Indonesia

Polri Minta Semua Pihak Dinginkan Suhu Politik di Jatim Jelang Pilkada Serentak

Polri meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendinginkan suhu politik menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, khususnya di wilayah Jawa Timur (Jatim). Hal ini disampaikan oleh Irjen Asep Edi Suheri, Kepala Operasi Nusantara Cooling System (Kaops NCS) Polri, dalam sebuah keterangan tertulis yang dirilis pada Kamis, 8 Agustus 2024. Asep menekankan bahwa Provinsi Jawa Timur memiliki tingkat kerawanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Jawa Timur, yang menjadi provinsi dengan jumlah DPT (daftar pemilih tetap) terbanyak kedua di Indonesia, juga merupakan pusat dari dua organisasi keagamaan besar di tanah air. “Sebagai provinsi yang strategis, sudah sepantasnya kita mewaspadai konflik-konflik yang mungkin terjadi, seperti konflik SARA, penyebaran berita bohong, serta polarisasi yang dapat memecah belah persatuan kita,” ujar Asep.

Pernyataan tersebut mengikuti instruksi dari Presiden Joko Widodo pada peringatan HUT ke-78 Bhayangkara, yang menekankan perlunya pengamanan ketat dalam penyelenggaraan Pemilu di Indonesia. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga memberikan arahan serupa, menegaskan bahwa Polri harus mampu mengeliminasi potensi-potensi konflik yang mungkin muncul menjelang Pilkada.

Dalam pertemuan tersebut, Asep menjelaskan bahwa Polri harus bersikap adaptif dan proaktif dalam merespons dan menetralisir residu politik yang ada. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memitigasi disinformasi yang beredar di masyarakat. “Tujuan kita adalah menciptakan Pilkada Serentak 2024 yang aman, jujur, dan adil,” katanya.

Lebih lanjut, Wakabareskrim Polri ini meminta kepada Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) untuk aktif melakukan pendekatan kepada berbagai tokoh masyarakat, seperti ulama, kiai, habib, dan pemuda. Kegiatan bakti sosial juga disarankan sebagai bentuk pencegahan untuk menjaga keamanan dan ketertiban menjelang Pilkada.

“Bangun narasi besar tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa demi terciptanya Pilkada yang aman dan damai. Kita harus menegaskan bahwa perbedaan tidak seharusnya memecah belah kita,” tambahnya. Pendekatan ini diharapkan dapat mengurangi potensi konflik dan meningkatkan kerukunan di antara berbagai pihak di Jawa Timur.

Keberhasilan dalam pengamanan Pilkada juga diukur dari kemampuan Kasatwil dalam mengelola konflik. Asep menekankan bahwa tugas mereka adalah untuk mengubah potensi konflik kecil menjadi tidak ada, dan potensi konflik besar menjadi kecil. “Keberhasilan kalian semua dapat dilihat dari seberapa baik kalian mengelola situasi di lapangan. Jangan sampai pimpinan turun tangan, karena itu menandakan ada yang salah dalam pengelolaan situasi,” ujarnya.

Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto juga menegaskan komitmen jajarannya untuk menciptakan Pilkada yang aman dan damai. Ia menjelaskan bahwa meskipun ada peristiwa konflik horizontal di Gresik, situasi tersebut berhasil dikendalikan. Dengan optimisme, ia menyatakan, “Kita optimis menjadikan Jawa Timur sebagai daerah yang aman dan harmonis.”

Dalam acara tersebut, turut hadir beberapa pejabat penting lainnya seperti Wakaops NCS Polri Brigjen Yuyun Yudhantara, Kasatgas Preemtif Brigjen M Rudy Syafirudin, dan Kasatgas Preventif Brigjen Himawan Bayu Aji. Kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan pelaksanaan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) terkait Nusantara Cooling System, yang bertujuan untuk menjaga stabilitas di masyarakat menjelang Pilkada.

Melihat kerawanan politik yang ada, Polri berharap agar semua pihak dapat bersinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Jatim. Pendekatan kolaboratif antara aparat penegak hukum dengan masyarakat dinilai sebagai kunci untuk mencegah terjadinya konflik yang lebih besar.

Dalam konteks ini, peran tokoh masyarakat sangat vital. Asep menghimbau agar seluruh elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan, dilibatkan dalam menjaga suasana kondusif menjelang Pilkada. Keterlibatan komunitas dapat memperkuat pesan-pesan persatuan dan mengurangi kecenderungan untuk terlibat dalam konflik.

Di sisi lain, Polri juga berfungsi sebagai mediator dalam berbagai konflik yang mungkin muncul. Dalam kapasitas ini, mereka akan berupaya untuk meredakan ketegangan serta memastikan bahwa isu-isu yang berpotensi memecah belah dapat diatasi dengan cepat dan efektif.

Keseluruhan upaya ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang memungkinkan demokrasi berjalan dengan baik tanpa terganggu oleh isu-isu politik yang bisa mengancam stabilitas masyarakat. Dengan dukungan dari semua pihak, Polri berkomitmen untuk menjalankan misi mereka dalam memastikan bahwa Pilkada Serentak 2024 di Jawa Timur dapat berlangsung dengan damai dan aman, tanpa adanya perpecahan di antara masyarakat.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button