau menimba ilmu atau belajar bersama dengan saya."

Program ini tidak hanya fokus pada penghargaan, namun juga pada pengembangan inovasi dan kolaborasi antara pelaku pertanian. Diharapkan, dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, petani-petani lain akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang, berinovasi, dan menghadirkan solusi bagi permasalahan pertanian yang ada. Svarna Bhumi Award menjadi simbol harapan baru dalam menghadapi tantangan yang mengancam ketahanan pangan di Indonesia, dan memastikan bahwa sektor pertanian tetap menjadi tiang penyangga kedaulatan pangan nasional.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button