Wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, kembali menjadi sorotan publik setelah insiden di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Bahrain dan timnas Indonesia. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Nasional Bahrain pada malam tanggal 10 Oktober 2023 tersebut berakhir dengan hasil 2-2, namun hasil akhir itu dipenuhi dengan kontroversi karena keputusan wasit yang dianggap merugikan Skuad Garuda.
Indonesia sempat menunjukkan performa yang menjanjikan dengan membalikkan keadaan setelah tertinggal lebih dulu. Gol dari Ragnar Oratmangoen pada injury time babak pertama dan Rafael Struick di babak kedua membawa Indonesia unggul 2-1. Namun, pada menit ke-90+9, Marhoon mencetak gol penyama kedudukan setelah memanfaatkan umpan dari tendangan sudut, meski seharusnya permainan sudah dihentikan oleh Ahmed Al Kaf sesuai dengan waktu tambahan yang diumumkan, yaitu 90+6 menit. Keputusan ini memicu protes keras dari para pemain dan pelatih timnas Indonesia, terutama manajer Sumardji, yang kemudian mendapat kartu merah setelah dianggap protes berlebihan.
Sebagai sosok yang memimpin pertandingan, Ahmed Al Kaf tidak hanya dihadapkan pada sorotan dalam laga melawan Indonesia. Perjalanan kariernya sebagai wasit sudah mengundang perhatian di berbagai pertandingan internasional. Sejak terdaftar sebagai wasit resmi FIFA pada tahun 2010, Al Kaf dikenal sering memberikan hukuman kartu dalam setiap pertandingannya. Menurut data dari Transfermarkt, total 346 kartu kuning dan 10 kartu merah telah dikeluarkannya dari 155 pertandingan yang dipimpinnya.
Keputusan kontroversial tidak hanya menghampiri pertandingan timnas Indonesia, tetapi juga tim lain di Asia. Misalnya, pada Piala Asia U-23 tahun 2020, Thailand juga merasa dirugikan oleh keputusan Al Kaf saat menghadapi Arab Saudi. Dalam laga tersebut, diumumkannya tendangan penalti untuk Arab Saudi setelah melihat VAR, menjadikan Thailand kalah 0-1 di perempat final. Tindakan Al Kaf dalam pertandingan ini juga menuai kritik dari banyak pihak di dunia sepak bola.
Sikap tegas yang diambil oleh Ahmed Al Kaf tentu berdampak pada persepsi publik terhadap keputusannya. Banyak suporter timnas Indonesia yang meluapkan kekecewaannya melalui media sosial, mengekspresikan rasa ketidakpuasan terhadap cara Al Kaf memimpin jalannya pertandingan. Reaksi dari masyarakat luas ini, termasuk pernyataan dari para pemain, mencerminkan bagaimana keputusan wasit bisa mempengaruhi jalannya sebuah pertandingan secara signifikan.
Ahmed Al Kaf tidak hanya dikenal di tingkat regional, tetapi juga di level internasional. Dia telah memimpin berbagai kompetisi bergengsi di Asia dan menjadi bagian dari pemandu pertandingan di Liga Champions Asia. Dalam satu laga, yaitu leg kedua perempat final Liga Champions Asia 2024 antara Al Nassr dan Al Ain, Al Kaf mengeluarkan 10 kartu, yang kembali mengundang perhatian karena tingginya jumlah hukuman dalam satu pertandingan.
Masyarakat dan pengamat sepak bola kini mempertanyakan sejauh mana kehati-hatian yang dimiliki wasit dalam mengambil keputusan selama pertandingan. Dalam banyak kasus, terutama yang melibatkan timnas Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya, kehadiran VAR seharusnya dapat membantu mengurangi kontroversi, tetapi tidak selalu diterapkan dengan efektif. Hal ini menjadi catatan bagi federasi sepak bola dan penyelenggara pertandingan untuk meningkatkan kualitas perwasitan di Asia.
Berbagai pandangan tentang keputusan Al Kaf membawa kita pada pertanyaan tentang bagaimana integritas dalam perwasitan dapat terjaga. Tidak jarang, keputusan yang diambil oleh wasit dapat mempengaruhi tidak hanya hasil pertandingan, tetapi juga moral dan semangat tim. Keberhasilan timnas Indonesia dalam melawan kendala ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka untuk terus berjuang dan meningkatkan performa di lapangan.
Bagi Ahmed Al Kaf, menjadi seorang wasit tidak hanya bertanggung jawab untuk memimpin pertandingan, tetapi juga untuk membuat keputusan adil dan tepat. Setiap keputusan yang diambil akan dipantau dan jadi bahan analisis bagi media serta fans, yang selalu mengharapkan yang terbaik dari para pengadil. Di tengah berbagai ketidakpuasan dan hujan kritik, Al Kaf perlu menunjukkan kompetensinya sebagai wasit bertaraf internasional agar dapat kembali dipercaya dalam mengelola pertandingan, khususnya di level yang lebih tinggi.
Dengan latar belakang dan perjalanan karier yang telah dibinanya, Ahmed Al Kaf menjadi salah satu sosok yang tak akan terlupakan dalam sejarah perwasitan Asia. Meskipun kontroversi menyertainya, kemampuan dan keberaniannya dalam mengambil keputusan di lapangan tetap menjadi catatan penting dalam perkembangan sepak bola di kawasan ini. Kini, publik menunggu langkah selanjutnya dari wasit yang satu ini dan berharap agar setiap keputusan yang diambil ke depan dapat lebih mendukung fair play dalam setiap pertandingan.