Seorang pria berusia 40 tahun bernama Daisuke Hori dari Jepang telah mencuri perhatian dunia dengan kebiasaan tidurnya yang sangat unik. Berbeda dengan rekomendasi umum yang menyarankan agar orang dewasa mendapatkan antara 7 hingga 9 jam tidur setiap malam, Hori hanya tidur selama 30 menit dalam sehari. Tindakan ini bukanlah keputusan yang diambil secara sembarangan, melainkan hasil dari eksperimen yang ia lakukan selama 12 tahun terakhir.
Daisuke Hori menjelaskan bahwa negaranya telah mengalami perubahan gaya hidup dalam beberapa dekade terakhir, dan ia merasa waktu tidur yang lama bukanlah kunci dari produktivitas. “Saya mulai mengurangi waktu tidur saya untuk mendapatkan lebih banyak jam aktif setiap hari,” ujarnya. Upaya ini dimulai ketika ia menyadari betapa banyak waktu yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan berbagai aktivitas, termasuk belajar dan berolahraga. Menurutnya, kualitas tidur jauh lebih penting daripada kuantitasnya. Hori mengambil contoh tenaga medis dan petugas pemadam kebakaran yang sering kali hanya memiliki sedikit waktu istirahat namun tetap bisa menjalankan tugas mereka dengan efisien.
Dalam rangka menjaga kesadaran dan mengatasi rasa kantuk, Hori memiliki beberapa strategi. Ia rutin berolahraga dan mengonsumsi kopi satu jam sebelum makan. Hal ini dilakukan agar ia tetap aktif dan segar. Meski demikian, keputusan Hori untuk tidur lebih sedikit tidak tanpa risiko. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Geriatrics Society menemukan bahwa orang yang kurang tidur dan terlalu banyak tidur dapat terlihat secara mental dua tahun lebih tua dibandingkan dengan mereka yang memenuhi rekomendasi tidur. Kondisi kurang tidur secara konsisten atau tidur berlebihan dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang.
Dari segi fisik, kurang tidur dapat merusak sistem kekebalan tubuh, yang menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Hasilnya, individu yang mengalami kekurangan tidur berisiko lebih tinggi mengalami pertambahan berat badan, karena kurangnya tidur dapat mengganggu hormon yang mengatur rasa lapar dan nafsu makan. Penyakit kronis seperti jantung, hipertensi, dan diabetes juga lebih mungkin terpicu oleh pola tidur yang kurang baik.
Di sisi mental, kurang tidur berdampak negatif terhadap fungsi kognitif seperti memori, perhatian, dan keputusan. Tidur adalah proses vital yang membantu memproses dan menyimpan informasi. Ketika waktu tidur tidak mencukupi, kemampuan untuk berkonsentrasi dan mengingat informasi akan menurun secara signifikan. Dampak ini bisa berimplikasi pada kinerja kerja serta interaksi sosial seseorang.
Gangguan suasana hati juga menjadi masalah lain yang terkait dengan kurang tidur. Orang yang tidak mendapatkan cukup istirahat mengalami peningkatan iritabilitas dan risiko kecemasan serta depresi yang lebih tinggi. Ini mengakibatkan kemampuan otak untuk mengelola stres dan emosi terganggu, membuat tantangan sehari-hari terasa lebih berat.
Namun, para ahli kesehatan menekankan bahwa kebutuhan tidur setiap individu berbeda-beda. “Beberapa orang membutuhkan kurang dari tujuh jam, sementara yang lain mungkin membutuhkan lebih banyak,” ujar Eric Zhou dari Divisi Pengobatan Tidur di Harvard Medical School. Ini menunjukkan bahwa meskipun Daisuke Hori berhasil menjalani hidupnya dengan hanya tidur selama 30 menit, pola ini tidak dapat diterapkan secara universal untuk semua orang.
Banyak orang mungkin bertanya-tanya, apakah tindakan Hori ini berbahaya atau bisa dicontoh? Sejauh ini, belum ada penelitian yang secara spesifik mengkaji efek jangka Panjang dari pola tidur ekstrem yang di jalani Hori. Dalam pandangan medis, pemangkasan waktu tidur yang drastis berpotensi menciptakan masalah kesehatan yang serius.
Hori dianggap sebagai contoh unik dari sisi positif dan negatif dari kebiasaan tidur yang tidak konvensional. Meskipun ia merasa produktif dan efisien, ia harus tetap menyadari bahwa setiap orang memiliki batas dan tidak semua orang dapat meniru kebiasaan semacam ini tanpa konsekuensi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara tingkat aktivitas yang tinggi dan kebutuhan untuk mendapatkan istirahat yang cukup.
Ketika ditanya tentang masa depannya, Hori dengan tanpanya yang cerah dan penuh energi yakin bahwa dirinya akan terus menjalani gaya hidup yang telah di terapkan selama lebih dari satu dekade. Ia berharap dapat menginspirasi orang lain untuk mengeksplorasi batasan mereka sendiri—namun dengan kesadaran bahwa kesehatan adalah prioritas yang tidak boleh diabaikan. Dalam dunia yang semakin serba cepat, di mana banyak orang merasa terjebak dalam rutinitas berlebihan, kisah Daisuke Hori ini mengajak kita untuk berpikir ulang tentang prioritas kita terkait waktu tidur dan cara kita menghabiskan waktu di luar tidur.