Gaya Hidup

Prestasi GKR Bendara, Putri Raja Jawa Dinilai Lebih Merakyat dari Erina Gudono, Mantu Presiden

Pentingnya peran seorang wanita dalam lingkungannya semakin diakui, terlebih ketika wanita tersebut berasal dari kalangan bangsawan. Salah satu sosok yang menarik perhatian adalah GKR Bendara, putri bungsu Sultan Hamengkubuwono X. Dalam beberapa waktu terakhir, GKR Bendara sering dibandingkan dengan Erina Gudono, istri dari Kaesang Pangarep—anak Presiden Joko Widodo. Masyarakat pun banyak memberi penilaian, baik terhadap prestasi maupun sikap keduanya. Terlepas dari kehidupan glamor yang terpampang oleh Erina di media sosial, GKR Bendara dinilai lebih merakyat dan dekat dengan masyarakat.

GKR Bendara, yang memiliki nama asli Gusti Raden Ajeng Nurastuti Wijareni, menjalani hidup penuh prestasi dan pengabdian. Dia bukan hanya terkenal karena statusnya sebagai putri raja, tetapi juga karena berbagai pencapaian yang telah diraihnya. Salah satu pencapaiannya yang patut dicatat adalah menjadi finalis Miss Indonesia 2009, di mana dirinya berhasil masuk ke dalam sepuluh besar. Ini menunjukkan bahwa GKR Bendara tidak hanya sekadar simbolisme, tetapi juga berusaha untuk merepresentasikan perempuan Indonesia di kancah yang lebih luas, mirip dengan Erina yang menjadi finalis Puteri Indonesia 2022.

Pendidikan yang Mumpuni juga menjadi salah satu alasan mengapa GKR Bendara dianggap lebih menonjol. GKR Bendara menuntut ilmu di Yogyakarta hingga tingkat SMP, sebelum melanjutkan ke International School of Singapore untuk Pendidikan Menengahnya. Tidak berhenti di situ, dia juga melanjutkan studi di International Hospitality Management Institute di Swiss. Mengambil jurusan Warisan Budaya di Napier University di Edinburgh, Skotlandia, GKR Bendara menyelesaikan tesisnya yang berkaitan dengan DI Yogyakarta—suatu hal yang menunjukkan kepeduliannya terhadap budaya lokal.

Pada 18 Oktober 2011, GKR Bendara menikah dengan Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegara, yang bukan berasal dari keturunan Jawa dan tidak memiliki darah bangsawan. Hubungan ini menunjukkan bahwa GKR Bendara ingin mengedepankan nilai persaudaraan dan pendidikan tanpa terjebak dalam batasan-batasan sosial yang ketat. Setelah menikah, GKR Bendara melanjutkan pendidikan S2-nya, yang menunjukkan keinginan untuk terus belajar dan menggali pengetahuan.

Di samping pendidikan dan prestasi, GKR Bendara juga terjun langsung ke dalam kegiatan sosial. Saat ini, ia menjabat sebagai Direktur Operasional Spa Nurkadhatyan yang berlokasi di Hotel Ambarukmo Yogyakarta. Aktivitas ini tak hanya menunjukkan kemandirian, tetapi juga komitmennya untuk berkontribusi lebih kepada masyarakat. Melalui Spa Nurkadhatyan, dia berusaha untuk memberdayakan masyarakat dan menawarkan lapangan pekerjaan, sekaligus menjaga warisan budaya dalam bentuk pelayanan yang khas.

Dalam banyak kesempatan, GKR Bendara dinilai lebih bersahaja dibandingkan dengan Erina Gudono, yang sering kali terlibat dalam ciri-ciri kehidupan glamor yang ditunjukkan di media sosial. Tanggapan publik terhadap cara hidup keduanya menunjukkan simpati masyarakat kepada GKR Bendara, yang dianggap lebih menyatu dengan keadaan rakyat. Banyak pengguna media sosial menyoroti sikap GKR Bendara yang lebih sederhana dan penuh perhatian terhadap masyarakat.

Perbandingan ini menciptakan diskusi yang signifikan di kalangan netizen. Beberapa dari mereka merasa bahwa prestasi dan karakter GKR Bendara mencerminkan sikap merakyat yang lebih kuat, dan dia menjadi panutan bagi banyak orang. Di sisi lain, Erina – dengan berbagai sorotan glamor yang mengelilinginya – dipandang sebagai sosok yang lebih terpisah dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

Tentu saja, ini tidak mengurangi pentingnya pencapaian yang diraih oleh Erina. Namun, dalam konteks perbandingan ini, GKR Bendara hadir sebagai simbol ketulusan, pendidikan, dan prestasi yang lebih mementingkan akar serta keterhubungan dengan masyarakat luas. Suara publik yang menyuarakan pengharapan agar GKR Bendara bisa menjadi figur yang lebih dikenal dan dikagumi menunjukkan harapan akan representasi perempuan Jawa yang lebih mendalam dan merakyat, yang memiliki komitmen terhadap masalah sosial dan kebudayaan.

Di tengah arus perubahan yang begitu cepat, sosok GKR Bendara dapat dilihat sebagai merefleksikan harapan dan aspirasi masyarakat. Kesuksesannya dalam pendidikan dan dorongannya untuk terlibat dalam kegiatan sosial menunjukkan bahwa meskipun lahir dari latar belakang bangsawan, sangat mungkin untuk tetap terhubung dan berkontribusi pada perkembangan masyarakat.

Dengan berbagai prestasi yang telah diraihnya, GKR Bendara membuktikan bahwa gelar dan kedudukan tidak menghalangi seseorang untuk berkontribusi secara positif. Masyarakat kini semakin menantikan langkah-langkah GKR Bendara ke depan, yang diyakini akan menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya di Yogyakarta dan sekitarnya. Lukisan prestasi dan sifat merakyatnya menjadi bukti bahwa ketulusan dan komitmen untuk melayani masyarakat bisa dijalankan oleh siapa pun, terlepas dari titel yang mungkin mereka bawa.

YouTube video

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button