Jakarta: Dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) pada hari yang bertepatan dengan Hari Indonesia Menabung di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan termasuk Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi. Peluncuran ini bertujuan untuk mengajak semua pihak berkolaborasi dalam mendukung tujuan bersama di bidang keuangan.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menekankan bahwa literasi dan inklusi keuangan merupakan faktor kunci dalam meningkatkan likuiditas dan mendalami pasar, serta pentingnya penyaluran pembiayaan yang dapat memicu pertumbuhan ekonomi nasional. "Kami akan mengorkestrasi gerakan nasional yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang disebut dengan GENCARKAN," ungkap Mahendra pada tanggal 22 Agustus 2024.
Mahendra menjelaskan bahwa kolaborasi aktif antar berbagai pihak akan mempercepat pencapaian target besar dari program GENCARKAN. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan akses kredit bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan mendukung penggunaan produk keuangan oleh penyandang disabilitas. Harapan OJK adalah agar indeks inklusi keuangan nasional bisa mencapai 98 persen pada perayaan Indonesia Emas di tahun 2045.
Sebagai lembaga keuangan non-bank yang berfokus pada pemberdayaan pelaku usaha ultra mikro, PNM menunjukkan dukungan yang kuat terhadap inisiatif OJK ini. Arief Mulyadi menyatakan bahwa partisipasi PNM dalam program GENCARKAN adalah suatu kehormatan. PNM berkomitmen untuk memberdayakan para pelaku usaha dengan memberikan tiga jenis modal: finansial, intelektual, dan sosial. Modal intelektual tersebut disalurkan melalui pelatihan gratis di bidang literasi keuangan, usaha, sosial, dan digital kepada nasabah ultra mikro.
Layanan PNM yang dinilai berkualitas dalam aspek literasi keuangan ini juga mendapatkan apresiasi dari OJK melalui Financial Literacy Award 2024, di mana PNM berhasil meraih penghargaan kategori program Literasi Keuangan Terbaik. Menurut Sekretaris Perusahaan PNM, L. Dodot Patria Ary, PNM siap mendukung penuh literasi dan inklusi keuangan, khususnya untuk kelompok subsisten yang menjadi target nasabah PNM.
Dodot menjelaskan bahwa meskipun mayoritas nasabah PNM Mekaar belum bankable, dengan peningkatan kompetensi melalui literasi keuangan, nasabah akan lebih produktif. "Ibu-ibu prasejahtera nasabah PNM Mekaar akan mampu bersaing jika kompetensi mereka meningkat," ujarnya. Ia juga menyoroti potensi efek ganda dari pemberian literasi keuangan bagi para nasabah tersebut.
Selama semester I tahun 2024, PNM telah mengadakan pelatihan dasar sebanyak 4,8 juta kali melalui program PKM Bermakna, serta pelatihan lanjutan sebanyak 7.357 kali. Saat ini, sekitar 388.125 nasabah PNM Mekaar telah mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi agen BRILink Mekaar dan 17,6 juta nasabah telah dibantu dalam membuka rekening Simpedes UMi.
"Hasil dari literasi yang kami lakukan berujung pada inklusi keuangan yang pada gilirannya berdampak positif pada peningkatan ekonomi keluarga," tambah Dodot. Ia menegaskan bahwa langkah tersebut selaras dengan visi PNM untuk membantu nasabah berdaya dan mencapai kesejahteraan keluarga.
Lebih jauh, Dodot menambahkan bahwa dari 16 juta ibu yang saat ini menjadi nasabah, rata-rata memiliki satu anak, sehingga diperkirakan minimal ada 16 juta anak yang juga mendapatkan edukasi mengenai literasi keuangan. Dengan pelatihan dan program yang dijalankan, literasi keuangan bukan hanya menyasar pada orang dewasa, tetapi juga generasi berikutnya.
Inisiatif GENCARKAN diharapkan dapat menyatukan berbagai elemen dalam masyarakat untuk bersama-sama berkontribusi dalam membangun budaya literasi keuangan yang lebih baik. OJK dan PNM berharap untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, sehingga masyarakat, terutama yang kurang terlayani, dapat lebih memahami dan memanfaatkan produk dan layanan keuangan dengan lebih efektif.
Dari peluncuran program ini, diharapkan muncul berbagai inisiatif kolaboratif dari berbagai sektor, termasuk sektor swasta dan pemerintah, yang tujuannya adalah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya keuangan yang sehat. Komitmen ini menjadi sangat penting demi mencapai cita-cita Indonesia sebagai negara yang tangguh dan mandiri dalam sektor keuangan di masa depan. Dengan lebih banyak individu yang melek keuangan, diharapkan ketahanan ekonomi Indonesia bisa semakin kuat di tengah berbagai tantangan yang ada.