Pendidikan

Prof. Osman Sianipar Dikukuhkan Sebagai Guru Besar UGM, Teliti Infeksi Virus dalam Penyakit Kanker

Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Osman Sianipar, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar di bidang Ilmu Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium. Pengukuhan ini berlangsung pada tanggal 27 Agustus 2024 dan dihadiri oleh berbagai stake holder di lingkungan UGM serta undangan dari berbagai instansi. Dalam upacara yang berlangsung khidmat tersebut, Prof. Osman menyampaikan pidato berjudul “Pengaruh Infeksi Virus Dalam Patogenesis Penyakit Kanker.”

Dalam pidatonya, Osman mengingatkan bahwa penyakit kanker tidak hanya berhubungan dengan infeksi virus onkogenik manusia, tetapi juga bisa berhubungan dengan infeksi bakteri dan parasit. Pandangannya ini sejalan dengan temuan-temuan terkini yang menunjukkan bahwa infeksi dapat berperan dalam perkembangan kanker serta mempengaruhi prognosis kesembuhan. Menurutnya, pemahaman tentang hubungan antara infeksi virus dan kanker sangat penting untuk pengembangan strategi pencegahan dan pengobatan penyakit tersebut.

Virus onkogenik terkait erat dengan pengembangan kanker, di mana virus tersebut bila menginfeksi manusia secara kronik dapat menyebabkan perubahan pada sel yang terinfeksi dan berujung pada kanker. Osamas mencatat bukti epidemiologis yang menunjukkan hubungan yang signifikan antara infeksi virus tertentu dan kemunculan kanker. “Pertanyaan selanjutnya adalah jenis infeksi virus yang manakah yang berkontribusi terhadap penyakit kanker? Infeksi yang bersifat akut atau kronis?” ungkapnya. Pemahaman mengenai pemicu infeksi ini membuat penelitian lebih mendalam mengenai penyakit kanker dapat dilakukan.

Osman menjelaskan bahwa perkembangan kanker umumnya diikuti dengan akumulasi gangguan pada fungsi sel normal yang akhirnya menyebabkan sel tersebut berubah menjadi sel kanker. Karakteristik kanker yang sering ditemukan mencakup pertumbuhan mandiri, ketidakpekaan terhadap sinyal anti pertumbuhan, replikasi tanpa batas, dan invasi jaringan. Pada kasus tumor padat, sel kanker yang invasif dapat memanfaatkan proses angiogenesis untuk menginduksi pertumbuhan pembuluh darah baru, yang memberikan pasokan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan untuk perkembangan tumor.

Dalam penjelasannya, Osman menyebutkan beberapa contoh jenis kanker yang dapat berkembang akibat infeksi virus, seperti kanker hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B (HBV) dan Hepatitis C (HCV), kanker leher rahim akibat infeksi virus Papiloma Manusia (HPV), serta kanker nasopharynx yang berkaitan dengan virus Epstein-Barr (EBV). Virus-virus ini berpotensi menambah risiko terjadinya kanker pada individu yang terinfeksi. “Infeksi virus onkogenik yang bersifat kronik dapat menambah risiko terjadinya kanker sebesar 15,4 persen dan ini merupakan angka yang relatif besar,” tegasnya.

Osman juga membagi virus onkogenik menjadi dua kelompok berdasarkan dampaknya terhadap kedua organ atau sel tertentu. Misalnya, virus HBV dan HCV berpengaruh pada organ hati, sementara virus Human T-lymphotropic virus 1 (HTLV-1) berpengaruh pada sel limfosit T CD4+. Ada pula virus seperti HPV dan EBV yang dapat mengenai beberapa organ.

Dalam harapannya, Prof. Osman mengungkapkan keinginan agar pemahaman mengenai bagaimana infeksi virus berperan dalam pengembangan kanker dapat membantu dalam upaya pencegahan, skrining, diagnosis, dan pengobatan penyakit kanker. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan memberikan informasi akurat kepada masyarakat mengenai pencegahan kanker.

Rektor UGM, Ova Emilia, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian Prof. Osman. Menurut Ova, Osman adalah salah satu dari 452 Guru Besar aktif di UGM, dan menjadi bagian dari 63 Guru Besar yang ada di FK-KMK dari total 131 Guru Besar yang pernah dimiliki.

Berdasarkan informasi yang disampaikan dalam pidato Prof. Osman, dapat disimpulkan bahwa keterlibatan infeksi virus dalam patogenesis kanker adalah area penelitian yang masih dapat dieksplorasi lebih dalam. Peningkatan kesadaran serta pemahaman masyarakat mengenai dampak infeksi virus dapat menjadi modal penting dalam upaya kesehatan masyarakat yang lebih baik, terutama di era di mana angka kejadian penyakit kanker meningkat secara global.

Sementara itu, upaya untuk meningkatkan skrining dan pencegahan infeksi virus, seperti melalui uji DNA HPV untuk kanker leher rahim, harus menjadi agenda prioritas. Lebih jauh, langkah-langkah preventif yang didasarkan pada pengetahuan mengenai etiologi virus diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan angka kejadian kanker.

Selain itu, kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kanker yang dapat disebabkan oleh infeksi virus harus terus ditingkatkan. Edukasi publik mengenai pentingnya vaksinasi dan skrining dini juga menjadi bagian penting dalam upaya tersebut. Hal ini dikarenakan mencegah infeksi virus tidak hanya membantu mengurangi angka kanker, tetapi juga meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan pengukuhan ini, diharapkan Prof. Osman Sianipar dapat terus berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran, khususnya dalam memahami lebih dalam mekanisme infeksi virus yang berhubungan dengan perkembangan kanker. Penelitian lanjutan diharapkan dapat menghasilkan inovasi dan metode terapi baru dalam menangani penyakit kanker, yang pada gilirannya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button