Pendidikan

Pertama Kalinya, Untidar Luluskan Mahasiswa Sumacumlaude dengan IPK Sempurna 4.0

Universitas Tidar (Untidar) Magelang mencatatkan sejarah baru dalam dunia pendidikan tinggi dengan meluluskan mahasiswa pertama yang mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4,0 pada wisuda ke-67 yang berlangsung pada Sabtu, 3 Agustus 2024. Mahasiswa tersebut adalah Desti Putri Hardiati, yang berasal dari program studi Hukum. Keberhasilan ini menjadi sebuah momentum penting bagi Untidar, menunjukkan bahwa kualitas pendidikan yang diberikan mampu menghasilkan lulusan berkualitas tinggi, bahkan dengan prestasi yang luar biasa.

Rektor Untidar, Sugiyarto, menyatakan bahwa wisuda kali ini berbeda dari yang sebelumnya, terutama dengan adanya wisudawan yang meraih IPK sempurna. Dalam laporannya, ia mengungkapkan rasa bangga dan menyampaikan apresiasi kepada Desti sebagai wisudawan terbaik dengan predikat sumacumlaude. "Ini adalah sebuah prestasi yang luar biasa dan menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk mengejar prestasi di bidang akademik," ujar Sugiyarto.

Dalam acara wisuda tersebut, Desti Putri Hardiati bukan satu-satunya mahasiswa berprestasi. Clarisa Dian Putri, dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, juga meraih predikat sumacumlaude dengan IPK hampir sempurna 3,99. Prestasi tersebut menunjukkan bahwa tidak hanya satu, tetapi ada banyak mahasiswa Untidar yang berpotensi tinggi dan mampu bersaing di tingkat nasional.

Jumlah wisudawan yang diluluskan pada acara ini mencapai 697 orang, menandakan pertumbuhan signifikan dalam jumlah lulusan dari universitas yang berlokasi di Magelang tersebut. Sugiyarto menambahkan bahwa wisuda ini merupakan momen yang menggembirakan bagi seluruh civitas akademika Untidar, mengingat jumlah wisudawan yang cukup banyak. Dalam upacara tersebut, dijelaskan pula bahwa ada banyak prestasi lain yang dicatat, termasuk wisudawan yang tercepat dalam menyelesaikan pendidikan.

Pramesti Clara Cahyani, mahasiswa dari Program Studi Teknik Sipil, berhasil menyelesaikan studinya hanya dalam waktu tiga tahun, lima bulan, dan enam hari. Sementara itu, lulusan termuda pada wisuda kali ini adalah Lintang Cahyaningrum dari Program Studi S1 Pendidikan Matematika, yang baru berusia 20 tahun, 7 bulan, dan 22 hari saat diwisuda. Hal ini menunjukkan bahwa Untidar tidak hanya melahirkan lulusan berkualitas, tetapi juga meningkatkan kecepatan dan efisiensi dalam proses pendidikan.

Dari segi keberagaman, pada wisuda kali ini, terdapat 18 daerah asal wisudawan, dengan beberapa di antaranya berasal dari daerah yang cukup jauh seperti Maluku Utara. Selain itu, perwakilan juga datang dari berbagai daerah di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Bali. Sugiyarto menjelaskan bahwa keberagaman ini menunjukkan bahwa Untidar memiliki daya tarik bagi mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam upaya mendukung pendidikan yang dapat diakses, Untidar juga telah menyediakan beasiswa untuk membantu mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan mereka. Pada wisuda kali ini, hampir separuh dari total wisudawan, yakni 295 mahasiswa, merupakan penerima beasiswa. Ini mencerminkan komitmen Untidar untuk menjadikan pendidikan tinggi dapat diakses oleh semua kalangan, tanpa terkendala masalah biaya.

Dengan prestasi yang mengesankan ini, Desti Putri Hardiati dan lulusan lainnya diharapkan dapat menjadi duta bagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Untidar maupun universitas lainnya. Rektor Untidar mengajak seluruh mahasiswa untuk meneladani semangat dan dedikasi yang ditunjukkan oleh Desti dan Clarisa. "Kami ingin agar semua mahasiswa memiliki semangat yang sama, untuk terus belajar dan mengejar cita-cita mereka," tambahnya.

Pendidikan tinggi di Indonesia terus berkembang, dan kesuksesan Untidar dalam meluluskan mahasiswa dengan IPK sempurna adalah salah satu tanda positif dari kemajuan tersebut. Ini adalah bukti nyata bahwa dengan usaha dan dukungan yang tepat, mahasiswa dapat mencapai pencapaian yang luar biasa, yang tentunya tidak hanya bermanfaat bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi masyarakat dan negara.

Dalam menghadapi era persaingan global yang semakin ketat, kualitas pendidikan menjadi salah satu kunci utama dalam mencetak lulusan yang handal dan siap menghadapi tantangan. Dengan demikian, keberhasilan Untidar ini diharapkan menjadi inspirasi bagi institusi lain untuk terus meningkatkan standar pendidikan serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik untuk mahasiswa.

Sebagai catatan, keberhasilan Desti Putri Hardiati menyundul berbagai pencapaian luar biasa lainnya pada acara wisuda ini dapat menjadi motivasi bagi calon mahasiswa serta masyarakat umum. Ini menunjukkan bahwa segala bentuk usaha dan dedikasi dalam menuntut ilmu akan terbayar dengan hasil yang memuaskan, sekaligus mampu mengukir prestasi yang membanggakan.

Sugiyarto berharap agar prestasi yang diraih tidak hanya berhenti di sini, tetapi akan terus berlanjut ke generasi mendatang yang lebih berpotensi dalam menciptakan inovasi dan solusi bagi masyarakat. Ini adalah langkah awal dari banyak prestasi yang akan datang dari Untidar dan seluruh alumninya.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button