Sebagai Subholding Gas PT Pertamina Persero, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah merumuskan dua jalur pengembangan bisnis yang mengoptimalkan peran gas bumi dalam mendukung ketahanan energi dan ekonomi hijau di Indonesia. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah 2024–2029 yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, di mana gas bumi dianggap sebagai energi transisi yang berpotensi untuk membantu Indonesia mencapai Visi Emas pada tahun 2045.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, menekankan bahwa terdapat enam program strategis yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan energi nasional. Pertama, pembangunan pipa transmisi dan distribusi gas menjadi fokus utama dalam meningkatkan konektivitas antar wilayah gas bumi. Program ini diharapkan dapat memperluas akses gas bagi berbagai pengguna baru, baik di sektor industri maupun rumah tangga.
Poin kedua dalam Asta Cita Prabowo-Gibran adalah swasembada energi dan ekonomi hijau. Dalam konteks ini, upaya swasembada energi melibatkan pembangunan infrastruktur terminal penerima gas serta jaringan transmisi dan distribusi gas. Selain itu, PGN juga berupaya untuk memperluas konversi bahan bakar minyak (BBM) kepada gas dan listrik untuk kendaraan bermotor. “Gas bumi menjadi sangat penting dalam Visi Emas Indonesia 2045 karena merupakan energi paling bersih dibandingkan sumber energi fosil lainnya,” kata Rosa.
Berdasarkan data, Indonesia adalah salah satu produsen gas bumi terbesar di dunia, sehingga pemanfaatan gas bumi domestik sebagai pengganti LPG yang umumnya diimpor, dapat memberikan dampak positif terhadap keuangan negara. “Jaringan Gas (Jargas) untuk rumah tangga mendukung kemandirian energi. Kemampuan kita untuk mensupply LPG untuk kebutuhan domestik hanya sekitar 30%. Dengan memanfaatkan gas bumi, kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG dan menghemat devisa negara,” tambah Rosa.
Pengembangan Jargas ini merupakan program strategis ketiga PGN. Selanjutnya, pembangunan Terminal Penerima LNG dan LNG Hub menjadi sorotan penting, di mana program ini merupakan langkah kedua dalam upaya pengembangan bisnis PGN. Rosa menjelaskan bahwa meskipun kendaraan listrik semakin berkembang, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) masih memiliki peranan penting dalam mendukung kendaraan pribadi dan transportasi massal selama masa transisi ini.
Lebih jauh, Rosa menegaskan tentang program dekarbonisasi yang juga menjadi bagian dari enam program strategis PGN. Melalui Carbon Capture dan pengembangan Energi Baru Terbarukan, PGN berkomitmen serius dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. “Tentu saja hal ini tidak mungkin dijalankan sendiri. Kolaborasi menjadi kunci. Kita berharap semua pihak dapat bergandengan tangan untuk bersama-sama mewujudkan visi menuju Indonesia Emas 2045 dengan energi yang ramah lingkungan,” ujar Rosa.
Keberlanjutan energi menjadi tema sentral dalam setiap program yang diluncurkan PGN. Dengan memprioritaskan gas bumi, PGN tidak hanya berusaha memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung agenda global terkait perubahan iklim. Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan, gas bumi menonjol sebagai solusi yang lebih bersih dibandingkan sumber energi fosil lainnya.
Program-program strategis yang diimplementasikan PGN diharapkan dapat membantu mempercepat transisi energi di Indonesia, serta menekankan pentingnya investasi dalam infrastruktur energi untuk menjawab tantangan kebutuhan energi masa depan. Dari pembangunan jaringan gas sampai ke pengembangan terminal LNG, semua langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
PGN juga membuka peluang untuk menjalin kemitraan dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka mencapai target-target tersebut. Partisipasi pelaku industri, pemerintah daerah, serta masyarakat umum sangat diperlukan untuk mendorong inisiatif energi bersih yang dapat membawa manfaat tidak hanya bagi sektor energi, tetapi juga sektor-sektor lainnya di perekonomian.
Dengan berbagai langkah strategis yang dilakukan, PGN memainkan peran penting dalam menjawab tantangan energi saat ini dan di masa depan. Pemanfaatan gas bumi secara maksimal tidak hanya berkontribusi pada ketahanan energi, tetapi juga mempercepat pencapaian komitmen Indonesia dalam hal perubahan iklim dan pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Dalam konteks ini, dukungan dan implementasi kebijakan yang baik dari pemerintah sangat diperlukan untuk memastikan bahwa semua program yang dijalankan dapat terintegrasi dengan baik, serta menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Dengan semangat kolaborasi yang tinggi, PGN optimis bahwa perannya sebagai penyedia energi akan berkontribusi positif menuju pencapaian Visi Indonesia Emas 2045 yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.